"Pelayanan adalah menggunakan hidup kita untuk orang lain untuk mengarahkan mereka kepada Allah."
Menggunakan hidup kita adalah keseluruhan hidup kita untuk orang lain yang belum mengenal Tuhan dengan tujuan untuk mengarahkan mereka kepada Allah. Sehingga kita harus memahami bahwa pelayanan haruslah bertumbuh dan membuahkan hasil. Allah dipermuliakan jika pelayanan kita berbuah. Tuhan Yesus menegaskan “dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku" Yohanes 15:8
"Semakin banyak anugerah yang kita terima dari-Nya semakin besar harga yang harus kita bayar untuk Dia."
‘Melayani’ dan ‘menjadi seorang pelayan’ adalah 2 hal yang berbeda.
‘Melayani’ artinya kita melakukan sesuatu untuk seseorang dalam waktu dan tempat yang spesifik (tertentu). Tapi ‘menjadi seorang pelayan’ berarti kita menjadikan pelayanan sebagai hidup kita. Artinya, kapanpun dan dimanapun yang kita pikirkan dan lakukan hanya melayani orang lain.
Dalam relasi kita dengan Allah, yang Allah minta dari kita bukan hanya sekedar melayani Dia, tetapi kita menjadi pelayan-pelayan-Nya.
Roma 12:1 berkata, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Ayat ini dengan jelas menegaskan kepada kita bahwa Allah tidak hanya meminta anak-anakNya melayani Dia. Tetapi Allah meminta anak-anakNya mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan. Atau dengan kata lain, Allah meminta kita HIDUP BAGI DIA (menjadi pelayan-pelayanNya).
Kebanyakan orang bisa melayani, tapi tidak semua orang yang melayani bisa dan mau menjadi seorang pelayan.
Karena menjadi seorang pelayanan dituntut 4 hal, yakni: Komitmen, Totalitas, Ketaatan dan Kesetiaan.
KOMITMEN adalah sebuah janji yang kita buat di hadapan Tuhan, yang bersifat mengikat dan menuntut sebuah tanggung jawab.
baca Yesaya 6:8. “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: ‘Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’ Maka sahutku: ‘Ini aku, utuslah aku!’”
Ketika Allah memanggil kita untuk menjadi hamba-hambaNya, hal pertama yang Ia tuntut adalah sebuah KOMITMEN. Di mana di dalamnya terkandung janji untuk memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan (Roma 12:1).
KOMITMEN seperti ini menuntut sebuah TOTALITAS. Tuhan tidak mau kita setengah-setengah dalam melayani Dia. Tuhan mau kita melakukan kehendakNya, dan menjawab panggilanNya dengan segenap hati dan kemampuan kita.
Dan, TOTALITAS kita akan tercermin dalam KETAATAN kita kepada Tuhan.
Orang yang TOTAL dalam melayani Tuhan, akan melakukan semua kehendak Tuhan meski sulit dan menuntut pengorbanan.
Selain dalam KETAATAN, TOTALITAS kita juga akan tercermin dalam KESETIAAN. Apakah kita akan TAAT dan TOTAL sampai akhir hidup kita? Ataukah kita akan meninggalkan KOMITMEN kita di tengah jalan saat kita menghadapi kesulitan dan hambatan?
Mereka yang setia sampai akhir, akan memperoleh MAHKOTA KEBENARAN (2 Timotius 4:7-8)
Hari hari ini umat kristen dituntut untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan, melayani bukan berarti kita harus menjadi seorang pendeta ataupun penginjil atau pelayan di mimbar gereja, melayani adalah sebuah hal yang berkembang dan tidak monoton, pelayanan dimulai dari diri kita sendiri bukan kah tubuh kita adalah baitNya? ketika kita Mengasihi diri kita artinya kita sudah ikut ambil bagian dalam pelayanan itu, selanjutnya adalah saat dimana kita melayani orang lain dengan kasih dan kemurahan yang kita boleh bagikan, ikut merasakan penderitaan ketika orang lain berduka. Ketika setiap perbuatan kita, sikap kita, gaya hidup kita boleh menjadi berkat bagi orang lain, sebenarnya kita sedang terjun dalam melayani Tuhan, karena saat itulah orang boleh melihat bahwa Yesus berdiam dalam hidup kita, dan apabila itu terjadi kita sedang melayani karena dengan demikian nama Yesus sedang dimuliakan.
Berbicara tentang Totalitas dalam pelayanan memang itu adalah sebuah pilihan dalam kehidupan, bagi kita yang memutuskan total dalam pelayanan, bagian yang akan kita terima lebih istimewa dibandingkan dengan orang yang lebih memilih melayani dalam keseharian nya. Tergantung kepada kita apakah kita hanya mau menerima 30 atau 60 atau bahkan 100 kali lipat!?
Yang pasti semua ada pada porsinya, pada ahirnya semua akan bermuara pada panggilan kita secara pribadi, panggilan yang berasal dari Tuhan akan menuntun kita untuk berdiri teguh, asal kita mau mengikuti apa yang Tuhan mau kita kerjakan niscaya kita pasti akan tiba pada garis akhir dimana telah tersedia mahkota kehidupan sesuai dengan bagian kita masing masing.
Tuhan Yesus memberkati!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar