"Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam : "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan." ( Wahyu 4 : 8-11 )
Rasul Yohanes diperlihatkan apa yang terjadi di ruang takhta dimana Raja duduk di atas segala raja di atas takhta. Yohanes melihat suatu pemandangan sorgawi yang menunjukkan kegiatan yang berlangsung siang dan malam. Kegiatan ini tiada hentinya. Kegiatan ini merupakan hal yang terutama dan prioritas yang berlangsung di ruang takhta yang dahsyat itu. Kegiatan itu adalah PENYEMBAHAN.
Yesus mengajar kita berdoa "datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga". Apa yang terjadi di sorga juga dikehendaki oleh Tuhan untuk terjadi di bumi ini. Oleh karena PENYEMBAHAN itu hal yang prioritas di ruang takhta Allah, makaPENYEMBAHAN juga harus menjadi hal yang prioritas di bumi ini didalam hidup setiap anak-anak Tuhan, the true worshipper.
Kita diciptakan untuk menjadi imam-imamNya. Kita dipanggil untuk menyenangkan Dia lewat PENYEMBAHAN. Panggilan tertinggi kita adalah melayani Dia di hadiratNya. Sebagai imam-imam Allah, penting bahwa kita melayani orang lain - mendoakan orang sakit, bersaksi, mengajar, berdoa syafaat, dan lain-lain. Namun, pertama-tama kita harus melayani Tuhan. Ini panggilan tertinggi kita dan kita harus menjadikannya prioritas utama kita."
Tuhan juga bertanya mengenai prioritas yang harus dipilih oleh Pdt. Niko Njotorahardjo, sewaktu bapak Niko berdoa. Tuhan bertanya "manakah menurut engkau yang lebih penting, menjadi pengkhotbah atau menjadi penyembah?". Ini juga merupakan suatu pertanyaan yang sangat mendasar bagi setiap kita, baik jemaat maupun pelayan pujian penyembahan.
PENYEMBAHAN membawa transformasi dalam hidup kita. Setiap kali kita menyembah Dia, sesungguhnya kita sedang masuk dan berada dalam ruang takhta Tuhan. Setiap kali kita menyembah, kita menyaksikan kedahsyatan hadiratNya dengan mata iman kita. Hal ini membawa dampak perubahan yang dramatis dalam hidup kita. 2 Korintus. 3:18 menyatakan "dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar."
Kulit wajah Musa menjadi bercahaya ketika Musa meluangkan waktu yang cukup lama dalam hadirat Tuhan. Dari contoh Musa ini kita mengerti bahwa ada perubahan yang terjadi sewaktu kita bertatapan muka dengan Tuhan didalam PENYEMBAHAN. Kita diubahkan semakin menjadi serupa dengan gambaran Kristus di hadiratNya. Di akhir zaman ini Tuhan semakin memanggil kita mengambil waktu secara pribadi menyembah Dia. Semakin sering menyembah semakin besarlah perubahan dan kemuliaan Tuhan didalam hidup kita.
Gereja Tuhan perlu semakin sering mengadakan ibadah penyembahan bagi Indonesia. Indonesia pasti mengalami lawatan Tuhan sehingga terjadi transformasi dan penuaian jiwa besar-besaran pasti terjadi.
"Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawanMu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam." (Mazmur 8:3).
"Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" (Matius 21:16b).
PUJIAN dan PENYEMBAHAN adalah kekuatan yang Tuhan telah letakkan untuk membungkam musuh. Bahkan hal itu telah Tuhan berikan sejak kita bayi dan kanak-kanak. Dalam sejarah alkitab, kita tahu bahwa Allah melakukan perkara yang besar dan dahsyat didahului dengan PUJIAN dan PENYEMBAHAN dan diakhiri juga dengan PUJIAN dan PENYEMBAHAN. Yosafat maju berperang didahului dengan pujian pasukannya. Selepas Tuhan menolong bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa dan bangsa Israel menaikkan nyanyian pujian kepada Tuhan (Keluaran 15). Ada kuasa dalam PUJIAN dan PENYEMBAHAN. Tuhan telah menyatakan bahwa penuaian akan datang melalui gelombang kesembuhan dengan cara yang baru, yaitu dengan cara PUJIAN dan PENYEMBAHAN. Tuhan sedang menunjukkan kuasa dan kekuatan didalam PENYEMBAHAN yang sanggup mematahkan dan menghancurkan kuasa sakit penyakit, baik sakit fisik, jiwa maupun finansial. Tuhan sedang menyembuhkan Indonesia dengan cara yang baru ini dan Indonesia pasti dituai bagi kemuliaan Tuhan.
Kita perlu kembali kepada kasih yang semula. Yesus adalah kasih mula-mula kita. Karena itu memprioritaskan PENYEMBAHAN menjadi bukti bahwa kasih yang semula itu tetap ada dalam hidup kita. Tuhan adalah pokok pujian kita karena Dia telah melakukan perkara yang besar dan dahsyat yang telah kita lihat dengan mata kita sendiri. Dan Ia akan terus melanjutkan perbuatan-perbuatanNya yang dahsyat bagi kita dengan maksud menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita harus terus panas dan bergairah dengan Tuhan dengan menjadikan PENYEMBAHAN hal yang utama dalam hidup kita. Dirikanlah mezbah dan keep ON FIRE!!!
Salam Revival!!! Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar