Kita ada di semester kedua tahun 2016. Untuk itu, kita harus lebih lagi mempersiapkan diri, sebab hari-hari ini kita sedang ada di era penuaian jiwa-jiwa terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang yang kedua kali. Artinya, pertama, kita sedang merebut jiwa-jiwa yang berjalan menuju kebinasaan atau neraka supaya berbalik kepada Tuhan dan diselamatkan. Kedua, kita sedang melakukan peperangan rohani. Karena itu, kita harus merebut mereka (jiwa-jiwa) itu agar beralih haluan.
Berapa dari antara kita yang siap menjadi penuai jiwa-jiwa? Tidak ada jalan mundur bagi kita; maju terus, rebut jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus.
Hari-hari ini pun si jelek terus-menerus mengintimidasi kita supaya tidak fokus terhadap penuaian, melainkan tekanan hidup dan lain-lain. Tapi, kita mesti fokus pada Tuhan Yesus dan penuaian. Belajarlah dari nabi elia dalam membawa revival bagi israel (1 Raj.18). Seperti yang pernah dialami elia dulu, kita pun sedang menghadapi "nabi-nabi baal" dalam berbagai bentuk seperti uang, games misalnya pokemon GO, LGBT, narkoba, posisi, kesenangan dunia, dan lain-lain. Bagaimana hari ini kita bisa menjadi "Elia-Elia", penuai jiwa-jiwa pada akhir zaman supaya banyak orang bertobat?
Tiga hal ini yang Elia lakukan:
1. Memperbaiki mezbah Tuhan.
Berbicara tentang hubungan pribadi kita dengan Tuhan : Pertumbuhan rohani, jam-jam doa, puasa, baca Firman Tuhan, mezbah keluarga, pelayanan kita, apakah didasari dengan kasih kepada Tuhan dan sesama? Masih adakah greget (passion) dalam pelayanan kita? Kita tidak bisa menjadi penuai jiwa-jiwa tanpa bayar harga terlebih dulu.
Berbicara tentang hubungan pribadi kita dengan Tuhan : Pertumbuhan rohani, jam-jam doa, puasa, baca Firman Tuhan, mezbah keluarga, pelayanan kita, apakah didasari dengan kasih kepada Tuhan dan sesama? Masih adakah greget (passion) dalam pelayanan kita? Kita tidak bisa menjadi penuai jiwa-jiwa tanpa bayar harga terlebih dulu.
"Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: 'Datanglah dekat kepadaku!' Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu" (1 Raj. 18:30)
2. Unity atau kesatuan
Intim dengan Tuhan, dekat dengan anggota keluarga, dan kesatuan dengan rekan sepelayanan. Untuk unity, kita harus memberikan pengampunan kepada orang lain dan banyak meminta pengampunan kepada Tuhan. Unity di sini adalah unity yang kudus.
"Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: 'Engkau akan bernama Israel'"(1 Raj. 18:31)
3. Bayar harga dengan mempersembahkan korban yang terbaik kepada Tuhan.
Apa yang "mahal" bagi hidup kita, apakah harga diri, waktu, materi, cita-cita, mau kita persembahkan kepada Tuhan apa pun yang terjadi? Dengan hati yang remuk dan keinginan untuk berkorban memberikan yang terbaik, doa Elia dijawab oleh Tuhan.
"Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu"(1 Raj. 18:33-35)
Jadi, agar kita dipakai oleh Tuhan menjadi seorang penuai jiwa-jiwa dan melihat revival (kebangunan rohani) di mana pun kita berada—di keluarga, tempat kerja, dan lain-lain—mari kita melakukan ketiga hal di atas, yaitu memperbaiki mezbah Tuhan; unity atau kesatuan; bayar harga dengan mempersembahkan korban yang terbaik kepada Tuhan.
Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati
Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar