Sabtu, 17 September 2016

PERTOBATAN SETIAP HARI

Kalau kita bicara soal pertobatan, tentunya bukanlah satu hal yang kita kerjakan sekali seumur hidup. Memang ada pertobatan dimana kita yang tadinya belum menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT, kemudian kita percaya dan menerima DIA. Namun setelah itu, dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya kita yang sedang dalam tahap menuju kesempurnaan tidak mungkin terhindar dari pelanggaran atau menyimpang dari Firman TUHAN. Itulah sebabnya kita perlu bertobat, minta pengampunan TUHAN.

Berkaitan dengan pertobatan, ada hal yang sangat mencolok kalau kita membandingkan antara isi doa yang diajarkan TUHAN YESUS (Doa BAPA Kami) dengan isi doa yang dipanjatkan oleh orang Farisi.
Perhatikan doa orang Farisi dibawah ini :

Lukas 18:11-12
“Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada- Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”

Bukankah doa seperti itu adalah doa yang menunjukkan kesombongan, merasa diri hebat, merasa diri sudah benar bahkan membanding-bandingkan dengan orang lain yang dianggapnya sebagai orang kafir dan berdosa.

Sekarang mari kita simak doa yang diajarkan TUHAN YESUS :
Matius 6:11-12
"...Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;..."

Kalimat "berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" menunjukan pada kita bahwa ini ada doa harian (doa yang dinaikan setiap hari).
Perhatikan juga "ampunilah kami akan kesalahan kami,..." . Ini berarti bahwa kita diajar TUHAN YESUS untuk bertobat dan minta ampun SETIAP HARI!

Ada 3 (tiga) hal yang harus kita ingat :
1. Bertobat setiap hari jangan diartikan sebagai sebuah kesempatan untuk bebas berbuat dosa setiap hari.
"Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali- kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?" (Roma 6:1-2)

Anugerah yang TUHAN berikan kepada kita berupa pengampunan dosa serta penyucian bukanlah sebagai alasan bagi kita untuk merdeka berbuat dosa, melainkan sebagai dasar bagi kita untuk tetap hidup dalam kekudusan.

2. Bertobat setiap hari memastikan kita senantiasa dalam kondisi hati yang murni.
"ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;.."

Dengan minta ampun kepada TUHAN, kita selalu diingatkan untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Dengan demikian hati kita senantiasa dalam keadaan yang murni dan penuh pengampunan. Dengan demikian kita juga menjaga respons hati kita terhadap hal-hal buruk yang mungkin dilakukan oleh orang lain kepada kita.

3. Bertobat setiap hari memastikan kita senantiasa dalam kondisi yang kudus dan siap untuk menyambut kedatangan-NYA.
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8)

Tidak ada manusia yang sempurna. Di dalam proses pendewasaan kita, faktanya kita masih bisa jatuh dalam kesalahan dan ketidaksempurnaan. Itulah sebabnya kita perlu datang kepada-Nya dan memohon pengampunan-Nya dan itu akan terus-menerus menyempurnakan kita (1 Yohanes 1:9). Keberadaan kita terus Ia kuduskan sehingga kita siap untuk menyambut kedatangan-Nya.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar