Jumat, 30 September 2016

O JEHOVAH... I Worship YOU

Em
Worthy is the Lamb
         C 
Who sits upon the throne
Am
Holy is the Lord
      D 
The Lord of all
C                 D
Heaven and earth
Bm               Em 
Bows before You
          Am               B 
All creations adore You 

             Em                  Am
Oh Jehovah, I worship You
          D                      G     D 
Abba Father, I run to You
                 Em                    Am 
My Everything, I give my heart to You
                 C           D                           Em 
You're the Rose of Sharon, You're my God

                     Am     D
Lord You are holy
                      G      D       Em
Lord You are holy
                     Am
Lord You are holy
         B                             Em 
Who was and is and is to come

Rabu, 28 September 2016

HEY adalah keluarga, bukan sekedar komunitas

COOL HEY adalah keluarga. Sebagaimana layaknya sebuah keluarga, HEY memerlukan kehidupan bersama yang nyata, bukan sekedar teori, rencana-rencana, harapan-harapan, atau hal-hal yang seharusnya dilakukan. COOL HEY merupakan sebuah kehidupan yang perlu dihidupi bersama, dibangun, dan dikembangkan secara bersama-sama pula. Untuk itu sebagai gembala COOL maupun anggota, supaya masing-masing memiliki emosi kasih atau ikatan batin dalam HEY, kita perlu meningkatkan Rekening Bank Emosi Kasih dengan melakukan hal-hal berikut ini:

1. Meluangkan waktu untuk bersama
Ada waktu-waktu tertentu, seseorang itu tidak butuh jawaban atau solusi permasalahan yang dialami. Kadang yang ia butuhkan adalah kebersamaan dalam suasana santai maupun tertekan.

2. Perhatian atau kepedulian yang nyata.
Ada kalanya yang dibutuhkan seseorang bukan hal yang besar, namun hal-hal kecil atau sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti; sapaan, senyuman, sentuhan, mendengarkan, kata-kata yang menguatkan, segelas air putih, ucapan selamat dalam moment-moment penting yang dialami anggota COOL kita. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mau peduli dengan sesama.

3. Empati yang tulus bukan sekedar simpati.
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! (Roma 12:15), begitulah rasul Paulus menjabarkan istilah empati. Artinya benar-benar memiliki rasa senasib sepenanggungan. Turut merasakan perasaan anggota COOL kita. Kalau orang lain bersukacita ya jangan mbesengut (muka masam), namun sebaliknya jika ada yang menangis jangan senyum-senyum atau tertawa ketika melihatnya.

4. Pemberian kado-kado kecil.
Pemberian kecil akan bernilai besar ketika diberikan dalam ketulusan kepada orang yang tepat dan pada waktu yang tepat (saat ia membutuhkan)

5. Saling melayani
Jika kesadaran dan semangat untuk saling melayani atau memberi diri itu ada dalam COOL kita, perpecahan sangat kecil kemungkinannya, tidak ada yang terlantar dalam komunitas kita, tidak ada rasa iri atau saling menuntut, dan orang yang tinggal dalam COOL kita akan betah.

6. Doa
Kelihatannya sederhana, namun jika kita benar-benar mendoakan orang-orang dalam komunitas kita, maka akan ada kedekatan dalam hubungan, terobosan, dan ada berkat yang mengalir dalam diri orang-orang yang kita doakan.

Love u all HEYer's... because we are a family

Senin, 26 September 2016

Entering the year of 5777 "Ayin Zayin"

Kita berada di penghujung tahun 5776 (Ayin Vav) dalam Kalendar Ibrani, yaitu tahun Yobel, namun bukan sekedar tahun Yobel melainkan tahun Yobel yang ke 70 sejak Yosua membawa bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan! Banyak peristiwa terjadi di langit (alam roh) dan di bumi (alam jasmani) di masa ini, dan ini adalah waktu goncangan besar dan masa peralihan.

Kita, umat perjanjian Allah, diminta ambil waktu berdiam diri sejenak di Kerajaan Allah seperti dihari-hari ketika Yosua dan Kaleb akan masuk ke tanah perjanjian dan menduduki tanah warisan mereka. Kita akan bergerak masuk periode ke 7 tahun perkenanan besar penuh penyediaan dan kemenangan sebagai tubuh Kristus! Jangan melihat tantangan raksasa di depan, atau benteng-benteng pertahanan musuh, karena Tuhan menyertai kita!

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.Hagai 2:6-9

Kita adalah “batu penjuru hidup” untuk membangun “Bait Tuhan” pada generasi ini itu sebabnya Tuhan akan menyediakan bagi kita sama seperti yang Ia lakukan ketika orang Israel keluar dari Mesir dan seperti yang ia lakukan dengan Ezra dalam membangun kembali Bait Suci. Kemuliaan Tuhan akan dicurahkan kepada kita dengan cara yang sama seperti pada zaman Salomo.

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.Yesaya 60:1-3

Tahun “PENGURAPAN PENUNTAS”

Tanggal Oktober 3 nanti di hari Rosh Hashanah, Perayaan Sangkakala, kita akan bergerak memasuki tahun Ibrani yang baru 5777 (Ayin Zayin), ini akan menjadi tahun di mana Tuhan akan membawa kita ke masa “istirahat” yang baru di dalam Dia, sekalipun goncangan terjadi di sekitar kita. Inilah tahun di mana kita akan melihat “Pengurapan Penuntas” akan datang atas orang-orang yang bergerak dalam kerasulan yang profetik. Ini adalah tahun di mana kita akan melihat “Pedang Tritunggal” Tuhan di luncurkan terhadap musuhNya di sepanjang musim baru ini!

5777 akan menjadi tahun pendobrakkan dan penerobosan yang akan dimulai bulan Oktober ini! Lima adalah Angka Anugerah dan juga angka Pemerintahan. Tujuh (Zayin dalam bahasa Ibrani) itu berbentuk pedang, dan juga bermakna selesainya pekerjaan. Saya percaya tahun ini kita mulai berlatih menggunakan otoritas pemerintahan-Nya dengan cara baru, di masa peristirahatan yang baru di dalam Dia.

Kita akan melihat tiga pedang Tuhan (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) menjelajahi seluruh bumi, mencampakkan setiap rancangan musuh seperti rancangan Haman yang berantakan ketika Ratu Esther mendapat perkenanan Raja!
Banyak nabi menyatakan bahwa saat ini kita sedang berada di titik puncak sebuah kebangkitan terbesar dalam sejarah penebusan, dan bahwa kita telah siap menerima perpindahan kekayaan orang fasik (seperti yang Allah lakukan kepada orang Israel ketika keluar dari Mesir; kepada Ezra ketika membangun kembali Bait Suci, dan kepada Yesus saat kelahiranNya yaitu Emas, Perak dan Kemenyan dari orang Majus). Kita sedang ada diwaktu menjelang pencurahan kemuliaan Allah yang akan menyinari setiap langkah sepanjang sejarah. Bagi mereka yang punya telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat, bagi mereka yang bergerak dalam Urapan Isakhar (untuk mengetahui musim dan waktu) sedang dilingkupi sebuah perasaan bahwa hari kemenangan dan hari merebut tanah perjanjian sekarang sudah tiba!

"Kencangkan sabuk pengaman – 5777 sudah di ambang pintu."

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Menjadi MuridMu

DO : C

verse 1
C                                           F/C
Kau mengajarku dengan hikmat tak ternilai
G/B                                    F/A            Am7
Kau menuntunku disaat hilang arahku
    F                          Em7
Betapa berharga kasih yang sempurna
Dm                                           G
Bapa kuingin lebih mengenalMu

verse 2
C                            F/C
PerkataanMu beri semangat yang baru
G/B                                    F/A            Am7
Teguh langkahku disaat badai menyerang
F                                 Em7
Betapa berharga Firman yang kutrima
         Dm                           G
Bapa jadikan aku sepertiMu

chorus
         C                    F             Dm             G
Melakukan FirmanMu, menjadi muridMu
       Em                                    F
Serupa dan segambar dengan Kau Bapa
                   Dm
Takkan berpaling....
      G                           C
Mataku tertuju padaMu

Inilah Aku

DO = C

Verse :
F                          C       F                    Am
Oleh segenap kasih, oleh karna anugrah
G                  F
KAU memilihku
F                           C         F                    Am
Dengar detak hatiMu, Banyak jiwa berseru
G                 F        G
MenantikanMu Tuhan

Chorus :
         C                    Am
Inilah aku, utuslah aku
                    Dm                      G
Agar s'mua orang mengenal namaMu
                C                  Am
Segenap doa, segala karya
     F                             Dm      G          F
Kupersembahkan tuk keharuman nama-Mu

Minggu, 25 September 2016

Transformasi (Hosea menjadi Yosua)

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.” (Yosua 1:1-2)

Ketika Musa mati, Tuhan tidak membiarkan bangsa Israel tanpa pemimpin. Sebaliknya Tuhan sudah mempersiapkan orang yang dipilih-Nya untuk menggantikan Musa. Generasi baru pemimpin Israel tersebut adalah Yosua.

Yosua bukan Musa, tetapi Yosua tidak kalah kualitas kepemimpinannya dari pada Musa. Tuhan sendiri yang sudah mempersiapkan Yosua untuk memimpin bangsa Israel dan melanjutkan visi mereka untuk masuk dan menduduki tanah perjanjian. Yosua sebagai teladan Generasi Penerobos.

Dari “Hosea” menjadi “Yosua”
Kitab Bilangan pasal 13 mencatat bahwa Yosua adalah anak dari Nun (Yosua bin Nun) dari suku Efraim, dicatat juga bahwa Yosua dilahirkan dengan nama “Hosea” yang memiliki makna “Keselamatan” (Bilangan 13:8). Musa kemudian mengganti namanya menjadi “Yosua” yang berarti “Tuhan adalah Keselamatan” (Bilangan 13:16). Kedua nama tersebut sangat penting artinya.

* Hosea - Keselamatan
Ketika Nun dari suku Efraim itu memberi nama anak mereka Hosea, dapat dipastikan karena mereka menjadi saksi kesetiaan Tuhan dalam menyelamatkan bangsa Israel.

* Yosua - Tuhan adalah Keselamatan
Dalam bahasa Ibrani, perubahan Hosea (hoshea) menjadi Yosua (yehoshua) adalah penambahan suku kata “Yeho” dari kata Yehovah (TUHAN). Ketika Musa mengganti nama Hosea menjadi Yosua tentunya ada alasan yang kuat. Penambahan kata Yehovah di depan nama Hosea mengisyaratkan bahwa Musa melihat kualitas ilahi pada diri Yosua. Perubahan nama ini juga berfungsi untuk mengingatkan kepada Yosua bahwa ia memikul tanggung jawab yang suci dan juga mengingatkan kepada Yosua bahwa Tuhanlah pemimpin dan Juruselamat Israel yang sebenarnya.

Yosua (dalam bahasa Ibrani)
=
Yesus (dalam bahasa Yunani)

Satu catatan penting lain mengenai nama Yosua adalah bahwa dalam bahasa Yunani nama Yosua disebut dengan “Yesus”.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)

Yosua adalah bayangan dari Yesus. Tuhan memakai Yosua untuk membawa orang Israel masuk ke tempat perhentian fisik di bumi ini. Tuhan memakai Yesus untuk membawa orang percaya masuk ke tempat perhentian yang kekal (Ibrani 4:8).

Persiapan Yosua
Persiapan Yosua sebelum menggantikan Musa adalah melalui empat tahap perjalanan hidup.

Tahap 1 – Sebagai Budak
Yosua lahir dalam sebuah keluarga yang menjadi budak di Mesir. Ia tumbuh sambil menyaksikan seluruh orang Israel di Mesir dipaksa untuk hidup sebagai budak, segala pekerjaan yang kejam dipaksakan orang Mesir kepada orang Israel (Keluaran 1:11-14). Tentunya hal ini bukanlah masa kecil yang indah bagi Yosua.

Tetapi iman Yosua kepada Tuhan bertumbuh ketika ia menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja dengan tanda-tanda dan mujizat luar biasa untuk membebaskan orang Israel dari Mesir (Keluaran 7-13). Sepuluh tulah orang Mesir dimulai dengan air sungai Nil yang menjadi darah, serbuan katak, serbuan nyamuk, serbuan pikat, matinya ternak orang Mesir, barah pada tubuh orang dan binatang Mesir, hujan es yang dahsyat, serbuan belalang dan kegelapan. Hanya tempat tinggal orang Israel di Gosyen saja yang tidak terpengaruh oleh tulah-tulah tersebut.
Yosua selamat karena tanda darah anak domba

Berdasarkan catatan silsilah dalam I Tawarikh 7:22-27, tercatat bahwa Yosua adalah anak sulung dari Nun. Jadi Yosua adalah salah satu dari anak sulung bangsa Israel yang selamat dari peristiwa tulah kesepuluh di Mesir yang sering disebut peristiwa Paskah pertama (Keluaran 13). Ketika anak-anak sulung orang Mesir mati kena tulah, anak-anak sulung orang Israel selamat karena ada tanda darah anak domba pada palang pintu rumah mereka.

Tahap 2 – Sebagai Abdi Musa
Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa. (Bilangan 11:28a)
Ketika Yosua masih muda, ia diangkat menjadi abdi atau pelayan Musa. Ini berarti sejak muda Yosua sudah menjadi pelayan dari sang pemimpin bangsa Israel. Hal ini tentunya memberikan kesempatan bagi Yosua untuk belajar dari Musa mengenai cara memimpin.

"Pelayanan adalah sarana pelatihan calon pemimpin"
Hanya Yosua yang mendapat ijin untuk ikut Musa naik ke gunung Sinai di mana Tuhan memberikan hukum Taurat kepada orang Israel, sementara seluruh bangsa Israel yang lain harus menunggu di perkemahan (Keluaran 24:12-14). Tentunya ini adalah sebuah kehormatan yang luar biasa bagi seseorang yang masih muda seperti Yosua, memang ada saat-saat di mana Yosua harus tinggal di pertengahan jalan sementara Musa sendiri yang menerima loh batu yang berisi 10 perintah Allah.
Dalam kitab Keluaran 33:7-11 disebutkan bahwa Yosua mempunyai tugas untuk menjaga kemah pertemuan yaitu kemah di mana Musa bisa berbicara sambil berhadapan muka dengan Tuhan. Lewat hal ini, Yosua belajar bagaimana hidup dalam hadirat Tuhan.

Yosua juga pernah melakukan kesalahan sehingga ia harus belajar mengenai kerendahan hati. Yosua mencoba untuk membela otoritas kenabian Musa dalam Bilangan 11:25-29. Musa menegur Yosua supaya tidak membuat karunia yang Tuhan berikan sebagai sesuatu yang eksklusif. Seolah-olah karunia Tuhan (dalam kasus ini karunia nabi) hanya untuk orang-orang tertentu saja.

Murid-murid Tuhan Yesus juga pernah melakukan kesalahan yang serupa seperti Yosua:
Yohanes berkata: "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Yesus berkata kepadanya: "Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu." (Lukas 9:49-50)

Jadi dalam tahap kedua dari kehidupan Yosua, yaitu sebagai abdi Musa, Tuhan mempersiapkan Yosua sebagai penerus Musa. Sebagai pemimpin yang hidup dan beribadah dalam hadirat dan kasih karunia Tuhan.

Tahap 3 – Sebagai Prajurit
Catatan pertama mengenai Yosua sebenarnya ditulis dalam kitab Keluaran ketika Yosua mengalahkan orang Amalek:
Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku." Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit… Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang. (Keluaran 17:9-10, 13)

Percaya kepada Tuhan adalah jaminan kemenangan
Dari catatan ini sudah terlihat kemampuan Yosua sebagai pemimpin militer yang handal. Sebagai seorang prajurit, Yosua harus belajar untuk berani menghadapi musuh dalam pertempuran. Peristiwa peperangan dengan orang Amalek juga mengingatkan Yosua bahwa Allah ada di pihaknya (Keluaran 17:14).

Tahap 4 – Sebagai Mata-Mata
Ketika bangsa Israel sampai di perbatasan tanah Kanaan, Tuhan memerintahkan Musa memilih dua belas orang sebagai mata-mata untuk masuk dan mengintai kondisi tanah Kanaan. Salah satu dari dua belas pengintai tersebut adalah Yosua. Setelah 40 hari mengintai daerah tersebut, kedua belas orang mata-mata itu pulang dan melaporkan kepada Musa dan segenap bangsa Israel bahwa daerah tersebut memang sangat baik (Bilangan 13:27).

Tetapi kemudian mereka juga berkata bahwa bangsa-bangsa yang diam di Tanah Perjanjian itu sangat kuat-kuat bahkan ada orang-orang raksasa dari suku Enak (Bilangan 13:33). Sepuluh orang dari para pengintai dengan terang-terangan menunjukkan ketidakpercayaan mereka bahwa orang Israel dapat mengalahkan bangsa-bangsa yang menduduki tanah Perjanjian. Hanya Yosua dan Kaleb yang berkata bahwa dengan pertolongan Tuhan, bangsa Israel dapat mengalahkan musuh-musuh mereka.
Tetapi bangsa Israel lebih percaya kepada sepuluh pengintai yang lain, mereka bersungut-sungut dan bahkan membuat rencana untuk kembali ke Mesir. (Bilangan 14:1-5). Pada titik ini, Yosua dan Kaleb menunjukkan iman mereka dan bersaksi kepada orang Israel (Bilangan 14:7-9).

Tetapi tetap saja bangsa itu tidak percaya kepada mereka. Kalau saja Tuhan tidak bertindak, Yosua dan Kaleb sudah mati dirajam batu oleh orang Israel (Bilangan 14:10). Dan karena ketidakpercayaan orang Israel, dari seluruh generasi bangsa Israel yang berusia 20 tahun ke atas, hanya Yosua dan Kaleb yang diperbolehkan masuk ke tanah Perjanjian. Bangsa Israel harus mengembara di padang gurun selama 40 tahun, yaitu sampai semua yang berusia 20 tahun ke atas mati di padang gurun, barulah sisanya diperbolehkan masuk ke tanah Kanaan (Bilangan 14:27-38).

Yosua adalah "mata-mata" Allah yang membawa kabar baik
Yosua membawa kabar baik mengenai Tanah Perjanjian yang sudah disediakan Tuhan bagi bangsa Israel. “Kabar baik” dalam bahasa Yunani adalah “Injil”. Seperti Yosua, demikianlah Yesus membawa kabar baik mengenai hidup kekal yang disediakan Tuhan bagi seluruh umat Manusia. Bahkan Yesus sendirilah kabar baik itu. Bagaimana dengan kita? Yesus berkata kepada kita murid-murid-Nya:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8).

Karakter Yosua
Dari catatan Alkitab, kita dapat melihat apa saja karakter yang dimiliki Yosua:
- Penuh Roh (Bilangan 27:18)
- Bijaksana (Ulangan 34:9)
- Memiliki iman yang kokoh (Bilangan 14:8-9)
- Berani (Bilangan 14:9; Keluaran 17:8-17)
- Setia (Bilangan 11:24-30)
- Sabar (Bilangan 14:30-38)

Dapat dibayangkan ketika Tuhan menghukum bangsa Israel untuk mengembara di padang gurun selama 40 tahun, Yosua yang sebenarnya percaya kepada Tuhan, harus bersabar dan ikut menunggu selama 40 tahun, sebelum ia bisa masuk ke tanah perjanjian. Yosua memegang teguh janji Tuhan bahwa satu saat, ia dan Kaleb akan masuk ke tanah perjanjian.

Teladan hidup Yosua sang pemimpin
Ketika Yosua diangkat menjadi pengganti Musa, Tuhan sendiri yang secara langsung memberi peneguhan kepada Yosua. Pada saat Yosua menjadi pemimpin bangsa Israel umurnya sekitar 96 tahun. Selama tujuh tahun orang Israel berperang menaklukkan bangsa-bangsa yang menduduki tanah perjanjian. Kemudian selama tujuh tahun berikutnya bangsa Israel membagi-bagi Tanah Perjanjian kepada dua belas suku Israel. Yosua mati pada saat ia berumur 110 tahun (Yosua 24:29). Di akhir hidupnya, Yosua bersaksi bahwa ia melihat sendiri bagaimana Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ini sebagai bukti dari kesaksian iman Yosua yang tumbuh selama hidupnya.

Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satupun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satupun yang tidak dipenuhi. (Yosua 23:14)

Pelajaran dari hidup Yosua:
1. Sebagai budak – ia dibebaskan Tuhan lewat peristiwa Paskah
2. Sebagai pelayan – ia dipersiapkan Tuhan untuk menjadi pemimpin yang hidup dan beribadah kepada Tuhan
3. Sebagai prajurit – ia dilatih Tuhan untuk menjadi jenderal-Nya
4. Sebagai mata-mata – ia menjadi saksi kabar baik bagi Tuhan

Apa aplikasi praktis untuk hidup kita?
“Jika kita sungguh-sungguh melakukan yang terbaik pada tahun ini, maka dampaknya akan dirasakan dalam 10 tahun ke depan!” Artinya ini adalah salah satu bentuk untuk mempersiapkan generasi baru yaitu generasi penerobos yang akan memberi dampak kepada dunia ini selama 10 tahun ke depan.
Memang tidak mungkin hanya dalam waktu 3 bulan seseorang bisa langsung menjadi pemimpin. Yosua dipersiapkan Tuhan selama bertahun-tahun. Tetapi terobosan berbicara mengenai perubahan, dan perubahan yang sejati harus dimulai lewat perubahan rohani (spiritual) dan perubahan cara berpikir (metanoya) ROMA 12:2.

Dari pelajaran mengenai hidup Yosua yang dipersiapkan untuk memasuki Tanah Perjanjian ada beberapa aplikasi praktis yang dapat kita lakukan:
A. "Menjadi pemimpin membutuhkan waktu dan proses"
Yosua menjadi pemimpin yang dipakai Tuhan untuk menerobos, melalui proses seumur hidup. Ia setia kepada Musa dan kepada Tuhan. Ia membuktikan bahwa dirinya dapat dipercayai (1 Korintus 4:2). Jika kita ingin menjadi generasi penerobos, ikuti proses pelatihan yang diberikan Tuhan, jangan ambil jalan pintas. Jika memang sudah saatnya promosi datang dari Tuhan, tidak mungkin bisa ditahan manusia.

B. "Ada keseimbangan antara mengandalkan Tuhan dan percaya kepada kemampuan diri sendiri."
Yosua sadar bahwa memang Tuhan memakai dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan. Tetapi di lain pihak Yosua sendiri tidak bisa bekerja tanpa mengandalkan kekuatan Tuhan. Ada keseimbangan antara usaha manusia dan kasih karunia Tuhan. Jika bukan Tuhan yang memampukan kita, kita tidak bisa berbuat apa-apa (Filipi 2:12-13).

C. "Kita harus mulai melayani Tuhan dari sekarang supaya dapat menerima tanggung jawab di masa yang akan datang."
Pada awal hidupnya, Yosua sendiri tidak sadar bahwa suatu saat ia akan dipilih Tuhan untuk menggantikan Musa menjadi pemimpin bangsa Israel. Yosua hanya taat dan setia melakukan semua tanggung jawab yang diberikan kepadanya.


Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu setia dan taat melayani Tuhan, sehingga Tuhan dapat mempercepat proses persiapan kita untuk menjadi “Generasi Penerobos”, sekarang maupun di masa yang akan datang. Mari kita mulai melayani Tuhan, selagi masih ada waktu!

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 22 September 2016

Gerakan Baca Alkitab (tips membaca Alkitab)

Gimana perasaan teman-teman pas baca judulnya?? Apa yang melintas di pikiran kalian? Apa ada yang langsung berpikir: Alkitab tebel bangeeett... tulisannya kecil-kecil... berat... gak ngerti...maless....? Atau dulu udah ada yang bertekad: Ah! Saya mau menyelesaikan baca Alkitab semuanya!!tapi akhirnya stop di tengah jalan?? Nah nah nah.. sekarang saya mau ngajak teman-teman ambil komitmen ulang untuk membaca lagi Alkitab SELURUHNYA! Dari depan sampai belakang! Dari kitab kejadian sampai kitab wahyu!

Pertanyaannya adalah bagaimana caranya membaca Alkitab supaya menyelesaikan dalam setahun saja?

Alkitab berisi kurang lebih 3 juta huruf, 31.000 ayat dan 1.189 pasal.
Untuk membaca seluruh Perjanjian Lama, dibutuhkan kira-kira 38 jam, sedang untuk Perjanjian Baru 11 jam. 

Jadi untuk membaca seluruh Alkitab diperlukan sebanyak 49 jam. Bila kita membaca Alkitab dengan keras dengan kecepatan berbicara biasa, kita membutuhkan waktu 70 jam, 40 menit.
Dengan membaca 4 pasal tiap-tiap hari, anda dapat menyelesaikan Alkitab dalam setahun (375 hari).

Saat ini,saya mau membagikan tips-tips gimana caranya agar bisa menyelesaikan pembacaan Alkitab. Jadi, ini metode nyelesaiin Alkitabnya ala saya! :p 

Sebelum mulai, saya menantang teman-teman untuk tinggalin komen di post ini, kasih tau saya kalau kalian mau mulai baca Alkitab sejak tanggal kalian tinggalin komen di post saya. Misalnya : "Ya! Saya berjanji mau mulai baca Alkitab dari awal pada tanggal 23 September 2016!" Saya akan mendoakan kalian, agar proyek baca Alkitab seluruhnya ini bener-benar terlaksana. Jadi, jangan lupa tinggalin nama kalian yah di komen itu! Saya kan pengen tahu nama orang-orang yang saya doain. :) Terus, if I can contact you (through Facebook, Whatsapp or Blogger), I will certainly ask for your progression in reading the Bible. Pas saya nanyain, saya harap teman-teman tidak merasa saya ini kepo bangeet, ikut campur urusan rohani kalian. No no no.. I don't mean to impose to your life. Tapi saya bermaksud mem-follow up dan memberi semangat lagi kalo memang uda ada yang mandek. That's the point of the body of Christ, right? ^^ So, I hope many of you will join this project. Buat yang udah pernah selesai baca, mau ngulang dan ikutan proyek ini juga boleh!!

Sebelum mulai baca Alkitab, alat-alat yang harus disiapkan adalah:
1. Buku Alkitab!! Bukan Alkitab yang ada di HP/BB/Komputer ato alat elektronik lainnya!! It's a BIG NO NO pake yang elektronik gituh!! Kenapa?? Karena kalian gak bisa tandain ayat yang kalian suka dan dalam 1 layar gitu, paling cuma keliatan 3-4 ayat. Kalo pake buku, kalian bisa tandain ayat yg kalian suka dan melihat isi Alkitab secara lebih makro, bukan mikro seperti di alat elektronik. Lebih baik pake buku! Yang gak punya, sekarang beli dulu bukunya!
2. Alat tulis untuk menandai ayat yang berkesan. Bisa pake pensil biasa dan penggaris (untuk melingkari nomor ayatnya atau menggaris bawahi seluruh ayatnya), atau pakai pensil warna (supaya warnanya ga tembus-tembus ke belakang), atau stabilo.. (tapi saya sih gak suka pake stabilo.. tembus bow...) 
3. Buku / Notes kecil untuk mencatat hari itu kalian sudah sampai di mana. Saya sendiri cuman pakai selembar kertas kecil yang saya selipkan di bagian terakhir saya baca Alkitab hari itu. 

Setelah 3 atribut ini, sekarang kita persiapkan diri kita.
A. Cari waktu yang pas, di mana kita gak terburu-terburu mau ngerjain/mikirin hal lain. Kalau kita gak bisa cari waktu yang tenang untuk membaca firmanNya, berarti kita TERLALU SIBUK!! Kita harus coba mengatur ulang jadwal hidup kita supaya kita gak mendesak hal membaca Alkitab ini jadi urutan-urutan terbawah dari prioritas hidup kita. 
B. Cari tempat yang sepi, misalnya sendirian di kamar, kunci kamarnya. Termasuk dalam hal ini: matiin HP, BBM. Tujuannya supaya bisa mengurangi gangguan dan kita bisa lebih fokus baca Alkitab. Usahakan cari waktu di mana orang paling sedikit menghubungi kita. Oiya, termasuk lagi: urusan ke toilet udah beres! Hehe.. pokoknya supaya kita gak ribet mondar-mandir ke WC dan akhirnya kehilangan konsentrasi.

Okay, sekarang kita mulai yah!
Awali dengan doa. Minta Tuhan Yesus sendiri yang menuntun dan memberi penjelasan dari setiap ayat yang kita baca. Soalnya, kita gak akan bisa ngerti firmanNya selama Tuhan gak izinkan kita ngerti! Kita bisa ngerti kalo Tuhan yang bukain buat kita! Makanya sering orang bilang bacanya asal lewat doank... kaga tau isinya apaan.. Yah dulu saya juga kaya gitu. Baca sih baca, denger sih denger, tapi KAGA NGERTI!! Ya karena itu.. saya berdoa, tapi sebenernya saya tetap mengandalkan kekuatan sendiri untuk memahami firmanNya, gak sungguh-sungguh minta Tuhan yang bukain.. Ya mana bisa ngerti?? Ini kan tulisan Allah, mana terselami isinya dengan otak manusia?? 

Selama baca, kita harus DIAM!! Diam di sini artinya pikiran kita gak boleh pusing dengan urusan-urusan lain seperti "Mmm nanti mesti transfer duit ke A.. Kemaren si B ngomong apa ya di rapat? Beli kado apa ya buat ulang tahun mami? Kemaren Opera van Java lucu bangeeett!!! Wkwk :D Parah tuh tadi ada yang kecelakaan di jalan, ketabrak bajaj.. Yah ikan gw mati.. Besok makan apa yah? Asiikkk dapet bonus!!" dan sebagainya, dan sebagainya.. Pokoknya pikirannya jangan baweelll... Sttt... sstt.... Tenang... tenang... Ini saatnya Tuhan ngomong, bukan giliran kita ngomong... Dengerin.. Perhatiin.. Fokus.. 

Nah selama membaca, kita boleh menandai ayat yang kita sukai dengan alat-alat tadi. Di Alkitab saya, ayat yang saya warnai pertama-tama adalah Kejadian 2:18 dengan warna orange. Kemudian ayat 21 dengan warna ungu, ayat 22 dengan warna pink. Alkitab saya jadi warna-warni! Dan, saya suka!! Hehehe..Kalo ayatnya rada panjang yang saya suka, saya warnainnya sesuai urutan pelangi. Me-ji-ku-hi-bi-ni-u.. gituh.. Bagus kan?? :D

Selain mewarnai, kita juga boleh tulis-tulis di pinggir-pinggir Alkitab. Emang sih spacenya kecil.. tapi kalo memang ada info tambahan, ga ada salahnya tulis di situ. Tulisan pinggir saya yang pertama ada di Kejadian 3:1 yang kalimat: Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman.... Yang kalimat Tentulah Allah berfirman saya garis bawahi terus saya kasih tanda panah ke atas, catatan saya: iblis dengerin firman lho! Dengan adanya tulisan itu setiap saat di Alkitab saya, saya jadi diingetin terus untuk gak kalah sama iblis. Iblis aja dengerin firman, masa saya kaga.. Hal itu biasanya saya tulis setelah mendengar khotbah atau membaca buku. 

Selain menulis kalimat yang memberi peringatan untuk diri saya sendiri, saya juga suka tulis kesan yang saya rasakan saat membaca bagian-bagian tertentu. Misalnya di Keluaran 33: 16-23. Di situ saya kasih kurung 1 paragraf itu, terus saya tulis: "Keren!" Ada lagi di 1 Raja-raja 19:11-13, saya kurung juga ayat itu, terus saya tulis di pinggir: "Fenomenal!" Yang saya tulis "Keren!" lagi ada di 2 Raja-raja: 8-23, terutama ayat 22, ada tambahan tulisan"Keren!" untuk ayat itu. ^^ 

Yang menurut saya lucu juga saya tandain, misalnya Hakim-hakim 12:5-6. Ternyata orang-orang Israel pun punya aksen yang berbeda untuk ngomong. Yang satu ngomong: sibolet, dan satu lagi: syibolet. Oh unik sekali! Lucu ya.. Tapi itu ceritanya sebenernya serem. Kalo salah ngomong dan ketauan ternyata dia suku dari pihak musuh, bakal langsung dibunuh. :o Kemudian ayat Yohanes 9:30-33. Menurut saya itu lucu, karena orang-orang Farisi benar-benar gak bisa terima bahwa Yesus berasal dari Allah, sampai seorang buta dari lahir yang disembuhkan Yesus mengajar orang-orang Farisi itu. :P 

Kemudian, kalo ada yang gak ngerti, biasanya saya kasih tanda tanya (?) di samping ayatnya. Waktu itu saya sempat memberi tanda tanya di 2 Tawarikh 30:15 (di ayat ini saya menulis pertanyaan saya: "Knp malu?"), Ayub 34:36-37, Lukas 16:9, dll. Nanti kalo pas tiba-tiba ada khotbah di bagian itu, saya jadi ingat dulu saya gak ngerti dan kali ini saya mau memperhatikan dengan seksama khotbahnya supaya bisa mendengar jawabannya.

Terus, bikin numbering utk ngerangkum. Maksudnya?? Ini hal yang sangat penting nih. Setiap kali baca, saya menganjurkan JANGAN membaca TERLALU SEDIKIT. Why?? Karena kalian akan melihatnya hanya secara mikro, bukan makro. Jadi, sulit ngertinya. Soalnya, seringkali ayat-ayat di awal ditulis, tetapi penjelasannya ada di belasan pasal berikutnya. Jadi, usahakan membaca cukup banyak pas sekali baca itu. Supaya kita bisa get the whole idea dari kitab tersebut, dan akhirnya the whole idea dari keseluruhan Alkitab. 

Nah, soal numbering system tadi. Coba lihat Keluaran 25-30. Itu kan panjang banget yah? Terus ngomongin apaan sih?? Isinya petunjuk-petunjuk bikin sesuatu semua.. What is the point? Nah, di sini saya coba numbering system, dan ternyata saya menemukan ada 16 point yang judulnya :Mengenai ..... Ternyata itu adalah 16 petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci, seperti judulnya yang ditulis pas di atas pasal 25. Biasanya pas pasal 25 saya masih mudeng.. 'oohh ini untuk Kemah Suci..' Lama-lama.. udah gak kebayang kan tuh gimana buat-buatnya itu (soalnya pelajaran bidang ukur saya gak gitu kuat.. dan saya gak tertarik untuk baca hal-hal mengenai ukuran ini...), saya udah ngaco deh. Mikirnya udah kemana-mana.. Mulai pasal 25:23 aja.. saya pasti uda bosen.. ga konsen.. apalagi sampe pasal 30!! By the time saya nyampe pasal 30, saya mikir: 'ini ngomongin apaan sih..' Terus, bingung sendiri..merasa Alkitab gak relevan dengan kehidupan sendiri, buntut2nya gak ngelanjutin baca. :( Nah, karena itu, numbering system ini membantu saya tetap fokus, supaya tetep sadar ini topiknya apa. 'Ooh.. Kemah Suci..' Gitu.. Saya tulisin nomor 1-16 di setiap judul perikopnya. Numbering system ini juga saya pakai di Ulangan 16:1-17. Itu kan judulnya Tiga hari raya utama. Saya tulis no. 1-3 di kalimat-kalimat yang menunjukkan tiga hari raya itu. 

Berikutnya, saya juga pas baca kitab Raja-raja, kan pusing tuuu mana raja yang baik, mana yang jahat.. Jadi di setiap nama raja baru, pasti di samping namanya ada tulisan saya: baik/jahat. Jadi saya bisa kira-kira tahu raja-raja mana nih yang berkenan di hati Tuhan dan mana yang tidak. Yang dicontohkan oleh raja yang cinta Tuhan, bisa gak ya saya tiru dalam hidup saya. Gitu..

Intinya, be communicative with what you read! :) Kalo isi firmanNya gak ngerti juga, tanya sama pembimbing rohani kalian. Mau tanya di sini juga boleh. Yang saya bisa jawab, saya jawab. Yang saya gak bisa jawab, saya tanya sama orang lain dulu yah!

Selesai baca, doa tutup lagi yah. Say thanks to God, at least hari itu kita gak ketiduran pas baca. ^^
Nah, itu tips membaca Alkitab dari saya. Berdoa, siapkan kondisi di mana pikiran kalian bisa diam, baca beberapa pasal, dan be communicative dengan apa yang kalian baca! You will be surprised with what you get!! 

So, ayo join proyek Gerakan Baca Alkitab!! Saya tunggu teman-teman bergabung yaahh!! Let me know!! 


Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Rabu, 21 September 2016

Prajurit KRISTUS yang baik

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari KRISTUS YESUS. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” 2 Timotius 2:3-4

Seperti yang disampaikan oleh gembala sidang/pembina kita disaat memasuki usia gereja kita yang ke-26 tahun, TUHAN menambahkan pengertian mengenai Pondok Daud. Dan ini merupakan ciri orang yang hidup sama seperti KRISTUS telah hidup, yakni :
a. Prajurit TUHAN yang gagah perkasa yang keluar sebagai pemenang.
b. Prajurit TUHAN yang memiliki gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah TUHAN secara unity siang dan malam.
c. Prajurit TUHAN yang melakukan kehendak BAPA pada jaman ini.

Tentunya kita harus menjadi prajurit KRISTUS yang baik. Prajurit KRISTUS yang baik memiliki 2 (dua) karakteristik :
1. Ikut / Rela Menderita.
Rela menderita berarti harus tahan menghadapi kekerasan/penderitaan (2 Timotius 2:3). Semua orang kristen, khususnya para pelayan TUHAN adalah tentara YESUS KRISTUS. Untuk itu, para prajurit YESUS KRISTUS yang ingin menjadikan dirinya prajurit yang baik, haruslah setia, tegas dalam tujuan serta dapat menanggung penderitaan /kekerasan, artinya kita harus mengharapkan, harus bertahan dan membiasakan diri untuk itu, dan menanggungnya dengan sabar ketika penderitaan / kekerasan itu datang. Dengan demikian penderitaan itu tidak membuat kita berpaling dari integritas kita.

Bagaimana kita dapat bertahan menanggung penderitaan? Dengan mengucap syukur dan tetap memuji TUHAN. Dalam Kisah Para Rasul 16:19-37, kita melihat bagaimana paulus dan silas yang dijebloskan dalam penjara karena berbuat baik. Di dalam penjara, dalam keadaan menderita akibat pukulan/cambukan serta pasungan yang membelenggu kaki mereka dengan kuat, paulus dan silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Apa yang kemudian terjadi? Ada terobosan, mujizat bahkan pertobatan jiwa-jiwa.
Seorang Prajurit yang baik tahan menghadapi penderitaan dan tidak mudah mengeluh serta senantiasa berada dalam kondisi yang “on fire”.

2. Berkenan Kepada Komandannya.
Seorang prajurit yang baik berkenan kepada komandan-nya. Bagaimana kita dapat berkenan kepada komandan?
a. Tidak memusingkan diri dengan soal-soal penghidupan.
Artinya kita harus Fokus didalam peperangan/perjuangan. Seperti pesan TUHAN yang telah disampaikan melalui gembala sidang/pembina kita bahwa saat ini kita sedang berada dalam satu era peperangan rohani yang sangat besar. Untuk itu jangan sampai fokus kita dialihkan dengan kekuatiran akan hidup kita sehari-hari, sebab TUHAN YESUS Sang Komandan Agung kita pasti mencukupkan segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.

b. Taat kepada komandan.
Taat berarti patuh, tunduk terhadap otoritas pemimpin / komandan. Taat juga berarti melakukan segala sesuatu tepat / sesuai dengan instruksi komandan. Satu hal yang perlu kita ingat dan perhatikan: TUHAN YESUS adalah Komandan Agung kita. Namun demikian, TUHAN menempatkan orang lain diatas kita untuk menjadi pemimpin kita (contohnya dalam keluarga ada suami/ayah sebagai kepala keluarga, dan di dalam gereja ada gembala COOL, gembala cabang/ranting, gembala rayon, wakil gembala). Tidak mungkin kita taat terhadap TUHAN kalau kita tidak taat kepada pemimpin yang TUHAN tempatkan diatas kita.

Mari kita belajar untuk hidup berkenan kepada komandan kita.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kemenangan Besar

"Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Yosua 5:14
Bagi bangsa israel, kota yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah perjanjian. Yerikho adalah gambaran masalah yang besar. Pada waktu itu yosua sedang berada dekat kota itu. Dengan kata lain yosua sedang dekat dengan permasalahan.
Meski berada dalam masalah besar yosua tidak berkecil hati dan takut, mata rohaninya tetap tertuju kepada Tuhan. Dengan penuh keyakinan ia berpegang kepada janji Tuhan: "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3)

Saat berada di dekat yerikho (masalah) ini yosua justru mengalami perkara-perkara yang ajaib, di mana ia bertemu dengan Panglima Balatentara Tuhan. "Lalu sujudlah yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: 'Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?'" (ayat 14b). Yosua belajar untuk peka akan suara Tuhan, dan ia juga belajar taat melakukan kehendakNya. '"Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.' Dan Yosua berbuat demikian." (Yosua 5:15).

Ketika dalam permasalahan yang berat kita seringkali tidak peka akan suara Tuhan dan memilih untuk tidak taat kepadaNya karena kita merasa bahwa perintah Tuhan itu tidak masuk di akal dan aneh. Telinga kita pun tidak kita arahkan kepada Tuhan, tapi kepada suara ai jelek yang membuat kita makin takut, kuatir dan cemas, padahal Tuhan telah berjanji, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Dalam keadaan yang demikian akhirnya ada banyak orang memilih untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan menggadaikan keselamatan demi mendapatkan materi/kekayaan yang berlimpah, jabatan, pasangan hidup atau pertolongan instan dari kuasa-kuasa gelap. Padahal kita tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sementara belaka. Apa pun bentuknya, perintah Tuhan itu demi kebaikan kita. Ketika yosua taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, janji Tuhan itu pun digenapiNya. Yerikho akhirnya dapat ditaklukkan, artinya kemenangan besar menjadi milik yosua dan bangsa israel.

"Dibutuhkan ketekunan, karena sedikit waktu lagi Tuhan pasti akan memberikan kemenangan dan mujizatNya bagi kita, asal kita tetap taat kepadaNya."

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Senin, 19 September 2016

Saat Terindah

D           G          A                      D
saat terindah, dalam hadiratMu
            G                  A                   D
rasakan kasih dan anugrahMu Tuhan
                G                A
mengalir memenuhi ku,
               D              Bm
itu yang slalu ku rindu
            G                       A               D
memuji menyembahMu oooh Tuhan

D           G                    A
saat indah bersamaMu
                 D               Bm
itu yang slalu ku rindu
                 G                A                     D
menikmati Engkau dalam hadiratMu
                         G                A
Kau lah dambaan hidupku
                    D            Bm
Kau lah satu dihatiku
                 G               A                 D
ku ingin Kau lebih dari segalanya

i love You.. Jesus

D                  G     A                    D
i love You Jesus, i love You Jesus
(ku cinta    Yesus, ku cinta Yesus)
G            Em
more than anything,
(lebih      dari.... )
      A                                 D
in this world just You Jesus
(semua didunia, Kau ku cinta)
D         G          A               D
now & forever, i'll stand before You
(sampai slamanya, ku kan setia)
G                  Em           A                     D
to love You Jesus, the treasure of my life
(mengasihi Mu      ,harta yang termulia)

Our Father

D
our Father in Heaven
G                             A
hallowed be Your name
D
Your Kingdom come quickly
G                                     A
Your will be done the same

G                   Em             Bm
on earth as it is in Heaven
A                                  G
let Heaven come to earth
        Em           Bm   A                 G
as it is in Heaven, let Heaven come...
G                                Bm
let Heaven come... let Heaven come...

G
Your is the Kingdom
Em
Your is the power
Bm                         A
Your is the glory forever amen

where You are

D                               
i can't get enough
Bm
no, i can't get enough
Em                              
on U'r amazing love
G
no, i cant get enoug

D                           
i can't walk away
Bm
no i can't walk away
Em
from where i've seen Your face
G
no, i can't walk away

D
i just want to be where YOU are
Bm
i just want to be near YOUR heart
             Em
there is nothing like YOUR love
             G
there is nothing like YOUR love

D                    Bm                 G
Holy, Holy     Holy, Holy     Holy, Holy
            Em                              A
Jesus, i love You     Jesus, i love You

Heaven come... Fill this Place

G
all that You have done
                                         Bm        D
the promise that there more to come
G                                                D
all, i am cries out for more of U
                   A
for more of U

G
Your... Presence, is heaven
                 C                                Am
adore.. to be with U    Just to be with U
            G
Your... Glory, all around me
                C                                Am
adore.. to be with U    Just to be with U

D             G                      D
Heaven come, fill this place
              C                               Am
Glory to Glory and grace to grace
              G                                    D
Here and now, Your Kingdom come
            C                                 Am
our GOD eternal, now and forevermore

ku cinta Yesus - LGLP

D
ku cinta Yesus,
F#m                  Bm
sungguh aku cinta Yesus
          G           D                  Bm
karna Yesus, sudah lebih dulu
G           A    D
mencintai aku

Saat Indah (hadiratMu Tuhan)

   D                                         Em
Saat indah, kuberhadapan dengan-Mu
     G                                  A                           D
Memandang wajah-Mu, Yesus kekasih jiwaku
  D                                   Em
Bawa daku erat dalam pelukan-Mu
     G                             A                           D    
Menikmati kasih dan indahnya hadirat-Mu

Chorus:
  D/F#    G                             F#m
Hadirat - Mu Tuhan, kurasakan
  D             Em                A        D   Am/E
Kekudusan-Mu Bapa,   penuhiku
  D/F#     G                           F#m      Bm
Kurindu  selalu, diam dalam bait-Mu
               Em           A               D
Menikmati kasih,   anug’rah-Mu

Kucinta Kau Yesus

   D                         G
Lebih dari segalanya..
     A                             D          A
Kuperlukan Engkau Tuhan..
D                                     G
Lebih dari s'mua yang ada..
       A                       D              A
Ku mengasihimu Yesus.. 2x

Reff:
               G     A       D
Kucinta Kau Ye.....sus..
              G     A        D
Kucinta Kau Ye.....sus..
               G      A      D       G
Lebih dari segala yang ada..
      Em   A      D
Kucinta Kau Yesus..

Sujud di Hadapan Mu - LGLP Worship Team

C                      Am
Ku datang padaMu
F                   G
Sujud di hadapanMu
C                    Am
Ku bawa hidupku
F                    G        C
MenyembahMu Yesus

Reff:
F                           G
Ku sembah Kau Yesus
C                          Am
Ku sembah Kau Yesus
    F                    G                        C
Ku angkat hatiku menyembahMu
F                           G
Ku sembah Kau Yesus
C                           Am
Ku sembah Kau Yesus
     F                       G                         C
Ku angkat tanganku menyembahMu

Tak Berhenti Percaya - LGLP Worship Team

Versi DO : D

       D           A
TAK SEKALIPUN MELUPAKANKU
     B#m       A       G
KAU MENUNTUN LANGKAHKU
    Em         F#m
... KU TAK PERNAH SENDIRI
     G          A
... KAU TAK TINGGALKANKU (2x)

CHORUS
      D           A
KU TAK AKAN PERNAH MENYERAH
    Em        A
SAMPAI KULIHAT KAU BEKERJA
    D             A
KU PERCAYA MUJIZAT KAN NYATA
     Em            A           D
KU TAK KAN BERHENTI PERCAYA.

Minggu, 18 September 2016

Ku Ingin Setia

DO = D
Verse
D                       G       A                   D
Sungguh sempurna kasihMu oh Tuhan
G                  D                       A
S’lalu ajaib perbuatanMu Yesus
D                   G       A                D
Kau rela mati tuk menebus dosaku
G                       A           D      A
S’krang ku hidup bagiMu

Chorus
                 D              G             D
Ku ingin setia melayaniMu Tuhan
              G               Em                 A
dengan segenap jiwa dan ragaku
                D                     G              D
ku ingin selalu menyembahMu Yesus
             G               A      D
dengan segenap hatiku

Jangan Menyimpang

"Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan." Amsal 4:27
Saat dilanda persoalan atau pergumulan yang hebat banyak dari kita yang cenderung mengalami kemerosotan rohani. Kita tidak mampu lagi menjaga kualitas hidup rohani kita. Semakin besar masalah menerpa bukannya makin mendekat kepada Tuhan, tapi kita semakin menjauh. Bahkan kita menunjukkan sikap yang memberontak kepada Tuhan dengan mengomel, mengumpat, kecewa, jengkel, marah dan menyalahkan Tuhan. Hal ini pun berimbas pada keseharian kita: malas berdoa, malas baca Alkitab, malas beribadah. Kemudian kita mencoba menyelesaikan permasalahan dengan kekuatan sendiri, mencari pertolongan kepada manusia, dan akhirnya kembali kepada kehidupan lama. Kita tidak lagi hidup menurut pimpinan Roh Kudus, melainkan menuruti keinginan daging. Alkitab menegaskan, "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).

Kalau kita kembali kepada kehidupan lama, siapa yang diuntungkan? si jelek! si jelek akan lebih mudah menyerang kehidupan kita sehingga kita makin terpuruk dan jatuh. Karena itu dalam menantikan janji Tuhan kerohanian kita jangan sampai loyo dan semangat melayani Tuhan jangan mengendor. Dalam Roma 12:11 dikatakan, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." Sesulit apa pun situasinya mari tetap mengutamakan Tuhan dan melayani Dia dengan sepenuh hati. Janganlah seperti esau yang rela menjual hak kesulungannya demi sepiring makanan (baca Ibrani 12:16-17). Akhirnya penyesalan pun tiada guna. Jangan pula seperti para pengikut daud saat ziklag terbakar, yang hendak melempari daud dengan batu. Namun daud dalam keadaan terjepit dan pergumulan yang berat dapat menjaga sikap dan perilakunya dengan menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan (baca 1 Samuel 30:6).
Daud melakukan tindakan yang benar: datang kepada Tuhan dan menyerahkan segala permasalahan kepadaNya. Ia tidak bertindak mengandalkan kekuatannya sendiri.

"Masa-masa penantian adalah masa yang sangat menentukan, karena itu jagalah perilaku dan tetap hidup benar di hadapan Tuhan supaya janjiNya dinyatakan bagi kita tepat pada waktuNya."
Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Sabtu, 17 September 2016

PERTOBATAN SETIAP HARI

Kalau kita bicara soal pertobatan, tentunya bukanlah satu hal yang kita kerjakan sekali seumur hidup. Memang ada pertobatan dimana kita yang tadinya belum menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT, kemudian kita percaya dan menerima DIA. Namun setelah itu, dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya kita yang sedang dalam tahap menuju kesempurnaan tidak mungkin terhindar dari pelanggaran atau menyimpang dari Firman TUHAN. Itulah sebabnya kita perlu bertobat, minta pengampunan TUHAN.

Berkaitan dengan pertobatan, ada hal yang sangat mencolok kalau kita membandingkan antara isi doa yang diajarkan TUHAN YESUS (Doa BAPA Kami) dengan isi doa yang dipanjatkan oleh orang Farisi.
Perhatikan doa orang Farisi dibawah ini :

Lukas 18:11-12
“Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada- Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”

Bukankah doa seperti itu adalah doa yang menunjukkan kesombongan, merasa diri hebat, merasa diri sudah benar bahkan membanding-bandingkan dengan orang lain yang dianggapnya sebagai orang kafir dan berdosa.

Sekarang mari kita simak doa yang diajarkan TUHAN YESUS :
Matius 6:11-12
"...Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;..."

Kalimat "berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" menunjukan pada kita bahwa ini ada doa harian (doa yang dinaikan setiap hari).
Perhatikan juga "ampunilah kami akan kesalahan kami,..." . Ini berarti bahwa kita diajar TUHAN YESUS untuk bertobat dan minta ampun SETIAP HARI!

Ada 3 (tiga) hal yang harus kita ingat :
1. Bertobat setiap hari jangan diartikan sebagai sebuah kesempatan untuk bebas berbuat dosa setiap hari.
"Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali- kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?" (Roma 6:1-2)

Anugerah yang TUHAN berikan kepada kita berupa pengampunan dosa serta penyucian bukanlah sebagai alasan bagi kita untuk merdeka berbuat dosa, melainkan sebagai dasar bagi kita untuk tetap hidup dalam kekudusan.

2. Bertobat setiap hari memastikan kita senantiasa dalam kondisi hati yang murni.
"ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;.."

Dengan minta ampun kepada TUHAN, kita selalu diingatkan untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Dengan demikian hati kita senantiasa dalam keadaan yang murni dan penuh pengampunan. Dengan demikian kita juga menjaga respons hati kita terhadap hal-hal buruk yang mungkin dilakukan oleh orang lain kepada kita.

3. Bertobat setiap hari memastikan kita senantiasa dalam kondisi yang kudus dan siap untuk menyambut kedatangan-NYA.
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8)

Tidak ada manusia yang sempurna. Di dalam proses pendewasaan kita, faktanya kita masih bisa jatuh dalam kesalahan dan ketidaksempurnaan. Itulah sebabnya kita perlu datang kepada-Nya dan memohon pengampunan-Nya dan itu akan terus-menerus menyempurnakan kita (1 Yohanes 1:9). Keberadaan kita terus Ia kuduskan sehingga kita siap untuk menyambut kedatangan-Nya.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Jumat, 16 September 2016

NO TURNING BACK

Motto dari Special Air Sercive (SAS), pasukan khusus AD Kerajaan Inggris, adalah "Who Dares Wins" yang artinya adalah "Siapa Berani, Menang!" Sungguh motto yang sederhana tetapi menggugah. Syarat utama menjadi anggota SAS hanya satu: berani! Bagaimana dengan kita?

Renungkanlah kehidupan kekristenan kita, sebenarnya tidak mudah bukan untuk menjadi orang Kristen? Tidak mudah bukan untuk menjadi pengikut KRISTUS? Kehidupan pengikut KRISTUS:
Penuh tantangan.
• Pencobaan dan ujian demi ujian.
• Penyerahan diri, bahkan mati atas diri sendiri.

Lalu mengapa banyak orang tetap menjadi Kristen dan menyatakan YESUS KRISTUS adalah TUHAN dan Juru Selamatnya secara pribadi? Mengapa seorang kepala keluarga di india tetap teguh imannya saat diancam untuk meninggalkan Kristus atau ia dan seluruh keluarganya dibunuh, bahkan menyerukan "I have decided to follow JESUS, no turning back!" ? Satu hal yang pasti: sekalipun kehidupan Kekristenan itu tidak mudah, tetapi ada suatu yang jauh lebih besar dari semua kesukaran hidup yaitu bahwa TUHAN YESUS sendirilah yang berjalan, hidup dan bersama dengan kita! Dia tidak pernah meninggalkan kita. Segala sesuatu yang Ia izinkan terjadi pastilah akan membawa kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

1. Bersama dengan KRISTUS hidup yang penuh tantangan dapat kita lewati dengan kekuatan dari-Nya.
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah." (Mazmur 23:4-5).

Ketika daud masih muda dan menjadi gembala kambing domba, ia mengerti bahwa bahaya serangan singa dan beruang selalu mengancam dirinya dan kawanan dombanya. Pada masa itu adalah israel zaman purba/kuno. Tetapi daud selalu merasa tenang menghadapi semua tantangan karena ia tahu TUHAN Allah tidak pernah meninggalkan dia. TUHAN yang sama yang kita sembah dalam nama YESUS juga tidak meninggalkan kita. Saat kita merasa kelam dan dalam bahaya, Ia disana bersama kita. Keberadaan-Nya cukup untuk kita. Sama seperti seorang anak tenang di dalam lindungan ayahnya, demikian juga TUHAN bagi kita. Setiap kali kita merasa kering, TUHAN mengurapi kita dan memberikan kita kekuatan-kekuatan baru. Saat kita dalam kesesakan, TUHAN memberikan kelegaan. Saat orang-orang memusuhi dan menjelek-jelekkan kita, TUHAN membela kita dan mempermalukan mereka dengan cara terus memberkati kita.

2. Bersama KRISTUS hidup yang penuh pencobaan dan ujian demi ujian menjadikan kita pribadi yang tangguh, tahan uji dan pemenang!
"Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." (Ibrani 2:18)

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." (Yakobus 1:2-4)

"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13)

Banyak orang menjalani hidup penuh pencobaan dan pergumulan. Tetapi mereka yang mengandalkan KRISTUS dan percaya kepada-Nya, berbeda! Apakah yang membedakan? Satu hal yang pasti adalah bahwa YESUS telah mengalami semua pencobaan dan penderitaan, bahkan hingga ke kayu salib, sehingga Ia tahu bagaimana menolong kita. Yang terburuk dalam hidup kita, telah Ia tanggung melalui penderitaan-Nya dan Ia telah menang atasnya memberikan kemenangan itu kepada kita yang percaya kepada-Nya. Bukankah ini hal yang luar biasa?

Pikirkanlah: yang terjadi pada kita tidaklah yang terburuk karena Ia sudah menanggungnya buat kita. Dan karena Ia begitu mengasihi kita, Ia tidak akan membiarkan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi melampaui kekuatan kita. Semua pencobaan dan ujian hidup Ia izinkan terjadi hanya sampai pada level yang dapat membantu kita untuk menjadi tahan uji, menjadi lebih tekun dan untuk terus menyempurnakan kita (baca juga 2 Korintus 12:9).

3. Bersama KRISTUS hidup kita bukanlah lagi diri kita sendiri tetapi KRISTUS yang hidup dalam diri kita.
Kita tahu bahwa kesehatan fisik seseorang tergantung kepada kesehatan bagian dalam tubuhnya. Jika bagian tubuh dalamnya sakit, maka tubuh luarnya ikut sakit. Apa yang kita masukkan (makan-minum) ke dalam tubuh kita berpengaruh langsung kepada kesehatan dan kekuatan tubuh kita. Demikian juga halnya dengan kehidupan kekristenan kita. Kita menjadi kuat sehat bukan karena kekuatan kita, bukan karena diri kita sendiri, tetapi karena KRISTUS ada dalam kita.

"Tetapi jika KRISTUS ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran." (Roma 8:10)

"Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan adatang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu mahluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam KRISTUS YESUS, Tuhan kita." (Roma 8:38-39)

"Jadi siapa yang ada di dalam KRISTUS, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17)

"namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan KRISTUS yang hidup di dalam aku." (Galatia 3:20)

KRISTUS di dalam kita. Adakah yang lebih baik dari hal itu? Raja di atas segala raja, TUHAN di atas segala tuhan ada bersama dan di dalam kita. Kita menjalani kehidupan ini bukan lagi dengan kekuatan kita, tetapi dengan kekuatan-Nya yang bergerak di dalam kita. Dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri, kita tidak akan pernah mampu. Tetapi kekuatan-Nya, keberadaan-Nya dan hadirat-Nya dalam kehidupan kita, itulah yang akan memampukan kita menjalani kehidupan yang sementara di dunia ini.

Kehidupan kekristenan mungkin tidak mudah, tetapi menjadi tidak mustahil karena kita memiliki TUHAN YESUS KRISTUS yang selalu ada bersama dengan kita dan memberikan segalanya bagi kita. Jangan berbalik kepada kehidupan yang lama, tetaplah setia dan di dalam KRISTUS. 

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati