Tuhan selalu mempunyai rencana dan tujuan atas semua ciptaanNya; alam semesta apalagi manusia yang diciptakan serupa dengan gambarNya, Dia bukan Tuhan yang tidak memiliki perencanaan dari awal sampai akhir tapi Tuhan yang progresif, perencanaan yang rapi dan sempurna.
Ada banyak orang yang ngejalanin dan ngisi kehidupannya itu dengan segala sesuatu yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas.
Hidup ini harus terencana dengan tujuan yangvjelas, kalau dulu kita menjalani kehidupan dengan hasil pengelolaan pikiran pribadi/kemauan pribadi tapi sekarang setelah didalam Tuhan pikiran kita harus selaras dengan perencanaanNya.
“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup didalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:20)
Kita pernah mendengar kalau kesuksesan seseorang selalu didukung dengan ketrampilan, pengetahuan, tekun dan kerja keras serta momentum yang tepat, namun:“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mazmur 127:1)
Paulus berkata di dalam 1 Korintus 9:24-26, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelombang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.”
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.”
Banyak orang Kristen hidupnya seperti menjaring angin, energi yang dikeluarkan sia-sia, ia kekurangan hikmat, kekurangan ketrampilan, kekurangan ketekunan, gagal dalam perencanaan, ada kesalahan dalam hal apa yang sedang dilakukan dan apa yang harus dilakukan, akibatnya hidup penuh‘kepahitan’ akhirnya tidak terasa ia ada dalam belenggu ‘perbudakan’ .
Kenapa ini bisa terjadi? Sebab kita gak ngelibatin Tuhan, kita gak berjalan dengan visi atau perencanaan Tuhan yang jelas memiliki tujuan.
Amsal 29:18 menyatakan, “bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat.”
Bila gak ngedapetin arahan Tuhan melalui FirmanNya kita akan menjadi liar, perbuatan kita akan selalu bertentangan dengan Tuhan. Pada saat Adam telah jatuh dalam dosa karena memberontak gak taat sama perintah Tuhan, maka FirmanNya:“Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu : Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau, dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, ...” (Kejadian 3:17-19)
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, ...” (Kejadian 3:17-19)
Waktu kita liar maka kedagingan akan membawa ‘perbudakan’ hidup, dan hasil kehidupan dalam kedagingan adalah:“percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.” (Galatia 5:19-21).
Akibatnya buruk banget. Kita gak bisa menjadi berkat buat sesama, semua cuma untuk kepentingan diri sendiri, menjadi angkuh dan sombong.
Hidup ini cuma sekali, jadi masuklah dalam perencanaan hidup dalam kerajaan Tuhan, betapa indahnya kalau segala sesuatu yang kita kerjain dimuka bumi ini dengan melibatkan Tuhan.
Dari sejak awal merencanakan segala sesuatu yang selaras dengan visi Tuhan, maka di sepanjang perjalanan hidup kita akan melihat penyertaan Tuhan yang ajaib dan dahsyat.
Kemampuan kita secara manusia itu sangat terbatas, tetapi kalau kita berjalan dengan campur tanganNya pasti berasa deh perbedaannya; gak ada yang mustahil, kita gak akan gampang kuatir apalagi takut ngadepin masalah hidup, tapi kita punya keyakinan dan iman karena ada tujuan Ilahi yang dijaga dan dipelihara Tuhan.
Pertanyaannya disini adalah pikiran siapa dan apa yang tinggal didalam diri kita hari hari ini ???
“Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.” (Yesaya 26:2-4)
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani12:1)
Maksudnya adalah jangan ada penghalang dalam pikiran kita. Kalau kita terbuka sama Tuhan maka Ia akan menjagai. So..... hari ini kita harus mengambil keputusan untuk :
1. Memberi diri sepenuhnya kepada Tuhan serta melibatkan Dia dalam segala segala hal.
Kalau kita tidak melibatkan Tuhan, pasti kita akan dikuasai kedagingan yang mengandalkan kemampuan diri sendiri, padahal kekuatan manusia kita sangat terbatas, lihat di Yeremia 17:5, “Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”
2. Meninggalkan semua beban dan dosa yang masih menjadi penghalang, akuilah dosa dan kelemahan kita, terbuka dengan Tuhan, minta gantikan kelemahan dengan kekuatan Tuhan.
3. Fokus dengan visi, tujuan hidup ke arah desteni secara konstan, jangan menyimpang dari visi Tuhan, apa yang telah difirmankan pasti akan digenapiNya (Yesaya 55:11).
4. Tidak menjadi lelah dalam pertandingan(Yesaya 40:31) .
5. Waktu badai, pencobaan datang, semakin melekat dengan Tuhan menyangkal diri dan pikul salib, ingat bahwa korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak akan Dia pandang hina.
Milikilah tujuan hidup yang disertai kehendak dan visi Tuhan untuk memperoleh kemenangan dan mendapat hadiah, berlarilah dengan tujuan Ilahi.
Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar