Roma 13:12 "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!"
Yusuf adalah salah satu contoh manusia yang luar biasa. Namun, pernahkah kita menempatkan diri kita dalam posisi Yusuf dan menjalani kehidupannya? Kalau saja kita merenungkannya, sebenarnya Yusuf memiliki berbagai penghalang dan alasan untuk tidak menjadi manusia Allah.
Coba bayangkan, dia dibenci saudara-saudaranya dan dijual ke Mesir. Hidup di tengah kebudayaan yang menyembah berhala. Dirayu dan difitnah sama tante poti. Lalu dijebloskan ke dalam penjara. Kemudian, jasanya dilupakan oleh kepala juru minuman yang telah ia bantu. Hidupnya begitu penuh dengan pencobaan dan godaan untuk berbuat dosa. Dia bisa saja dengan mudah berpikiran negatif, mengatakan hal negatif dan melakukan perbuatan yang salah. Tidak akan ada yang menyalahkannya bila ia memilih untuk marah, sakit hati dan menyimpan kepahitan. Bukankah semua itu wajar bukan untuk seorang manusia biasa? Namun semua itu tidak dilakukannya. Yusuf memilih untuk menjaga hatinya. Dia tetap mengarahkan pandangannya kepada Allah yang dipercayainya.
Seberapa seringnya, ketika kita diperhadapkan dengan masalah-masalah serupa, kita memilih untuk menuruti emosi dan kata hati kita yang negatif? Seberapa seringnya kita menyerah terhadap godaan dan terjatuh dalam dosa? Tidakkah kita pernah berkompromi atas kesalahan kita dengan alasan bahwa semua teman kita juga melakukannya? Atau pernahkah kita membiarkan suatu kebiasaan buruk merusak apa yang telah Tuhan taruh di dalam hidup kita? Sadarkan bila semua itu dapat menjadi penghalang yang menghambat pertumbuhan rohani kita?
Seperti Yusuf, marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan yang salah dan memilih untuk bertindak benar di mata Tuhan. Tetap jaga hati apa pun yang terjadi. Hidup kudus dan persembahkan hidup kita bagi rencana Allah yang ajaib. Sadarilah, bahwa Allah telah memanggil dan memilih setiap dari kita untuk menjadi manusia Allah. Bersama Allah, kita bukan lagi manusia biasa.
Renungkan:
1. Bagaimanakah pertumbuhan rohani kita selama ini?
2. Coba pikirkan, apa saja yang saat ini dapat menjadi penghalang yang menghambat pertumbuhan rohani kita?
3. Langkah apa yang dapat kita lakukan untuk memiliki hidup yang kudus dan benar?
Singkirkan semua PENGHALANG yang menghambat pertumbuhan kita menjadi manusia Allah.
Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar