Senin, 17 April 2017

PERCAYA SAJA

Jawab Yesus : “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu : Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah.” Yohanes 11:40

Bagaimana kita dapat belajar percaya kepada Tuhan, sehingga sungguh hidup kita mengalami kehidupan dahsyat ?

Firman Tuhan dalam Ibrani 11:1 menyatakan, “IMAN adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”(“Now faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.”)

Artinya ada di dunia roh (yang tidak kelihatan) yang dihadirkan di alam nyata, melalui percaya dan pengharapan di dalam Yesus Tuhan.

Jadi kiita perlu menyatakan iman : “percaya saja” kepada Tuhan, agar kita dapat melihat keajaiban-keajaiban Tuhan.

Tuhan Yesus tidak menyampaikan standart yang sulit untuk PERCAYA dan akhirnya menerima mujizat! Dia tidak meminta kita untuk naik ke atas gunung yang sangat tinggi dan sulit didaki. Atau meminta kita berpuasa tidak makan minum sama sekali dalam jangka waktu sangat lama. Atau meminta hal lain yang tidak mungkin dapat dilakukan manusia.

Firman Tuhan menyatakan, diperlukan iman “hanya sebesar biji sesawi saja.” Saudara dan saya hanya percaya saja. Kita katakan dengan keras : “PERCAYA SAJA!” dan “AKU PERCAYA!” Kita tahu untuk itu kita masih perlu belajar. Bagaimana kita belajar untuk memiliki iman percaya itu ?

1.      Iman percaya harus tetap di dalam Tuhan Yesus KristusPercaya dan menerima Dia sebagai JuruselamatKetika 100% di dalam Dia, maka apa yang Kristus punya engkaupun punya (Ingatlah arti perumpamaan tentang Anak yang hilang). Mujizat-Nya, kuasa-Nya, dan seterusnya. Kita tidak mungkin dapat memiliki iman tanpa pertolongan Roh Kudus.

Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap ortang yanghidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Yohanes 11:25

2.      Berpengharapan / menanti-nantikan Tuhan Yesus (ada tujuan). Sekaligus senantiasa mengingat dan merenungkan  kebaikan-kebaikan Tuhan. Sehingga timbul gairah dan rasa percaya kepada-Nya Ingat Bartimeus yang buta itu, juga wanita yang mengalami pendarahan itu, pasti terlebih dahulu mendengar tentang siapakah anak Daud itu, dan mereka menanti-nantikan / berpengharapan besar untuk dapat bertemu Tuhan Yesus. Kerinduan yang mendalam merupakan roket yang mendorong mujizat terjadi.

3.      “Percaya saja.” dan memperkatakan perkataan iman percaya.
Markus 5:21-43, mengkisahkan bahwa ada seseorang yang bernama Yairus, kepala rumah ibadat, menemui Tuhan Yesus dan memohon agar anak perempuannya yang sakit disembuhkan. Tetapi ditengah jalan seseorang menyusul dia dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru (Yesus)?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat : “Jangan takut, percaya saja!”(ay 21-24 & 35-40). Lalu apa yang terjadi? Lalu Dia memegang anak itu dan berkata “Talita kum,” yang berarti : “Hai anak Aku berkata kepadamu, bangunlah!” maka anak itu bangkit berdiri dan berjalan (ay 41-43)

Bandingkan kisah Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu. Apa yang dikatakanNya? “Jawab Yesus: katamu : jika Engkau dapat ? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Markus 9:23)

Ingat ketika Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur. Tidak ada kata protes atau ketidaksukaan pelayan pesta itu untuk menyiapkan air. Markus 5:21-43; ayat 21-34, 35-40. Mereka melakukan dengan percaya saja seperti yang diperintahkan ibu Maria, ibu Yesus. Apakah mulut lidah bibir kita tidak kelu untuk mengatakan “PERCAYA”? Ataukah kita seperti Maria dan Marta yang tidak percaya pada waktu itu ?Ayat 39-40,...”Kata Yesus:”Angkat batu itu! Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepadaNya : Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati. Jawab Yesus : Bukankah sudah Kukatakan kepadamu : Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?

4.      Belajar mempercayai Firman Tuhan.
Apa saja yang kita percayai, dan perkatakan harus sesuai dengan firman Tuhan. Tidak menyimpang dari isi Alkitab. Rasanya tidak mungkin akan terjadi sesuatu dari  seseorang yang berdoa, dan mempunyai iman percaya demi kejahatan, kecuali doa itu ditangkap dan dikerjakan oleh kerajaan kegelapan. Kita tahu bahwa firman Tuhan tidak dibatalkan sampai hari ini. Perkataan dan janji-janji-Nya selalu digenapi. Karena Firman itu adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri.
 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.Yohanes 1:1-3, 14.
Jadi sekali lagi, ketika kita mempunyai iman percaya agar sesuatu terjadi bagi kita dan itu sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan melaksanakannya dengan segera, karena demikian janji-Nya.

"Saya seringkali berkata-kata dengan iman percaya yang didahului dan didasari dengan firman Tuhan, ketika menghadapi pergumulan. Bahwa saya klaim apa yang saya perkatakan saya terima. Halleluya!... dan itu terjadi!"

Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar