Saat ini sedang marak terjadi ketika orang kristen merasa tidak dapat menjaga hubungan yang indah dengan TUHAN, mereka akan mulai mencari pengajaran ataupun doktrin yang memastikan bahwa TUHAN tetap berkenan kepada mereka, terlepas dari apapun yang mereka perbuat atau tidak perbuat kepada TUHAN. Pengajaran Hyper Grace mengatakan bahwa “Oleh karena kita menerima Hadirat TUHAN tanpa berbuat apapun, maka tidak ada perbuatan apapun yang dapat membuat Hadirat-Nya meninggalkan kita.” Ini SALAH BESAR!
Pernyataan pertama, yaitu bahwa kita menerima Hadirat-Nya (keselamatan) tanpa perbuatan kita memang benar: anugerah keselamatan sepenuhnya memang karena TUHAN yang kita terima dengan iman, namun kesalahan besarnya ada pada kalimat berikutnya, yaitu bahwa tidak ada perbuatan apapun yang dapat membuat Hadirat-Nya meninggalkan kita. Bayangkan saja, tidak ada perbuatan yang dapat membuat kita jauh dari TUHAN? Bagaimana dengan dosa? Melawan Firman? Pengajaran tersebut di atas jelas menyesatkan dan inilah salah satu pengajaran utama hyper grace.
Saat kita masih di dunia, fokus kita adalah membangun hubungan dengan-Nya yang semakin hari semakin baik (Filipi 3:8-9) sampai kita mencapai hubungan yang sempurna dengan-Nya saat kita dijemput oleh-Nya. Landasan bagi kita untuk membangun hubungan yang makin intim dengan Tuhan adalah karena TUHAN sudah terlebih dahulu rindu untuk berhubungan erat dengan kita dan telah membuka jalan bagi kita untuk mendekat kepada-Nya melalui Kristus. 1 Yohanes 4:10,19 “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita..... Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Nyanyian Daud dalam Mazmur 103:1-22 memberikan kita teladan bagaimana kita bisa Hidup dalam Hubungan yang Indah dengan TUHAN:.
1. Dengar-dengaran dan Taat Kepada Firman Tuhan
Setelah orang-orang Israel bersukacita karena pembebasan, maka TUHAN yang besar dan adil itu memberikan petunjuk-petunjuk-Nya karena Ia mengasihi mereka (Mazmur 103:5-8). Demikian juga dengan kita, setelah kita menerima keselamatan oleh karya Kristus diatas kayu salib, maka penting bagi kita untuk membuka hati mendengarkan suara Roh Kudus dan taat melakukan Firman-Nya karena dari situlah kita mengetahui apakah perbuatan kita sesuai dengan kehendak Allah atau tidak. Saat kita melakukan apa yang BAPA kehendaki, Roh Kudus yang akan membantu dan memberikan kemampuan untuk melakukannya (Efesus 3:16, Filipi 2:13).
Setelah orang-orang Israel bersukacita karena pembebasan, maka TUHAN yang besar dan adil itu memberikan petunjuk-petunjuk-Nya karena Ia mengasihi mereka (Mazmur 103:5-8). Demikian juga dengan kita, setelah kita menerima keselamatan oleh karya Kristus diatas kayu salib, maka penting bagi kita untuk membuka hati mendengarkan suara Roh Kudus dan taat melakukan Firman-Nya karena dari situlah kita mengetahui apakah perbuatan kita sesuai dengan kehendak Allah atau tidak. Saat kita melakukan apa yang BAPA kehendaki, Roh Kudus yang akan membantu dan memberikan kemampuan untuk melakukannya (Efesus 3:16, Filipi 2:13).
Yang mengherankan adalah sikap para pengajar hyper grace terhadap Alkitab/Firman TUHAN. Salah satu pengajaran yang mereka usung adalah: “Alkitab bukanlah pedoman hidup orang Kristen, tetapi Yesus-lah pedoman hidup kita.” Pernyataan yang aneh dan jelas SALAH. Bagaimana kita mengetahui Yesus? Bukankah melalui Alkitab? Lebih lanjut dikatakan oleh mereka bahwa tugas kita adalah mengikuti perbuatan Yesus, tetapi bukan Firman-Nya. Ini jelas-jelas pengajaran yang SESAT! Apa yang Yesus Kristus lakukan tidak dapat dipisahkan dari Firman-Nya. Justru Rasul Paulus menegaskan dalam 2 Timotius 3:16-17 di atas bahwa Firman TUHAN-lah yang harus menjadi pegangan hidup kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Renungkanlah ayat ini: “Jawab Yesus: “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” (Yohanes 14:23). TUHAN mendekat kepada orang yang mengasihi dia, yaitu orang yang menuruti firman-Nya.
2. Menjadikan Pertobatan Sebagai Gaya Hidup di Hadapan TUHAN Mazmur 103
Mengingatkan agar orang-orang Israel yang sudah menerima pembebasan dari perbudakan agar menuruti petunjuk-petunjuk TUHAN dan memiliki gaya hidup pertobatan (Mazmur 103:9-18). TUHAN adalah Bapa kita yang baik. Dia tahu bahwa kita pun memiliki kelemahan dan bahkan bisa saja melakukan pelanggaran/dosa sekalipun sudah menerima anugrah keselamatan dari-Nya. Namun kasih setia-Nya dan pengampunan-Nya tersedia bagi orang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka di hadapan-Nya, terlebih lagi bagi anak-anak-Nya yang hidup hari demi hari melakukan firman-Nya. Rasul Yohanes pun mengingatkan jemaat agar datang kepada-Nya karena Ia Allah yang setia dan adil yang mau mengampuni segala dosa kita (1 Yohanes 1:9). Bagaimana kita memohon pengampunan kepada TUHAN? Yaitu dengan menyesal sungguh-sungguh atas dosa yang telah kita lakukan (Mazmur 51:18-19).
Mengingatkan agar orang-orang Israel yang sudah menerima pembebasan dari perbudakan agar menuruti petunjuk-petunjuk TUHAN dan memiliki gaya hidup pertobatan (Mazmur 103:9-18). TUHAN adalah Bapa kita yang baik. Dia tahu bahwa kita pun memiliki kelemahan dan bahkan bisa saja melakukan pelanggaran/dosa sekalipun sudah menerima anugrah keselamatan dari-Nya. Namun kasih setia-Nya dan pengampunan-Nya tersedia bagi orang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka di hadapan-Nya, terlebih lagi bagi anak-anak-Nya yang hidup hari demi hari melakukan firman-Nya. Rasul Yohanes pun mengingatkan jemaat agar datang kepada-Nya karena Ia Allah yang setia dan adil yang mau mengampuni segala dosa kita (1 Yohanes 1:9). Bagaimana kita memohon pengampunan kepada TUHAN? Yaitu dengan menyesal sungguh-sungguh atas dosa yang telah kita lakukan (Mazmur 51:18-19).
Sukacita kita dapatkan karena pengampunan yang TUHAN berikan, bukan dari pengajaran sesat yang mengatakan bahwa apapun yang kita perbuat tidak akan membuat hadirat-Nya meninggalkan kita. Kasih TUHAN dinyatakan kepada kita melalui pengampunan yang telah Dia berikan. Sebaliknya, jika kita tidak meminta pengampunan dosa artinya kita hidup di dalam dosa-dosa kita; itu akan sangat berbahaya bagi keselamatan kita.
3. Kehidupan Doa Dan Penyembahan, Secara Pribadi Maupun Secara Korporat
Mazmur 103 ditutup dengan mengingatkan bahwa TUHAN menegakkan takhta-Nya dan malaikat-malaikat, umat TUHAN secara bersama-sama dan secara pribadi memuji dan menyembah Dia (Mazmur 103:19-22). Itulah juga yang harus kita lakukan karena merupakan kehendak Bapa, sebagaimana diajarkan Yesus sendiri dalam Yohanes 4:23. Kita membangun hubungan yang makin erat dengan TUHAN melalui doa dan penyembahan; keduanya tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut bisa kita lakukan secara pribadi maupun secara bersama-sama dengan anak-anak TUHAN lainnya di dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita.
Mazmur 103 ditutup dengan mengingatkan bahwa TUHAN menegakkan takhta-Nya dan malaikat-malaikat, umat TUHAN secara bersama-sama dan secara pribadi memuji dan menyembah Dia (Mazmur 103:19-22). Itulah juga yang harus kita lakukan karena merupakan kehendak Bapa, sebagaimana diajarkan Yesus sendiri dalam Yohanes 4:23. Kita membangun hubungan yang makin erat dengan TUHAN melalui doa dan penyembahan; keduanya tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut bisa kita lakukan secara pribadi maupun secara bersama-sama dengan anak-anak TUHAN lainnya di dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita.
Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati
Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar