Rabu, 27 Januari 2016

Pengagum Aja Atau Pengikut?

"Fans atw Followes??? "
Pertanyaannya ialah setelah sekian lama menjadi orang Kristen, bagaimana status hubungan kita dengan Yesus?  Apakah kita cuma sekedar  “pengagum”(fans) atau pengikut (followers) Kristus?  Keduanya sama-sama menghormati Yesus, tetapi sangat berbeda dalam tingkatan relasi dan komitmen.

Tiga Kriteria Pengikut Kristus
Untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati, Yesus memberikan 3 kriteria dalam Lukas 9:23.
1. Menyangkal Diri
Menyangkal diri sederhananya diartikan mengatakan tidak untuk kemauan diri sendiri.  Menyenangkan hati Tuhan hanya akan bisa terjadi bila kita berani untuk tidak mencari kesenangan sendiri.  Kita tidak bisa melakukan sesuatu yang berguna bagi Allah, selama kita mencari kesenangan diri sendiri.  Untuk itulah kita harus menyangkal diri.  Hanya jika kita menyangkal/meniadakan diri, barulah Kristus menjadi nyata lewat hidup kita.
2. Memikul Salib Setiap Hari
Charles Simpson menggambarkan sebagai berikut: “salib kita adalah ketika kehendak kita dan kehendak Allah saling bersebrangan.”  Salib kita yang sesungguhnya adalah ketika kita mengambil keputusan untuk berhenti menyenangkan diri sendiri.  Dan itu seharusnya dilakukan SETIAP HARI! Jadi ciri utama dari pengikut Kristus adalah apabila Roh Kristus ada dalam hidupnya dan menguasai keinginan dirinya (Rom 9:8).
3. Mengikut (Teladan) Kristus
Tolak ukur kesejatian pengikut Kristus adalah keserupaan dengan Kristus (pikiran, sikap, perasaan, perkataan, tindakan, Roma 8:29). Dalam wujud praktisnya, serupa dengan Kristus  terlihat dari menyukai apa yang disukai-Nya dan membenci apa yang dibenci-Nya.  Berpikirlah dengan pola “What would Jesus Do?” Buatlah perbandingan: Jika Yesus ada pada situasiku sekarang, akankah Dia berpikir, bersikap, merasa, berkata, bertindak dan berlaku seperti yang sekarang aku perbuat sekarang?

TIGA CONTOH MODEL CALON PENGIKUT KRISTUS (Luk 9:57-62)
Pada ayat tersebut, diceritakan 3 orang yang menyatakan ingin mengikut Yesus, dan bagaimana Yesus menanggapi keinginan mereka.
1. Bersedia Kehilangan Rasa Aman Jasmani (Luk 57-58)
Banyak orang yang mengikut Yesus karena hanya melihat sisi yang menyenangkan. Ada perasaan aman ketika berada dalam kepemimpinan orang terkenal, jumlah pengikut dan dukungan massa yang besar dan keunggulan yang tidak dimiliki kelompok lain.  Namun saat ada orang ingin mengikut Tuhan karena motivasi demikian, Yesus menunjukkan sisi lain menjadi murid Yesus: tertolak, dikucilkan, dipisahkan dari kenyamanan.  Siapkah kita melepaskan rasa aman duniawi dan mengandalkan rasa aman dalam Kristus?  Jika tidak, kelak anda akan mudah beralih dari “pengikut Kristus” menjadi “pengikut keinginan diri sendiri.”

2. Rela Melepaskan Ikatan Relasi (Luk 59-60)
“menguburkan bapaku” menggambarkan kewajiban anak laki-laki yahudi menjaga orang tuanya sampai menguburkan. Jadi, ini bukanlah peristiwa dimana jenazah ayahnya sedang disemayamkan dan hanya menunggu pemakaman untuk orang ini mengikut Tuhan. Tidak seorang pun pernah tahu berapa lama lagi ayahnya akan meninggal dan dikuburkan, agar orang ini mulai berkomitmen menjadi pengikut Kristus. Menanggapi keinginan calon pengikut demikian, Yesus menekankan bahwa siapapun yang memprioritaskan ikatan duniawi (keluarga, pekerjaan, hubungan sosial) tidak layak menjadi murid Yesus.
Bagi pengikut Kristus, gak ada kata “nanti” dan “tunggu dulu” karena pekerjaan Tuhan gak bisa ditunda-tunda. Tidak ada prioritas apapun yang mengalahkan tempat pertama dan terutama selain Tuhan dalam kehidupan pengikut Kristus yang sejati.

3. Mau Melepaskan Fokus Duniawi (Luk 61-62)
“Pamitan” adalah tindakan sopan santun dan menunjukkan penghormatan, terlebih terhadap orang yang dihormati. Setidaknya, menunggu seseorang berpamitan gak membutuhkan waktu lama. Seharusnya “sedikit kesabaran” Yesus pasti akan membuat orang ini menjadi loyalis sejati dari Yesus. Namun itu belum cukup bagi Yesus. “Membajak sambil menoleh ke belakang” adalah ungkapan sikap yang gak fokus dan mendua hati.  Tekadnya belum bulat untuk mengikut Tuhan, dan keputusannya masih bergantung pada izin orangtua yang dianggap berwenang sebagai penentu. Penundaan dapat menjadi pembatalan dan berakhir dengan kegagalan.

Kompensasi pengikut Kristus (Lukas 18:28-30)
Mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh jelas menuntut harga yang gak gampang dan gak murah. Apa yang ditinggalkan adalah sesuatu yang sangat berarti: keluarga, relasi,  dan harta.  Sama skali gak ada yang gampang tuk melepas ketiga hal itu. Dan justru, ketiga hal itu pula yang Yesus katakan perlu ditanggalkan dan ditinggalkan.

Jika itu harga yang harus dibayar, apakah hasil yang diperoleh akan sebanding? Yesus menjamin, bahwa yang didapat murid-Nya pasti jauh lebih besar, yaitu “menerima kembali lipat kali ganda” (Mat 19:28 & Mrk. 10:29 menyebut “seratus kali lipat”).  Plus jaminan pasti akan hidup yang kekal di zaman yang akan datang. Bayar harganya, dan dapetin kompensasinya!

Yesus tidak terlalu tertarik dengan jumlah fans yang banyak (kuantitas). Sebaliknya beberapa kali justru menantang para penggemar-Nya untuk berpikir ulang sebelum membuat komitmen mengikut Kristus. Dia lebih menghendaki murid sejati (kualitas), yang gak berorientasi hanya pada kepentingan dirinya sendiri saat ini. Dengan 12 murid sejati saat mengakhiri tugas-Nya di bumi, meski tanpa keuangan, properti dan beking yang dapat diandalkan, gereja Kristus memberi dampak luar biasa bagi dunia dan terus berkelanjutan sampai sekarang.

Penggemar Kristus membatasi dirinya dalam relasi dan komitmen pada Kristus. Tetapi murid Kristus sejati akan membuat dampak yang tak satupun dapat membatasi. 

Are you a fan or a disciple??



Salam Revival!!! Jbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar