Kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat sangat dekat, tanda-tanda sudah demikian nyata menjadi peringatan bagi kita semua. Peperangan terjadi, gerakan-gerakan yang mengintimidasi orang percaya yang tidak mau meninggalkan imannya untuk kehilangan nyawa, dsbnya.
Sudahkah hidup kita saat ini memenuhi standard Tuhan? Yang penting bukan pengakuan manusia terhadap kita, tapi pengakuan Tuhan tentang kita, apa kata Tuhan tentang hidup kita.
Galatia 1:10 "Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlahhamba Kristus."
Matius 16:13-17, "Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga."
Bagaimana dengan kita saat ini? Apakah kita mengejar pengakuan manusia atas usaha kita, ibadah kita atau pelayanan kita, dsbnya, tapi kita lihat bagaimana Tuhan Yesus lebih mementingkan pengakuan dari Bapa di Sorga.
Matius 3:13-17, "Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Sungguh indah apabila kita mendapatkan pengakuan dari Tuhan langsung, tidak dapat dibandingkan dengan pengakuan manusia.
Kisah Rasul 13:22, "Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."
Kita lihat kehidupan Daud, dikatakan Ia seseorang yang berkenan kepada Tuhan, ini pengakuan Tuhan sendiri, bukan hanya kata manusia, meskipun Daud bukan orang yang tidak pernah bercacat cela, ia pernah dengan segala tipu daya membuat Uria terbunuh untuk mendapatkan Batsyeba istrinya, tapi kehidupannya setelah itu berbeda, ia sangat bergaul karib dan taat kepada Tuhan, sehingga Tuhan sendiri yang mengakui kehidupan Daud.
1 Samuel 18:5-8a, "Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul. Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya."
Saul membutuhkan pengakuan dari rakyatnya, bukan menomorsatukan pengakuan Tuhan, akhirnya Tuhan mencabutnya dari tahtanya dan digantikan oleh Daud.
* Yohanes 12:43, "Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah." (For they loved the praise of men more than the praise of God).
Hari-hari ini bagaimana kehidupan kita? Apakah kita lebih mengutamakan pengakuan manusia dengan segala daya upaya untuk mendapatkannya ataukah kita mencari pengakuan Tuhan?
Firman Tuhan telah banyak disampaikan oleh hamba-hambaNya untuk kita, biarlah kita menjadi lebih baik di dalam Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar