“Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.” Amsal 8:17
Hadirat Tuhan adalah kunci agar kita bisa tetap tegak berdiri dalam goncangan kehidupan. Tiga hal dasar yang harus kita lakukan ditengah goncangan kehidupan, yaitu:
1. Bersyukur karena kebaikan Tuhan
Daripada memikirkan persoalan yang semakin melemahkan iman kita, lebih baik kita menyadari bahwa banyak hal lain yang patut kita syukuri ditengah segala persoalan yang terjadi. “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18)
Daripada memikirkan persoalan yang semakin melemahkan iman kita, lebih baik kita menyadari bahwa banyak hal lain yang patut kita syukuri ditengah segala persoalan yang terjadi. “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18)
2. Memuji Tuhan akan kebesaran-Nya, yaitu akan siapa Dia
Bagaimanapun keadaan kita, Tuhan tetaplah Allah yang sama kuasa-Nya baik dulu, sekarang dan selamanya. Memuji Tuhan adalah tindakan iman dan memerlukan pengorbanan. Hanya Tuhan yang layak dipuji! Memuji Tuhan adalah senjata dalam peperangan rohani. “Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi, untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!” (Mazmur 149:6-9)
Bagaimanapun keadaan kita, Tuhan tetaplah Allah yang sama kuasa-Nya baik dulu, sekarang dan selamanya. Memuji Tuhan adalah tindakan iman dan memerlukan pengorbanan. Hanya Tuhan yang layak dipuji! Memuji Tuhan adalah senjata dalam peperangan rohani. “Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi, untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!” (Mazmur 149:6-9)
3. Menyembah Tuhan dengan rasa cinta yang tulus kepada-Nya (unconditionally)
Menyembah Tuhan adalah ekspresi kasih kepada-Nya dari dalam hati kita, bukan karena ‘sesuatu’ atau sekedar ‘performance’. Yohanes 4:23 berkata “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
Menyembah Tuhan adalah ekspresi kasih kepada-Nya dari dalam hati kita, bukan karena ‘sesuatu’ atau sekedar ‘performance’. Yohanes 4:23 berkata “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
Tuhan mencari seorang penyembah, bukan penyembahan. Seorang penyembah yang benar itu tidak egois, tanpa syarat, dan tanpa niat. Worship God is about intimacy with Him, till we say ‘I can’t live without You, Lord’. It needs love for God.
Penyembahan yang murni lahir dari rasa sakit sebab mencintai-Nya berarti menderita, jadi bersiap-siaplah menghadapi peperangan rohani, penolakan dari dunia dan aniaya. “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Lukas 22:42)
Penyembahan adalah sikap penyerahan total kepada Tuhan sekalipun Ia tak melakukan apapun dalam hidup kita, sebab bersama-Nya saja cukup bagi kita. Ketika kita menyatu dengan Allah, maka kita akan semakin serupa dengan-Nya.
Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati
Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar