"Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Filipi 3 : 12-14
Memperoleh panggilan Kristus adalah berbicara mengenai panggilan kehidupan, perubahan kehidupan dari yang tidak sempurna menjadi sempurna. Panggilan manusia itu baik yang bisa mengarahkan ke kehidupan yang baik, tetapi panggilan manusia tidak kekal. Panggilan Kristus adalah ketika Tuhan mengubahkan kehidupan kita yaitu 'ekklesia' memanggil kamu keluar (1 Ptr 2:9) Tuhan memanggil kita dari gelap ke terangNya yang ajaib.
Bagaimana meresponi panggilan Allah dalam hidup kita
1. Melupakan Masa Lalu
Melupakan kebiasaan-kebiasaan buruk, melupakan dosa dan tidak mengulanginya lagi. Segala kepahitan, kesedihan, kemarahan, sakit hati, bahkan kebanggaan dan prestasi di tahun 2015 harus kita tinggalkan. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Sudah bukan saatnya lagi kita terus mengingat-ingat kesalahan orang lain, meratapi kehilangan orang yang dikasihi, menyesali terus-menerus kesalahan yang kita perbuat, membanggakan terus-menerus prestasi tahun lalu. Jika kita terus menoleh ke belakang, sulit bagi kita untuk terus maju. Selain itu melupakan semua Moment Rohani seperti "saya dulu menyembuhkan orang yang sakit, saya dulu rajin beribadah, saya dulu.... dulu...." Ketika kita masih membanggakan moment rohani itu berarti kita belum meresponi panggilan Allah. Semua moment rohani harus dilupakan karena itu adalah bagian dari masa lalu. Satu hari terlewatkan itu sudah masa lalu.
Bangsa Viking membakar kapal mereka setelah sampai ditempat yang ingin direbut
1. mendeklarasikan kpd musuh bahwa mereka telah tiba (siap bertempur)
2. menunjukan komitmen & keseriusan mereka kpd musuh & kepada sesama prajurit
3. memotivasi pasukan bahwa satu satunya jalan pulang hanya dengan memenangkan pertempuran
Bakar keterikatan masa lalu, pandang kedepan.
2. Mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.
Berusaha tetap Fokus.. Apapun yang ada di hadapan kita, fokus selesaikan dengan maksimal dan sepenuh hati. Jangan biarkan apapun atau siapapun membuat kita menyimpang dari tujuan. Buatlah suatu strategi khusus yang dapat menolong kita untuk tetap fokus untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan. Ketika kita hidup dalam dalam kebenaran, kekudusan maka diri kitalah yang bisa memotivasi untuk menjadi yang lebih baik lagi.
3. Berlari kepada Tujuan
Bersungguh-sungguh untuk mengejar panggilan Tuhan, jangan merangkak jangan pula berjalan, jangan puas dengan hari ini tetapi berlarilah mengejar panggilan Allah yang luar biasa. Karena kehidupan ini dikejar oleh waktu.
JANGAN PERNAH MENUNDA UNTUK MERESPON PANGGILAN ALLAH SEBAB KITA DIKEJAR OLEH WAKTU.
Orang yang berlari memberikan energi lebih banyak, berusaha lebih keras. Kalau tahun lalu kita tidur 10 jam per hari, tahun ini cukup 7 jam saja. Kalau tahun lalu kita bersaat teduh 15 menit setiap pagi, tahun ini berikan 30-60 menit. Kalau tahun lalu kira belajar Alkitab sejam seminggu, tahun ini berikan dua jam. Lebih aktif dalam kegiatan gereja, mempersembahkan talenta yang telah diberikanNya untuk melayani sesama dan jemaatNya. Berikan energi lebih banyak untuk mencapai tujuan utama kita sebagai anakNya, yaitu memperoleh panggilan surgawi dan hubungan yang lebih dekat denganNya melalui kehidupan keseharian kita.
(salah 1 nabi yg ekstrim) 1raj 19:19-21
Elisa adalah type kehidupan yg memiliki karakter yg baik. Sejak Elia melemparkan jubahnya kepada Elisa sampai diangkat menjadi nabi Tuhan, Alkitab tidak pernah menceritakan satupun kecacatan karakter Elisa. Lalu, apa saja yg menjadi karakter dari Elisa?
1. Kesibukan dalam pekerjaan bukanlah penghalang utk meresponi panggilan Tuhan.
Elisa sedang sibuk bekerja (ay 19). Elisa dipanggil untuk melayani Tuhan pada waktu ia sedang sibuk bekerja ( sedang membajak), bukan pada waktu ia sedang menganggur / bermalas-malasan. Hal yg sama terjadi dengan Petrus, Andreas, mereka dipanggil pd saat sedang menebarkan jalan. Begitu juga Yohanes, dan Yakobus dipanggil saat mereka sedang membereskan jala (Mat 4:18-22). Di sini kita melihat bhw Tuhan tidak pernah memanggil orang-orang yg malas atau orang-orang yg menganggur. Pekerjaan tdk menghalangi mereka utk menanggapi panggilan Tuhan. Itu sebabnya kita hrs menentukan skala prioritas kita, sehingga ketika pangilan Tuhan ditujukan pada kita, jgn kita berkata "Saya tidak ada waktu", atau "Saya terlalu sibuk dgn pekerjaan saya". Sekarang masalahnya, apa yg menjadi prioritas kita: Tuhan atau kesibukan pekerjaan?
2. Seorang yang kaya dan punya skill
namun ia tdk terikat pada kekayaannya seperti orang muda yg kaya. Elisa adalah orang yg kaya. Dikatakan dalam ayat 19 bahwa ia sedang membajak dengan 12 pasang lembu, berarti ada 24 ekor lembu, itu berarti ladangnya juga sangat luas, ini menunjukkan bahwa Elisa adalah seorang yg kaya. Perhatikan di sini, ketika Elisa dipanggil untuk melayani Tuhan ia dalam keadaan yg sgt sukses dan bukan pada waktu gagal atau kekurangan. Namun, harta kekayaan yg melimpah tdk bisa mengikat hati Elisa, terbukti ia melepaskan semuanya itu demi utk menjadi hamba Elia ( I Raj 19:21 ). Nah, selain itu Elisa juga seorang yg punya skill. Membajak dengan dua ekor lembu saja sudah sulit, tapi Elisa bisa membajak dengan 24 ekor lembu; ini berarti Elisa memiliki skill, keahlian, kecakapan, ketrampilan, kepiawaian.
3. Seorang yg bergegas (tdk mau menunda ).
Cara Elia memberikan panggilan adalah dengan melemparkan jubahnya. Ayat 19b: "Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya". Elia hanya melewati saja, tdk didatangi secara khusus namun begitupun Elisa menanggapi panggilan Tuhan dgn sikap bergegas, dgn berlari, sebab ia tdk mau kehilangan kesempatan itu. Begitu juga dgn Abraham, ia berlari, bergegas menangkap kesempatan yg ada utk melayani Tuhan ( Kej 18:1 dst ).
4. Seorang yg menghormati orang tua.
Elisa pamitan pada Elia untuk pulang dulu untuk mencium orang tuanya (ay 20b). Ini adalah ciuman perpisahan. Lalu bgm reaksi orang tua Elisa ? orang tuanya tidak menghalanginya malahan bisa diasumsikan mereka mendukung keputusan anaknya Elisa. Krn apa? Krn karakter yg dimiliki Elisa selama ini cukup menyakinkan bokap dan nyokap-nya bhw keputusan yg diambilnya utk menanggapi panggilan Tuhan adalah sebuah keputusan yg terbaik. Terkadang karakter kita membuat ortu kita melarang kita utk mengiring Tuhan. Itu sebabnya sbg anak kita perlu memiliki karakter dan sikap yg menghormati & memperhatikan orang tua kita.
5. Waktu Elisa dipanggil, ia rela mengorbankan segala-galanya, dan memilih utk melayani Tuhan.
Elisa melepaskan segala sesuatu dan mempersembahkan seluruh hidupnya utk melayani Elia. Elisa menyembelih lembunya dan menggunakan bajaknya sebagai kayu api untuk memasak lembu itu ( I Raja 19: 21). Baik kuk lembu, peralatan lembu, peralatan membajak, semua-muanya itu dibakar sampai habis, sampai tak tersisa. Artinya Elisa tdk mau lagi melihat apa yg ada di belakang. Semuanya ia bakar habis, ia melepaskan seluruhnya, tdk ada yg tersisa, supaya tdk ada peluang lagi utk kembali pada kehidupan lama. Ini adalah sebuah komitmen, sebuah keputusan. Elisa rela dari seorang yg sukses, seorang yg memiliki banyak pelayan, seorang yg kaya, yg berlimpah kekayaan rela menjadi seorang yg tidak memiliki apa-apa dan menjadi pelayan Elia. Dengan menyembelih semua lembunya Elisa menunjukkan bahwa ia tidak berencana atau berkeinginan utk kembali lagi kepada hidupnya yg lama. Mungkin tindakan Elisa ini seperti tindakan Musa yg menanggalkan segala atribut sbg pangeran Mesir dan memilih utk mengabdi pd Tuhan di padang gurun. Itu sebabnya Sdr, sebenarnya kita tdk punya masa lalu lagi, kita hanya punya masa depan. Orang yang sudah menanggapi panggilan Tuhan, ia sudah tidak punya masa lalu lagi, yang ia punya hanyalah masa depan. Seperti rasul Paulus, ia sdh tdk punya masa lalu, sebab ia melupakan apa yg ada dibelakangnya dan berlari mengarahkan diri kepada apa yang di depannya. Masa lalu bisa dipakai Iblis utk mengikat kita ( spt bgs Israel, mereka tetap saja terikat dgn Mesir ). Masa lalu yg belum dibakar habis bisa membuat kita kembali kepadanya di saat kita kecewa dalam pelayanan, ketika kita kecewa dlm pengiringan kita pada Tuhan ( spt Petrus. Petrus yg kecewa ingin kembali ke hidup lamanya menjadi penjala ikan – Yoh 21:2-3 ). Petrus yg pada waktu dipanggil, hanya meninggalkan jalanya tetapi tidak menghancurkan peralatan menangkap ikan (Mat 4:20). Akibatnya pada waktu Yesus mati, ia kembali kpd hidup lamanya, kembali menjala ikan. Itu sebabnya kita hrs membakar habis/melupakan masa lalu kita & mengejar apa yg di depan kita. Sekali lagi :Org yg sudah meresponi panggilan Tuhan, ia sdh tidak punya masa lalu, yg ia punya hanyalah masa depan. Sebuah pesawat yg sdh take off dan mengudara tiba2 menyadari kalau ia sdh kekurangan bahan bakar dan ingin putar arah dan berbalik lagi, itu sdh tdk mungkin. Bgtlah dgn kita, kita hrs membakar semua yg ada di belakang kita, sekali kita membuat keputusan utk mengiring Tuhan, tdk bisa kita balik lagi ke belakang. Cukup high risk, ketika berbalik ke belakang isteri Lot menjadi tiang garam. Satu2nya cara adalah seperti Elisa membakar habis smuanya, sampai tuntas!, dan berlari mengejar masa depan, berlari dan mempercepat langkah utk mengejar kesempurnaan. Tdk ada ceritanya lagi utk berbalik ke belakang, amen?
6. Elisa memiliki tangungjawab dan care terhadap pegawai-pegawainya
terbukti ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka ( I Raja 19:21, Yak 5:4 ). Sesudh itu apa yg dilakukan Elisa? Ayat 21: “Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.” Perhatikan kata: orang-orangnya, dalam BIS disebutkan anak buahnya. Elisa yg tadinya adalah orang kaya yg punya byk anak buah, punya byk pegawai, punya byk pelayan, nah sekarang ia malah memilih menjadi pelayannya Elia. Ini menunjukkan Elia juga seorang yg rendah hati dan tidak gila kedudukan dan kehormatan. Mari kita melayani dgn kerendahan hati dan melayani Tuhan semaksimal mungkin.
7. Elisa SETIA menjaga panggilan hidupnya.
Ketika Tuhan memanggil Elisa menjadi pelayan Elia, ia setia menjaga panggilan itu. Elisa setia mengiringi Elia pergi ke Betel, ke Yerikho, menyeberangi sungai Yordan bahkan sampai Elia naik ke surga. Di sini kita menemukan Elisa memiliki hati yg setia dan tunduk. Ketekunan dan kegigihan serta kesetiaan dalam mengikuti Elia teruji, sehingga ia mendpat lemparan jubah yg ke-2 yg menunjuk pada otoritas atau kuasa dalam pelayanan ( 2 Raja 2:11 ). Berkat kegigihan dan ketekunannya itu, Tuhan memberikan sesuai dengan apa yang dia minta, yakni urapan ganda dari apa yg Elia miliki, sehingga Elisa menjadi manusia yg unggul, yg penuh dgn otoritas, urapan Roh Kudus dan kuasa Tuhan.
8.Elisa mendapat 2 bagian roh = kuasa Tuhan yg bekerja secara double porsi, 2x lipat.
Elisa dipakai Tuhan dua kali lbh dahsyat dari pada Elia. Terbukti mujizat yg dilakukan Elisa 2x lbh banyak dari pada yg dilakukan Elia. Dari kehidupan Elisa ini, kita dapat belajar sifat dan karakter Elisa. Ketaatan, kesetiaan, penundukan diri, kegigihan dan ketekunannya dalam mengikuti Tuhan, mengejar Tuhan dan juga melayani tuannya Elia. Bila kita memiliki apa yang Elisa miliki dalam hubungan kita dengan Tuhan, maka kita akan dapat melihat lebih lagi akan kuasa tangan Tuhan dan urapanNya atas hidup kita. Kalau kita bisa setia dlm pengiringan kita, bukan mustahil urapan & kuasa Tuhan 2x lebih dahsyat akan mengikuti & menyertai setiap pelayanan kita.
9. Pada zaman Elisa Izebel dilumpuhkan.
Izebel adalah puncak kejahatan. Izebel yg pernah membuat Elia begitu takut bahkan ingin mati, tapi berhasil dilumpuhkan pada zaman Elisa lewat raja Israel yg bernama Yehu ( II Raja 9 ). Lewat kesetiaannya, Elisa mendapatkan otoritas, kuasa, wibawa rohani maka puncak kejahatan itupun bisa dihancurkan. Sdr, hari-hari ini roh Izebel sedang merajalela. Hati-hati dan waspada jgn sampai kita disesatkan dgn ajaran-ajaran yg bertentangan dgn kebenaran Firman Tuhan. Jika kita punya otoritas dan kuasa lewat kesetiaan kita dlm penggembalaan maka roh Izebel tdk bisa mempengaruhi iman percaya kita, semuanya itu bisa dimusnahkan lewat roh/kuasa Tuhan.
Jika kita hidup, kita perlu hidup hanya bagi Tuhan. Jika kita menerima panggilan Tuhan, kita perlu meresponi itu tanpa mau dihalangi oleh apapun juga. Jika kita sdh melayani, kita jgn pernah lagi berbalik pada kehidupan lama, sebab kita sdh tdk punya masa lalu lagi, yg perlu kita lakukan adalah berlari dan mengejar panggilan Tuhan yg tertinggi sampai mendapat 2 bagian roh, sampai mengalami otoritas dan kuasa Tuhan bahkan mencapai kesempurnaan. Mari kita belajar dari sikap dan karakter Elisa yg dgn gigih mengejar Tuhan..
1. Kesibukan dalam pekerjaan bukanlah penghalang utk meresponi panggilan Tuhan.
Elisa sedang sibuk bekerja (ay 19). Elisa dipanggil untuk melayani Tuhan pada waktu ia sedang sibuk bekerja ( sedang membajak), bukan pada waktu ia sedang menganggur / bermalas-malasan. Hal yg sama terjadi dengan Petrus, Andreas, mereka dipanggil pd saat sedang menebarkan jalan. Begitu juga Yohanes, dan Yakobus dipanggil saat mereka sedang membereskan jala (Mat 4:18-22). Di sini kita melihat bhw Tuhan tidak pernah memanggil orang-orang yg malas atau orang-orang yg menganggur. Pekerjaan tdk menghalangi mereka utk menanggapi panggilan Tuhan. Itu sebabnya kita hrs menentukan skala prioritas kita, sehingga ketika pangilan Tuhan ditujukan pada kita, jgn kita berkata "Saya tidak ada waktu", atau "Saya terlalu sibuk dgn pekerjaan saya". Sekarang masalahnya, apa yg menjadi prioritas kita: Tuhan atau kesibukan pekerjaan?
2. Seorang yang kaya dan punya skill
namun ia tdk terikat pada kekayaannya seperti orang muda yg kaya. Elisa adalah orang yg kaya. Dikatakan dalam ayat 19 bahwa ia sedang membajak dengan 12 pasang lembu, berarti ada 24 ekor lembu, itu berarti ladangnya juga sangat luas, ini menunjukkan bahwa Elisa adalah seorang yg kaya. Perhatikan di sini, ketika Elisa dipanggil untuk melayani Tuhan ia dalam keadaan yg sgt sukses dan bukan pada waktu gagal atau kekurangan. Namun, harta kekayaan yg melimpah tdk bisa mengikat hati Elisa, terbukti ia melepaskan semuanya itu demi utk menjadi hamba Elia ( I Raj 19:21 ). Nah, selain itu Elisa juga seorang yg punya skill. Membajak dengan dua ekor lembu saja sudah sulit, tapi Elisa bisa membajak dengan 24 ekor lembu; ini berarti Elisa memiliki skill, keahlian, kecakapan, ketrampilan, kepiawaian.
3. Seorang yg bergegas (tdk mau menunda ).
Cara Elia memberikan panggilan adalah dengan melemparkan jubahnya. Ayat 19b: "Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya". Elia hanya melewati saja, tdk didatangi secara khusus namun begitupun Elisa menanggapi panggilan Tuhan dgn sikap bergegas, dgn berlari, sebab ia tdk mau kehilangan kesempatan itu. Begitu juga dgn Abraham, ia berlari, bergegas menangkap kesempatan yg ada utk melayani Tuhan ( Kej 18:1 dst ).
4. Seorang yg menghormati orang tua.
Elisa pamitan pada Elia untuk pulang dulu untuk mencium orang tuanya (ay 20b). Ini adalah ciuman perpisahan. Lalu bgm reaksi orang tua Elisa ? orang tuanya tidak menghalanginya malahan bisa diasumsikan mereka mendukung keputusan anaknya Elisa. Krn apa? Krn karakter yg dimiliki Elisa selama ini cukup menyakinkan bokap dan nyokap-nya bhw keputusan yg diambilnya utk menanggapi panggilan Tuhan adalah sebuah keputusan yg terbaik. Terkadang karakter kita membuat ortu kita melarang kita utk mengiring Tuhan. Itu sebabnya sbg anak kita perlu memiliki karakter dan sikap yg menghormati & memperhatikan orang tua kita.
5. Waktu Elisa dipanggil, ia rela mengorbankan segala-galanya, dan memilih utk melayani Tuhan.
Elisa melepaskan segala sesuatu dan mempersembahkan seluruh hidupnya utk melayani Elia. Elisa menyembelih lembunya dan menggunakan bajaknya sebagai kayu api untuk memasak lembu itu ( I Raja 19: 21). Baik kuk lembu, peralatan lembu, peralatan membajak, semua-muanya itu dibakar sampai habis, sampai tak tersisa. Artinya Elisa tdk mau lagi melihat apa yg ada di belakang. Semuanya ia bakar habis, ia melepaskan seluruhnya, tdk ada yg tersisa, supaya tdk ada peluang lagi utk kembali pada kehidupan lama. Ini adalah sebuah komitmen, sebuah keputusan. Elisa rela dari seorang yg sukses, seorang yg memiliki banyak pelayan, seorang yg kaya, yg berlimpah kekayaan rela menjadi seorang yg tidak memiliki apa-apa dan menjadi pelayan Elia. Dengan menyembelih semua lembunya Elisa menunjukkan bahwa ia tidak berencana atau berkeinginan utk kembali lagi kepada hidupnya yg lama. Mungkin tindakan Elisa ini seperti tindakan Musa yg menanggalkan segala atribut sbg pangeran Mesir dan memilih utk mengabdi pd Tuhan di padang gurun. Itu sebabnya Sdr, sebenarnya kita tdk punya masa lalu lagi, kita hanya punya masa depan. Orang yang sudah menanggapi panggilan Tuhan, ia sudah tidak punya masa lalu lagi, yang ia punya hanyalah masa depan. Seperti rasul Paulus, ia sdh tdk punya masa lalu, sebab ia melupakan apa yg ada dibelakangnya dan berlari mengarahkan diri kepada apa yang di depannya. Masa lalu bisa dipakai Iblis utk mengikat kita ( spt bgs Israel, mereka tetap saja terikat dgn Mesir ). Masa lalu yg belum dibakar habis bisa membuat kita kembali kepadanya di saat kita kecewa dalam pelayanan, ketika kita kecewa dlm pengiringan kita pada Tuhan ( spt Petrus. Petrus yg kecewa ingin kembali ke hidup lamanya menjadi penjala ikan – Yoh 21:2-3 ). Petrus yg pada waktu dipanggil, hanya meninggalkan jalanya tetapi tidak menghancurkan peralatan menangkap ikan (Mat 4:20). Akibatnya pada waktu Yesus mati, ia kembali kpd hidup lamanya, kembali menjala ikan. Itu sebabnya kita hrs membakar habis/melupakan masa lalu kita & mengejar apa yg di depan kita. Sekali lagi :Org yg sudah meresponi panggilan Tuhan, ia sdh tidak punya masa lalu, yg ia punya hanyalah masa depan. Sebuah pesawat yg sdh take off dan mengudara tiba2 menyadari kalau ia sdh kekurangan bahan bakar dan ingin putar arah dan berbalik lagi, itu sdh tdk mungkin. Bgtlah dgn kita, kita hrs membakar semua yg ada di belakang kita, sekali kita membuat keputusan utk mengiring Tuhan, tdk bisa kita balik lagi ke belakang. Cukup high risk, ketika berbalik ke belakang isteri Lot menjadi tiang garam. Satu2nya cara adalah seperti Elisa membakar habis smuanya, sampai tuntas!, dan berlari mengejar masa depan, berlari dan mempercepat langkah utk mengejar kesempurnaan. Tdk ada ceritanya lagi utk berbalik ke belakang, amen?
6. Elisa memiliki tangungjawab dan care terhadap pegawai-pegawainya
terbukti ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka ( I Raja 19:21, Yak 5:4 ). Sesudh itu apa yg dilakukan Elisa? Ayat 21: “Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.” Perhatikan kata: orang-orangnya, dalam BIS disebutkan anak buahnya. Elisa yg tadinya adalah orang kaya yg punya byk anak buah, punya byk pegawai, punya byk pelayan, nah sekarang ia malah memilih menjadi pelayannya Elia. Ini menunjukkan Elia juga seorang yg rendah hati dan tidak gila kedudukan dan kehormatan. Mari kita melayani dgn kerendahan hati dan melayani Tuhan semaksimal mungkin.
7. Elisa SETIA menjaga panggilan hidupnya.
Ketika Tuhan memanggil Elisa menjadi pelayan Elia, ia setia menjaga panggilan itu. Elisa setia mengiringi Elia pergi ke Betel, ke Yerikho, menyeberangi sungai Yordan bahkan sampai Elia naik ke surga. Di sini kita menemukan Elisa memiliki hati yg setia dan tunduk. Ketekunan dan kegigihan serta kesetiaan dalam mengikuti Elia teruji, sehingga ia mendpat lemparan jubah yg ke-2 yg menunjuk pada otoritas atau kuasa dalam pelayanan ( 2 Raja 2:11 ). Berkat kegigihan dan ketekunannya itu, Tuhan memberikan sesuai dengan apa yang dia minta, yakni urapan ganda dari apa yg Elia miliki, sehingga Elisa menjadi manusia yg unggul, yg penuh dgn otoritas, urapan Roh Kudus dan kuasa Tuhan.
8.Elisa mendapat 2 bagian roh = kuasa Tuhan yg bekerja secara double porsi, 2x lipat.
Elisa dipakai Tuhan dua kali lbh dahsyat dari pada Elia. Terbukti mujizat yg dilakukan Elisa 2x lbh banyak dari pada yg dilakukan Elia. Dari kehidupan Elisa ini, kita dapat belajar sifat dan karakter Elisa. Ketaatan, kesetiaan, penundukan diri, kegigihan dan ketekunannya dalam mengikuti Tuhan, mengejar Tuhan dan juga melayani tuannya Elia. Bila kita memiliki apa yang Elisa miliki dalam hubungan kita dengan Tuhan, maka kita akan dapat melihat lebih lagi akan kuasa tangan Tuhan dan urapanNya atas hidup kita. Kalau kita bisa setia dlm pengiringan kita, bukan mustahil urapan & kuasa Tuhan 2x lebih dahsyat akan mengikuti & menyertai setiap pelayanan kita.
9. Pada zaman Elisa Izebel dilumpuhkan.
Izebel adalah puncak kejahatan. Izebel yg pernah membuat Elia begitu takut bahkan ingin mati, tapi berhasil dilumpuhkan pada zaman Elisa lewat raja Israel yg bernama Yehu ( II Raja 9 ). Lewat kesetiaannya, Elisa mendapatkan otoritas, kuasa, wibawa rohani maka puncak kejahatan itupun bisa dihancurkan. Sdr, hari-hari ini roh Izebel sedang merajalela. Hati-hati dan waspada jgn sampai kita disesatkan dgn ajaran-ajaran yg bertentangan dgn kebenaran Firman Tuhan. Jika kita punya otoritas dan kuasa lewat kesetiaan kita dlm penggembalaan maka roh Izebel tdk bisa mempengaruhi iman percaya kita, semuanya itu bisa dimusnahkan lewat roh/kuasa Tuhan.
Jika kita hidup, kita perlu hidup hanya bagi Tuhan. Jika kita menerima panggilan Tuhan, kita perlu meresponi itu tanpa mau dihalangi oleh apapun juga. Jika kita sdh melayani, kita jgn pernah lagi berbalik pada kehidupan lama, sebab kita sdh tdk punya masa lalu lagi, yg perlu kita lakukan adalah berlari dan mengejar panggilan Tuhan yg tertinggi sampai mendapat 2 bagian roh, sampai mengalami otoritas dan kuasa Tuhan bahkan mencapai kesempurnaan. Mari kita belajar dari sikap dan karakter Elisa yg dgn gigih mengejar Tuhan..
Tuhan Yesus memberkati!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar