Sabtu, 22 Oktober 2016

Mentalitas Pendoa

Mentalitas adalah
- Keadaan dan aktivitas jiwa
- Cara berpikir yang menentukan tindakan/keputusan kita
- Bagaimana berperasaan

Mentalitas seorang pendoa harus M-A-N-T-A-P, yaitu:

1. Mature (dewasa rohani). Kita harus dewasa rohani karena Yesus hanya menjemput mempelai-Nya yang dewasa. ”Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” (1 Korintus 13:11)

Seorang yang seperti kanak-kanak itu adalah orang dewasa yang mempunyai sifat kekanak-kanakan yang jahat/buruk, yaitu:
–Tidak mementingkan orang lain, hanya memikirkan diri sendiri
–Tidak bertanggung jawab, ‘lepas tangan’ terhadap tugas
–Tidak berkomitmen dalam pelayanan
–Tidak mau disalahkan tetapi mencari kambing hitam
–Tidak mau melayani, melainkan selalu ingin dilayani
–Tidak punya pendirian
–Tidak bisa menguasai diri

Sebaliknya, seorang yang dewasa itu:
–Lebih mementingkan kepentingan orang lain
–Bertanggung jawab
–Berkomitmen dalam pelayanan apapun keadaannya
–Mau mengakui kesalahan dan meminta maaf serta berubah menjadi lebih baik
–Rohnya selalu menyala-nyala untuk melayani
–Berpendirian teguh sesuai prinsip Alkitab
–Mampu menguasai diri (tidak terburu-buru mengambil keputusan)

2. Ability (berkemampuan untuk membangun hubungan yang intim dan intense dengan Tuhan melalui pembacaan Firman Tuhan, doa puasa dan pujian penyembahan).  Pendoa yang intim dengan Tuhan terlihat dari perkataannya yang sedikit tetapi mampu mengubah kehidupan seseorang.

3. Never give up (tidak pernah menyerah). Seorang pendoa sejati tak mudah menyerah/berhenti melayani Tuhan karena ‘kenyataan hidup’ (sibuk, sakit, hujan, dsb). Ketika kita fokus pada janji Tuhan lebih dari apapun, pasti kita tidak akan pernah menyerah terhadap keadaan melainkan semakin semangat karena dikuatkan oleh janji-janji Firman-Nya. Karena itu, kita harus selalu memperkatakan Firman Tuhan!

4. Transparent (transparan), berarti terbuka, jelas, tidak ada yang ditutup-tutupi dan tetap sama di hadapan Allah maupun manusia sehingga bisa dipercaya perkataannya. Modal kita sebagai pendoa syafaat adalah hati yang murni, kita harus seperti ikan di akuarium yang setiap perbuatannya ‘tembus pandang’ (bisa dipertanggung jawabkan) dilihat dari berbagai sisi manapun. “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.” (Kisah Rasul 24:16)

5. Attractive (memiliki karakter yang menarik, yaitu seperti Kristus –bukan sekedar penampilan lahiriah yang menarik). Hendaklah kita menarik untuk dijadikan tuntunan, bukan menarik untuk dijadikan tontonan. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33)

6. Persistence (tekun). Kita harus gigih dan sungguh-sungguh menanti-nantikan Tuhan.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar