Kamis, 10 November 2016

Ujian Padang Gurun

​"Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." Ulangan 8:2-3

Kita mengalami ujian padang gurun supaya kita menjadi rendah hati. Humility is reflection of our heart, hati yang selalu berkata “semua karena Tuhan, bukan kehebatan saya”.

"Setelah firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke mesir.” Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah mesir." Keluaran 13:17-18

Kita tentunya selalu mencari ‘jalan pintas’, tetapi seringkali Tuhan ijinkan hidup kita ‘berputar-putar’ agar kita siap berperang (bukan sekedar siap penampilan). 

Tujuan kita mengalami ujian padang gurun, yaitu:
1. Membangun daya tahan (endurance)
"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." Yakobus 1:4

Belajarlah seperti pohon palem yang ‘lentur’ menghadapi badai, daun-daunnya hampir mencapai tanah tetapi tidak tumbang, disaat badai reda pohon palem akan kembali lagi ke posisinya semua (tegak). Ketika badai datang, kita akan semakin terbang tinggi supaya berbuah dengan buah yang matang.

2. Membangun karakter
Karisma itu karunia Tuhan, tetapi karakter harus dibentuk melalui berbagai proses kehidupan.
"Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana." Ulangan 1:28

Hati yang tawar (terluka) cenderung melukai hati orang lain juga (saling menuntut).
"Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan." Amsal 12:18

"Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa." Yosua 6:1-2

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya Firman Tuhan, keadaan semustahil apapun sanggup dibalikan menjadi berkat oleh Tuhan. Firman-Nya tak pernah gagal. 

3. Melatih kesabaran
Kesabaran adalah wujud dari iman, orang percaya harus sabar menanti waktu Tuhan.
"Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya." Ibrani 6:15

Jangan pernah menyerah sebab Tuhan sudah memberikan kita sebuah tujuan hidup untuk dicapai. Kita harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai dan mengakhiri pertandingan dengan baik (mencapai garis finish). Iman adalah jembatan dari iman untuk suatu kenyataan. Tuhan yang mengatur semua musim dalam hidup kita, we can do nothing to change it. 

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Pengkhotbah 3:11

4. Agar belajar mendengar suara Tuhan
Pada zaman Tuhan Yesus, ada Pilatus di istana raja tetapi Tuhan malah berbicara kepada Yohanes pembaptis di padang gurun. Seringkali ketika kita di padang gurun, kita baru belajar mengandalkan Tuhan.

5. Padang gurun adalah pintu masuk ke Tanah Perjanjian
"Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat." Yesaya 32:5  

Jangan kecewa ketika kita mengalami padang gurun karena itu hanya sementara, suatu saatnya keuka kita siap maka Tanah Perjanjian terbuka bagi kita. Padang gurun akan berubah menjadi kebun buah-buahan.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar