Rabu, 28 Desember 2016

Kuasa Mengucap Syukur

Ada kekuatan dan kuasa dalam ucapan syukur, Ucapan syukur adalah salah satu cara untuk mengaktifkan iman. Iman selalu berkaitan erat dengan hati yang bersyukur.

Saya percaya bahwa Anda pasti telah mengalami kebaikan Tuhan yang nyata sepanjang tahun ini.
Ada banyak alasan untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan.

Daud menulis sebuah Mazmur 103, untuk mengingat kebaikan Tuhan dan mengucapsyukur.

ADA BEBERAPA HAL YANG TERJADI DALAM UCAPAN SYUKUR:

1. UCAPAN SYUKUR MEMBAWA KITA KE HADAPAN HADIRAT TUHAN

Mazmur 100:4-5
"Masuklah melalui pintu gerbang- Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran- Nya dengan puji- pujian, bersyukurlah kepada- Nya dan pujilah nama- Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia- Nya untuk selama- lamanya, dan kesetiaan- Nya tetap turun- temurun."

Di dalam hadirat Allah di sana ada kebaikan Allah!
Semakin hati Anda berlimpah dengan syukur maka semakin besar kebaikan Tuhan akan dicurahkan ke atas hidup Anda.

Berkat dan kebaikan Tuhan itu seumpama air di dalam sebuah “bak penampungan air” yang besar, iman Anda seumpama “saluran pipanya” untuk mengalirkan air tersebut, dan ucapan syukur adalah “kran pembuka” airnya.

Semakin hati Anda berlimpah dengan ucapan syukur semakin besar iman Anda, dan semakin besar iman Anda semakin besar berkat dan kemurahan Tuhan yang dialirkan ke dalam kehidupan Anda.

Alkitab berkata:

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan- Nya!” (Mazmur 103:2, 5)

Cara mengingat kebaikan Tuhan adalah dengan mengganti kata-kata keluhan kesah, sungut-sungut, ngomel, kata-kata yang kasar dan suka menuntut, memaksakan kehendak sendiri, diganti dengan kata-kata doa syafaat dan ucapan syukur kepada Tuhan.

2. UCAPAN SYUKUR MELAHIRKAN MUJIZAT PELIPATGANDAAN

Saat Yesus memberi makan 5.000 orang laki-laki, Alkitab berkata Yesus mengucap syukur dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ. (Yohanes 6:11-14)

Kisah ini menyatakan kebenaran bahwa apa pun yang ada di tangan Anda, atau apa pun milik Anda nikmatilah, pakailah itu dengan hati yang melimpah dengan ucapan syukur, maka Allah akan melipatgandakannya dan mencukupi segala kebutuhan Anda menurut kekayaan dan kemuliaanNya di dalam Kristus Yesus.

Ucapan syukur berkaitan dengan kemurahan hati.
Ucapan syukur seringkali disertai dengan pemberian persembahan. Jika Anda ingin membangun atmosfer pelipatgandaan, Anda harus menaikan ucapan syukur dan sertailah dengan tindakan memberi yang murah hati.

Setelah Yesus mengambil roti itu mengucapsyukur lalu Yesus membagi-bagikan roti itu kepada orang-orang yang lapar (membutuhkannya), lalu Mujizat Pelipatgandaan terjadi! Inilah tindakan iman yang didorong oleh kasih dan belas kasihan.

Apabila sesuatu yang ada di tangan Anda tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda, maka belajarlah dan latihlah diri Anda untuk menjadi itu sebagai “benih” untuk ditabur dengan hati yang melimpah dengan syukur sesuai dengan petunjuk perintah Tuhan. Anda akan melihat kuasa Allah bekerja dalam hidup Anda.

Bukan seberapa banyak yang bisa Anda ‘tumpuk dan kumpulkan’ yang dapat membuat Anda berbahagia, namun seberapa banyak yang bisa Anda ‘syukuri dan bagikan’ itulah yang akan membuat Anda semakin besar, semakin bersukacita, semakin kuat dalam pengaruh dan melimpah dengan kebaikan Tuhan.

3. UCAPAN SYUKUR MENGAKTIFKAN KUASA KEBANGKITAN.

Yohanes 11:40-44
Jawab Yesus:”Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata:”Bapa, Aku mengucap syukur kepada- Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

 

Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras:”Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka:”Bukalah kain- kain itu dan biarkan ia pergi.

Yesus mengucap syukur kepada Bapa karena Bapa telah mendengarkan doa-Nya. Mengapa? Karena Yesus tahu, mengerti, bahwa Bapa selalu mendengarkan Dia…Alasan doa disertai ucapan syukur agar mujizat terjadi dan terjadi ucapan syukur dari mulut orang banyak yang menjadi percaya!

Saat Yesus membangkitkan Lazarus, sahabat-Nya Yesus menaikan ucapan syukur kepada Allah.

Ada saat-saat kita mengalami hari JUMAT, hari penderitaan,mkesusahan kesakitan, kesedihan air mata, gelap dan nampak tidak ada jalan keluar; namun Anda jangan kehilangan iman untuk percaya dan tetaplah harapkanlah yang terbaik itu terjadi dalam hidup Anda!

Anda akan dibawa Tuhan pada hari MINGGU, hari kebangkitan, kemenangan, keselamatan….

Roma 4:18-21
"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan:”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira- kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."

Kisah ini menyatakan kebenaran bahwa
Tanpa ucapan syukur Anda tidak akan melihat kemuliaan Allah dinyatakan.
Ucapan syukur adalah bukti dari orang percaya.
Ucapan syukur adalah syarat mutlak untuk melihat kemuliaan Allah (keajaiban dan mujizat Allah).

Sebab ucapan syukur adalah salah satu cara membangun “atmosfer Kerajaan Allah.”

4. UCAPAN SYUKUR MEMPERCEPAT DATANGNYA PEMULIHAN ATAS PERGUMULAN HIDUP ANDA

Saat Daud berada di dalam Gua Adulam bersama-sama dengan orang-orang yang bermasalah, ia mendapatkan pewahyuan tentang kebenaran dari ucapan syukur.

Mazmur 57:7-11
"Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada- Mu di antara bangsa- bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi- Mu di antara suku- suku bangsa; sebab kasih setia- Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran- Mu sampai ke awan- awan. Tinggikanlah diri- Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan- Mu mengatasi seluruh bumi."

Ucapan syukur “menyiapkan hati” kita untuk menerima berkat dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Ucapan “syukur menyiapkan hati” Anda untuk menyambut datangnya “fajar pemulihan” atas pergumulan hidup kita. Cukup lama kami menantikan Tuhan memberikan kami keturunan. Selama masa penantian itu, banyak jemaat yang mandul menjadi hamil setelah kami doakan. Mereka memberitahu kabar sukacita itu, namun hati kami bukannya senang malahan sedih.

Mengapa Tuhan belum memberikannya kepada kami?
Memang mudah menangis bersama dengan orang yang berduka, namun sulit bergembira bersama dengan orang yang sedang bersukacita apalagi kita belum mendapatkannya.

Tuhan mengingatkan saya bahwa jika kamu bisa ikut bergembira bersama dengan orang yang bersukacita, hatimu bisa melimpah dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang telah berbuat baik kepada mereka, maka berkat yang sama akan diberikan Tuhan juga kepada kamu.

Daud menulisnya dalam Kitab Mazmur tentang kuasa ucapan syukur ini di saat ia mengalami pergumulan berat dalam hidupnya bersama-sama orang yang bermasalah dalam hidupnya.

Mengucap syukur adalah skill, atau keterampilan.
Oleh karena Mengucap syukur adalah sebuah skill, atau keterampilan maka mengucap syukur itunbisa dipelajari dan bisa dilatih.
Latihlah dan belajarlah bersyukur dengan menaruh perhatian kepada kasih, kebaikan dan kemurahan Tuhan atas hidup kita.

Ingatlah satu per satu kebaikan Tuhan lewat orang-orang di sekitar kita, cobalah bawa itu dalam doa syukur kepada Tuhan; ucapan terima kasih kepada Tuhan Yesus.

Kita perlu melihat ke belakang untuk menghitung berkat-berkat Tuhan dan kebaikan Tuhan sepanjang tahun ini.

Kita perlu datang kepada Tuhan Yesus untuk bersyukur, berterima kasih atas semua perkara, semua berkat, semua kebaikan, kelahiran anak, pemberkatan nikah, promosi, multiplikasi, kesembuhan, pemulihan dan sebagainya.

Salam Revival!!
Tuhan Yesus memberkati

Selasa, 20 Desember 2016

5M Bersama Tuhan

Kita bisa 5 M : Meningkat, Menanjak, Melejit, Melesat bahkan Meroket bersama Tuhan.

Tetapi seringkali perjalanan tidak seindah bayangan kita, jalan yang terjal, berbatu-batu, dan rintangan, masalah sering menghadang, apakah hal itu membuat kita menyerah? Tentunya tidak!!

Seorang anak laki-laki kecil sedang memimpin saudara perempuannya mendaki pada jalan setapak sebuah gunung. Jalan itu tidak mudah untuk dilalui, sehingga anak perempuan kecil itu mengeluh; “Mengapa jalan ini tidak mulus tetapi penuh dengan batu karang dan tonjolan-tonjolan.” Dan kakaknya menjawab, “Tentu saja harus begitu, sebab tonjolan-tonjolan itu adalah tempat kamu berpijak untuk mendaki ke atas.

Apakah yang kita lakukan dengan batu-batu yang menonjol disepanjang jalan kehidupan? Itu dapat menjadi tempat pijakan untuk naik ke atas, jangan putus asa atau tawar hati.

Pengalaman yang dialami Yusuf menjadi pijakan untuk dia naik ke atas, Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam hidupnya, Tuhan juga mempunyai rencana yang indah dalam hidup kita.

Yusuf dulunya seorang budak belian di mesir yang dibeli oleh potifar, tetapi dia dapat berprestasi. Apa saja yang dia lakukan selalu berhasil, karena ia disertai Allah bahkan pada waktu ia difitnah dan dijebloskan dalam penjara, ia tetap berprestasi.

Emas kalau dipakai ditangan tetap emas, kalau dibuang ke sampah tetap emas, apabila dibuang ke dalam lumpur, tidak berubah, tetap emas, bahkan kalau dimasukan dalam api, tetap dan menjadi murni.

Yusuf tetap berhasil dan berprestasi karena Allah tetap menyertai dia.

Hidup Yusuf mengalami 9 D : Dibenci, Dimasukkan dalam sumur, Dijual, Digoda, Difitnah, Dijebloskan dalam penjara, Dilupakan, Diingat dan Ditinggikan.

Tuhan juga menyertai kita, sekalipun perjalanan kita mendaki, tetapi Dia tetap menyertai. Oleh sebab itu jangan putus asa atau tawar hati kalau kita sedang melewati jalan-jalan yang terjal dan berbatu-batu, Tuhan sedang membawa kita naik!

Mungkin saat ini banyak air mata, tantangan, pergumulan yang sedang kita hadapi, percayalah Tuhan beserta kita, tangan kita adalah tangan yang diberkati, sehingga apa yang dikerjakan oleh tangan kita dibuat-Nya berhasil.

Kejadian 39:2 – “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 15 Desember 2016

Jangan Ambil Roh-MU

(verse 1)
C_______________Fm
Ku sadar semua karna anugrahMu
Am__G_________F
Yang Kau berikan padaku
Dm___________Em
Bukan karna kebaikanku
F_____________G
Semua hanyalah karyaMu 

(verse 2)
C___________Fm
Perbuatan dan perkataanku
Am__G________F
Yang slalu menyenangkanMu
Dm_____________Em
Ku mau memahami rinduMu
F______________G
HasratMu menjadi hasratku 

(chorus)
_______________C
Jangan ambil RohMu daripadaku
________________Am
Jangan pernah Engkau melepaskanku
_________F_____________Em
Karna cintaMu yang hidupkanku
___________F____________G
Hembuskan nafasMu di dalamku

_______________C
Jangan ambil RohMu daripadaku
________________Am
Jangan pernah Engkau melepaskanku
___________F___________Em
Biarlah ku hidup di perkenanMu
________F__________G
Dan slalu jadi kesukaanMu
_____C
Slamanya

Sabtu, 10 Desember 2016

Yesus Mulia

Verse 1
Bm                          G                             D
TerangMu yang telah ubah hidupku
                      A                         Bm
Kau jadikan aku ciptaan baru
                              G                         D   A
Kuangkat tanganku dan memujiMu

Verse 2
Bm                     G                          D
Hidupku tak sama sejak Kau ada
                            A                         Bm
Dan kini Engkaulah pusat s’galanya
                              G                       D A
KasihMu ‘kan s’lalu cukup bagiku

Pre Chorus 1
G                    A                           Bm
   KeagunganMu kedahsyatanMu
                                                    G
Terpancar dari indahnya dunia
                        A                           Bm
S’gala yang ada Kau t’lah ciptakan
                                                  G      A Bm
KaryaMu sungguh tiada taranya

Chorus
G           A             Bm
   Wo oo Wo ooooo Mulia NamaMu x2

Bridge
                          G       A
To God be the glory
                                Bm
For the things He's done

Pre Chorus 2
G                      A                           Bm
    KeagunganMu kedahsyatanMu
                                                    G
Terpancar dari indahnya dunia
G                    A                        Bm
   Kami nyatakan Yesus Mulia

G                        A                           Bm
   S’gala yang ada Kau t’lah ciptakan
                                                      G
KaryaMu sungguh tiada taranya
G                    A                        Bm
   Kami nyatakan Yesus Mulia

Minggu, 04 Desember 2016

Disiplin Rohani

1 Yohanes 2:3-6  "Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."

Standar kehidupan kita adalah memiliki karakter Kristus, yaitu kudus. Untuk itu, kita harus selalu memiliki waktu khusus bersekutu dengan Tuhan (saat teduh). Baik sebelum maupun sesudah pelayanan, Tuhan Yesus selalu memiliki waktu khusus bersekutu dengan Bapa (Markus 1:35 & Matius 14:23).

Markus 1:35  Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Matius 14:23  Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Hasil dari persekutuan yang intim dengan Bapa itulah yang memampukan kita taat melakukan perintah-Nya. Dalam disiplin rohani, kita harus memiliki hati yang rela berkorban untuk meluangkan waktu khusus bersama Tuhan (saat teduh dan dimuridkan), memiliki tujuan hidup yang jelas (yaitu meraih mahkota kehidupan di surga) dan memiliki penguasaan diri untuk tetap FOKUS kepada Tuhan.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Selalu Bersamaku

Bm                    D/A               E/G# F#/Bb
Hanya Kau Tempat Ku Berlindung
                 Bm              D/A         E/G# F#/Bb
Hanya Engkau Laguku Dan Kekuatanku
            D       G                    Bm
Ijinkanlah Ku Datang Menyembah
         G            A      G/B A/C#
Membawa Syukurku

Reff :
         D              Em                D/F# G
Sedalamnya Hatiku Kaupun Tahu
            Bm               D/A            E/G# F#/Bb
Dan Kasih-Mu Tak Jauh Dalam Jiwaku
          Bm            Daug/B    D/B               E7/G#
Di Dalam Kesesakan, Di Dalam Kemenangan
               Gm           C         D
Ku Tahu Engkau S'lalu Bersamaku

Rindu Slalu

 D             G
Rindu Selalu BersamaMu
       D                G                 F#m B#m
Tinggal Didalam KediamanMu O  Tuhan
                  C      A
S'bab Kusukai HadiratMu

       D              G
Tak Inginku Terpisahkan
     D                   G           F#m     B#m
Dekat DenganMu Itu Yang Kurindukan
                 C         A
S'bab Kudapati Kedamaian

Reff :
              G          F#m B#m
Kunikmati Keindahan             Dan
           Em     A       D
KeagunganMu Oh Tuhan
             G             F#m
Kunikmati KemuliaanMu
B#m      Em                     A             D
MenyembahMu Dengan Segenap Hatiku

Selalu Bersamaku

Bm                    D/A               E/G# F#/Bb
Hanya Kau Tempat Ku Berlindung
                 Bm              D/A         E/G# F#/Bb
Hanya Engkau Laguku Dan Kekuatanku
            D       G                    Bm
Ijinkanlah Ku Datang Menyembah
         G            A      G/B A/C#
Membawa Syukurku

Reff :
         D              Em                D/F# G
Sedalamnya Hatiku Kaupun Tahu
            Bm               D/A            E/G# F#/Bb
Dan Kasih-Mu Tak Jauh Dalam Jiwaku
          Bm            Daug/B    D/B               E7/G#
Di Dalam Kesesakan, Di Dalam Kemenangan
               Gm           C         D
Ku Tahu Engkau S'lalu Bersamaku

Yesus PadaMu kuberseru

Intro  :   G – C – G - C

            G                           Gmaj7
Kau Tuhan penolong dalam hidupku
            Em      D               C
Kupercaya hanya kepadaMu
       Am                   D         Bm                 Em
Kau pegang tanganku dan tuntun langkahku
Am                                  D
Yesus Kau perlindunganku

            G                          Gmaj7
Kau Tuhan kekuatan dalam hidupku
              Em     D                A
Penolongku dalam kesesakan
       Am7             D         Bm        Em
Kau Gunung Batuku dan Pertahanku
Am            A                  D
Yesus Kau kemenanganku

Chorus:
     G          Bm             Em
Yesus padaMu ku berseru
           Dm              C
Kaulah penyelamatku
     Bm             Am7    D
Terpujilah Kau Tuhanku
     G            D      B        Em
Mulutku memuji nama-Mu
               Dm      G       C
S’panjang umur hidupku
     Bm              Am7
Terpujilah Kau Tuhanku
   D                G
Diatas s’galanya

Bridge:
C                            Em
Kaulah sumber kuatku…
C                           A      Em – B
Kaulah kehidupanku…
Em                          D
Kaulah pertahananku
C                         D
Kupercaya pada-Mu…

Minggu, 20 November 2016

Taat Sampai Mati

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Fil. 2:8-11)


Tidak ada Kebangkitan jika tidak dimulai dari kematian, itulah yang dialami oleh Tuhan Yesus bahwa Yesus sudah merendahkan diriNya dan taat sampai mati diatas kayu salib. Kata pertama yang harus mengawali itu semua adalah kerendahan hati tidak sombong. Jangan menjadi tinggi hati dan sombong dalam hidup ini sebab Allah menentang orang yang sombong, congkak dan tinggi hati tetapi Tuhan akan meninggikan orang yang rendah hati. Jika ada orang yang merendahkan kita walaupun kita tidak bersalah walaupun kita benar tetapi terkadang kita mengalami direndahkan orang sampai kita harus menyerahkan hak-hak kita, kita tetap harus bisa menerima semuanya itu sebab proses kehidupannya yang membentuk kita serupa dengan Tuhan.

Apakah yang dimaksud dengan Ketaatan :

1. Ketaatan bisa Membuat Kuasa Tuhan Bekerja Maksimal

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, (Mat. 1:24)


Ketaatan membuat surga terbuka dan menyediakan mujizatnya bagi orang yang percaya. Janji Tuhan tergenapi ketika ada anak-anak Tuhan yang mau taat kepadaNya untuk melakukan kehendak Bapa dan berjalan sesuai dengan perintahNya dan kehendakNya maka Tuhan akan menunjukkan KuasaNya bagi kita yang percaya.

2. Ketaatan bisa Membuat BerkatNya Nyata

Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. (Mrk. 14:16).


Ketaatan bisa mendatangkan berkat Tuhan itu nyata dicurahkan secara detail terperinci satu persatu Tuhan bukakan dan sediakan buat orang yang percaya. Ketaatan itu sangat sakit rasanya dan sepertinya ketika kita masuk dalam proses seringkali kita merasa ada roh pemberontakan yang berusaha untuk keluar bahkan melawan ketaatan. Tetapi teruslah belajar Taat saja untuk melakukan dan menerima semuanya sebagai suatu bagian yang harus kita lewati.

3. Ketaatan bisa Menghindarkan Keburukan

dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna (2 Kor. 10:6).


Dengan ketaatan maka perlindungan Tuhan akan menjadi sempurna dan kita diluputkan dari segala kejahatan, negatif, dan segala yang buruk dilewatkan. Jadilah orang percaya yang terus melakukan ketaatan apapun yang terjadi dalam hidup kita sebab dengan ketaatan akan mendatangkan kebaikan dan berkat bagi kita yang melakukannya. Jangan menyerah tetap terus setia melakukan kehendak Tuhan dan terus berjalan dalam kehendak dan rencanaNya yang indah sebab semuanya itu baik dan mendatangkan kemuliaan bagi kita.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kingdom Legacy

"4 kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. 
5 Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, 
6 supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, 
7 supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya; " (Mazmur 78:4-7)

Membangun memang penting, tapi ada pembangunan yang jauh lebih penting yaitumembangun generasi.  Jika kita belajar tentang generasi Kerajaan, maka ada istilah yang namanya dosa generasi. Dosa generasi adalah dosa yang diwariskan dari keturunan kepada keturunan, dan hal itu seperti lingkaran setan adanya.

Ada tiga bentuk dosa generasi:
Tidak menghormati generasi yang diatasnya.
Tidak melayani generasinya, tidak peduli dan membiarkan dosa bebas bermanifestasi di generasinya.
Tidak mempersiapkan generasi yang selanjutnya.

Apakah keturunan kita masih tetap menyembah Tuhan 50-100 tahun kemudian? Hal itu bergantung dari kita hari ini, bagaimana kita mempersiapkan mereka. Ada banyak contoh, misalnya Amerika Serikat dibangun dengan dasar kekristenan yang luar biasa. Bapak-bapak pendiri bangsa menyiapkan negeri ini dengan hukum- hukum yang berbasis firman Tuhan. Tapi hari ini kita lihat bahwa Amerika meresmikan sesuatu yang bertentangan dengan firman Tuhan yaitu ‘LGBT’.

Alkitab memberikan contoh bagaimana akibat jika tidak mempersiapkan generasi. Perhatikan bagaimana seorang pemazmur yang diurapi. Kita lihat bahwa kitab Mazmur didominasi oleh tulisan-tulisan Daud. Tapi kita harus akui bahwa Daud punya kelemahan. Kelemahan Daud adalah dia kurang mempersiapkan generasi dengan baik. Akibatnya anak-anaknya saling menjatuhkan satu sama lain, bahkan dua orang anaknya berusaha melakukan kudeta terhadap bapanya. 
Pertama: Adonia anak Hagit (1Raj.1), Alkitab jelas berkata bahwa bapanya tidak pernah mendisiplinkan, tidak pernah menegur, bapanya hanya memanjakannya. 
Kedua: Absalom yang ganteng itu. Jika kita pelajari, Absalom bisa memberontak karena pembiaran yang dilakukan oleh bapanya. Kemudian kita lihat cucunya Rehabeam yang membuat Israel terbelah menjadi dua.

Orang mati selalu meninggalkan beberapa hal:
a. Orang mati selalu meninggalkan memori (kenangan).
b. Orang mati meninggalkan monumen.
c. Orang mati meninggalkan warisan. Warisan bisa diperebutkan dan bisa habis.
d. Orang mati meninggalkan ‘Legacy’. ‘Legacy’ adalah warisan rohani yang bersifat kekal, yang dipindah tangankan dari keturunan kepada keturunan.

Asaf, penulis Mazmur 78 ini ditunjuk oleh raja Daud sebagai pelayan pujian dan penyembahan di bait suci bersama anak-anaknya.

Siapakah Asaf?
Jika keturunan Daud sampai keturunan ketiga saja sudah tidak setia dengan Tuhan. Tapi di Alkitab kita temukan satu contoh dari keluarga Asaf, dimana mereka setia melayani Tuhan dari generasi ke generasi. Terhitung sampai sepuluh generasi mereka melayani di bait Allah (+ 500 tahun). Ketika raja-raja Israel keturunan Daud sudah tidak setia lagi dengan Tuhan dan bait Allah pernah ditutup gara-gara Israel sudah tidak lagi mencari Tuhan.  Kemudian muncul raja yang menyadari kesalahannya dan membuka kembali bait Allah. Yang terjadi adalah mereka tidak kesulitan mencari pelayan pujian dan penyembahan. Bagi keluarga Asaf, bait Allah boleh tutup, tapi pujian dan penyembahan bagi Tuhan tetap dikerjakan di rumah mereka masing-masing. Kuncinya bapanya setia mendampingi anak-anaknya dalam melayani. (1 Tawarikh 25). Bapanya hadir secara fisik dan secara spiritual.

Krisis terbesar di dunia adalah ketidakhadiran bapa. Mungkin bapa boleh ada di rumah tapi seringkali bapa hanya hadir secara fisik, tapi bapa tidak hadir secara rohani. Akibatnya anak-anak tidak terdidik untuk hidup dalam takut akan Tuhan. Tapi Asaf berbeda, waktu Asaf melayani Tuhan, dia panggil anak-anaknya, dia mengajar mereka dan memberikan contoh bagaimana memuji dan menyembah Tuhan.

Ada empat hal yang merupakan  'Kingdom Legacy' di  dalam Mazmur 78:4-7:
1. Puji-pujian kepada Tuhan
Kata aslinya ‘Tehillah’. Tehillah itu bukan sekedar nyanyi, arti pertama dari Tehillah adalah ‘hymne’, kedua adalah pemujaan, pengagungan. Arti Tehillah yang lain adalah sebuah nyanyian yang awalnya diprakarsai oleh kita, kemudian Roh kudus ambil alih sehingga Tuhan bernyanyi untuk umatNya melalui kita. Itulah nyanyian nubuatan. Jadi Kingdom Legacy yang pertama adalah gaya hidup yang menyembah itu harus diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Jadi dari sekarang kita pastikan anak-anak kita melayani Tuhan dan mereka tidak meninggalkan Tuhan dikemudian hari.

Ada tanggung jawab Tuhan, dan ada tanggung jawab kita. Tanggung jawab kita adalah persiapkan generasi. Kita harus pastikan bahwa mereka lebih baik dari pada kita. Kita harus menginvestasi hidup kita kepada anak-anak kita. Yakinkan mereka bahwa takut akan Tuhan itu berjaya selama-lamanya. Mungkin sebagai orang tua kita gaptek, tapi takut akan Tuhan jauh mengatasi segala kekuatan era teknologi digital dan informasi. Generasi ‘C’ sekarang sekalipun mereka hidup dalam kecanggihan teknologi dan informasi, tapi tetap ada satu kebutuhan yang mereka perlu adalah kebutuhan untuk terus terhubung dengan penciptanya. Kebutuhan untuk mengalami Tuhan setiap hari dalam hidup mereka. Hal ini harus tertanam dalam hidup mereka melalui orang tua.

2. Kekuatan-Nya
Ajarkan kepada anak-anak kita bahwa Tuhan kita bukanlah Tuhan yang lemah, Tuhan kita bukan Tuhan yang biasa-biasa, tapi Tuhan kita dahsyat dan ajaib. Ada kuasa yang Tuhan sediakan. Kita baru merayakan bagaimana pencurahan Roh kudus dan naiknya Tuhan Yesus ke Sorga. Kita mengenal kuasa Roh kudus yang dahsyat itu:
A. Dunamos (kuasa untuk melakukan tanda heran/mujizat).
Anak-anak kita harus tahu bahwa Yesus Kristus tidak pernah berubah dulu sekarang dan selamanya, mujizat-Nya masih tetap ada. Dari kata Dunamos muncul kata Dinamit, yaitu benda kecil yang sanggup menghancurkan benda yang jauh lebih  besar. Dari kata Dunamos muncul kata Dinamo, yaitu kumparan yang menghasilkan panas. Yakinkan anak-anak kita bahwa kalau hidup dalam kepenuhan Roh kudus berjalan dalam tuntunan Roh kudus, maka rohnya menyala-nyala, ada gairah yang luar biasa dari Tuhan yang mengalir.
B. Exousia (tunduk pada otoritas).
Ajari anak-anak kita untuk belajar tunduk pada otoritas. Jika kita mau berotoritas, maka kita harus tunduk pada otoritas. Exousialah yang membuat Dunamis menjadi resmi. Dunamis tanpa Exousia adalah ilegal (tidak diakui oleh Tuhan). (Matius 7:22-23).
C. Archey (kuasa untuk membangun).
Waktu pembangunan bait suci zaman Musa, ditunjuknya Bezaleel dan Aholiab. Mereka adalah dua orang penting yang mengepalai pembangunan Tabernakel (Kemah Suci). Mereka diberi urapan kemampuan untuk membangun.  Archey adalah kuasa untuk membangun, bahkan kuasa untuk merintis dari awal sekalipun mungkin Anda pernah gagal. Ketika seseorang berjumpa dengan Tuhan dan menerima kuasa untuk membangun, maka perjalanannya makin lama makin kuat.  Semua orang yang di dalam Kristus, yang kesukaannya di hadirat Tuhan, yang membangun keintiman dengan Tuhan, mereka akan berjalan makin lama makin kuat. Bahkan kata kuat dalam terjemahan Ibrani (Chayil) artinya makin lama makin jaya, makin lama makin diberkati, makin lama makin suci. Itu yang Tuhan sediakan bagi setiap kita.
D. Koach (kuasa untuk hidup menyenangkan Tuhan).
Koach adalah sebuah kekuatan yang menjadikan kita hidup menyenangkan Tuhan dan memasyukan namaNya.

3. Perbuatan Tuhan yang ajaib
Izinkan anak-anak kita punya masalah. Anak-anak tidak cukup hanya cerdas secara intelektual, tapi mereka harus diajarkan supaya memiliki kecerdasan emosional, supaya dapat menangani kemarahan. Energi yang negatif diubah menjadi positif. Kemudian Anak-anak kita juga harus cerdas secara spiritual. Cerdas untuk takut Tuhan dan mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Kemudian kecerdasan untuk menghadapi pergumulan dan persoalan. Ajari anak kita untuk memiliki dispilin yang kuat. Ajari anak kita untuk melihat karya Tuhan yang nyata.

4. Firman Tuhan
Ajari cara membaca Alkitab setiap hari supaya mereka punya gaya hidup membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari.
"supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;" (Mazmur 78:7)

Wariskan kepada generasi kita bukan sekedar harta, tapi ‘Legacy’ yaitu: Gaya hidup memuji dan menyembah Tuhan, otoritas-Nya, karya Tuhan dan firman-Nya, maka keturunan kita akan jauh lebih hebat dan lebih dahsyat. Kita akan melihat anak-anak kita akan menjadi jawaban bagi bangsa dan negara ini.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 17 November 2016

Setiap Kita Tidak Ada Duanya

Merupakan hal yang sangat positif ketika kita berusaha membangun berbagai aspek kehidupan. Sebab ketika kita membangun kehidupan kita, maka sebenarnya kita juga sedang dipersiapkan untuk membangun kehidupan orang lain. Apapun yang kita miliki, berapapun umur kita, apapun status yang Tuhan percayakan kepada kita, penting bagi kita untuk membangun diri. Untuk membangun kehidupan orang lain, kita perlu menyadari bahwa kita memiliki identitas diri yang sangat berharga. Sebab kita juga sedang membangun orang lain yang punya identitas.

Siapa sebenarnya kita waktu kita menilai diri kita sendiri? Apakah kita ditentukan oleh penilaian orang lain? Tuhan mempunyai penilaian tersendiri atas kita. Tuhan sudah menaruh identitas yang khusus atas setiap kita. Apakah kita berani membesarkan kehidupan kita atau sebaliknya kita mengecilkan kehidupan kita?
Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. (Amsal 23:7a)

Ketika kita menilai diri kita seperti apapun, seperti itulah kita. Ketika kita memberi penilaian kepada diri kita, maka kita sedang menentukan harga atas diri kita sendiri. Penting bagi kita untuk menghargai diri kita lebih dahulu. Orang boleh menilai diri kita, tapi penilaian diri kita tidak bergantung pada apa yang orang lain katakan tentang kita. Kita seharusnya menjadi orang yang sangat tahu tentang siapa kita selain Tuhan.

Ketika Tuhan menentukan kita dilahirkan dari suku apapun dan dari keluarga manapun, Tuhan telah memberikan identitas kepada kita dan Tuhan memberikan nilai yang sangat tinggi kepada setiap kita. Pertanyaannya, bagaimana dengan diri kita sendiri, apakah kita memberi nilai yang tinggi kepada diri kita? Contoh: Musa dalam kitab Keluaran yang meragukan dirinya sendiri.
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (Keluaran 3:10-11

Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?” (Keluaran 4:1)

Tuhan tetap memilih Musa karena Tuhan tahu siapa Musa yang Dia ciptakan.
Harga atau nilai sesuatu atau seseorang akan menentukan bagaimana kita bersikap dan bertindak terhadapnya. Contoh: Smartphone yang kita pakai, memiliki kegunaan yang luar biasa bagi kita, terlepas dari harganya yang juga mahal, maka kita tentu sangat menjaganya.

Tuhan menghargai kita sangat tinggi dan rencana Tuhan itu sangat besar bagi setiap ciptaan-Nya. Jadi jangan menilai diri berdasarkan penilaian orang lain.  Mungkin kita bisa dinilai oleh orang-orang terdekat kita, tapi setelah itu kitapun harus melihat apakah benar penilaian itu, karena kita yang lebih tahu.
Seringkali kita menilai diri kita berdasarkan kepemilikan benda-benda atau harta yang kita punya. Kenapa? Karena kita membandingkan diri kita dengan orang lain.

Banyak orang menilai dirinya tidak berharga karena berbagai hal: latar belakang keluarga,  pernah dilecehkan, pernah direndahkan, tingkat pendidikan, keadaan ekonominya, karena talentanya, penampilan fisik, dsb. Padahal semuanya itu bukan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan identitas kita. Tuhan menghargai kita bukan atas apa yang bisa kita lakukan, atau apa yang tidak bisa kita lakukan. Tuhan menghargai kita karena kita milik-Nya. Tapi seringkali kita fokus kepada penilaian orang lain terhadap kita sehingga kita lupa bahwa kita memang berharga di mata Tuhan. Kita adalah cittaan-Nya dan kita telah dibeli dengan harga yang mahal yaitu dengan darah Yesus.

Sejak lahir Tuhan sudah menaruh tujuan-Nya di dalam kita. Sebab itu kita perlu mencari tahu, datang pada Tuhan, tanyakan tujuan-Nya bagi hidup kita. “Kenapa saya lahir seperti ini, kenapa saya lahir di zaman ini, kenapa saya lahir di Indonesia, kenapa saya lahir sebagi orang Lampung, kenapa saya lahir di keluarga ini, dan masih banyak pertanyaan lain yang kita bisa tanyakan kepada Tuhan.”

Tuhan punya kepentingan atas hidup kita, karena Dia mau membawa kita kepada posisi dimana kita diuntungkan dan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan menciptakan kita supaya kita berbuah. Persoalannya, bagaimana kita bisa berbuah jika kita sendiri tidak mengenal siapa kita.
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1:18-19)

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. (Mazmur 139:13-16)

Tuhan punya rancangan atas hidup kita, tapi Tuhan juga memberikan pilihan untuk kita mengerti dan sadar akan identitas kita dan melakukan apa yang Tuhan mau. Seperti suatu benda yang tidak dipakai sesuai tujuannya, maka orang yang menciptakannya pasti sedih. Demikan juga dengan Tuhan, Dia akan sedih jika kita hidup tidak sesuai dengan tujuan-Nya. Sebaliknya  Tuhan akan senang ketika kita hidup sesuai dengan tujuan yang Dia tetapkan bagi kita. Kita sering hidup sembarangan karena kita tidak mengerti bahwa nilai kita itu tinggi dan berharga. Jika kita tahu identitas kita, maka kita tidak akan hidup sembarangan. Ketika kita tahu identitas kita, kita tidak akan perlakukan diri kita sembarangan dan kita tidak akan memperlakukan orang lain dengan sembarangan. Sebab kita diciptakan untuk memelihara  diri kita dan juga orang lain.


Setiap kita harus menyadari bahwaSaya berharga karena saya milik Tuhan. Saya berharga karena saya spesial di mata Tuhan. Jangan melihat kekurangan kita dan jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Sebab sulit menghargai diri kita sendiri kalau kita tidak melihat bahwa Tuhan menghargai kita.
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.” (Bilangan 13:32-33)

Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. (Bilangan 14:8)

Bayangkan jika Yosua dan Kaleb fokus kepada penghalang dan tidak fokus pada apa yang Tuhan janjikan. Maka mereka tidak akan masuk ke dalam tanah perjanjian. Jika kita menghadapi raksasa, maka kita harus menghadapi dengan berpikir dan bertindak seperti raksasa. Sebab ketika kita menyerahkan diri kepada Tuhan, Tuhan akan memberitahukan identitas kita dan Dia mau mendemonstrasikan kuasa-Nya melalui kita.

Tuhan mau kasih tahu bahwa kita adalah orang yang kuat di dalam Dia. Kita akan melakukan perkara-perkara yang besar karena Tuhan telah menaruh benih yang sangat berharga di dalam kita. Jika benih ini tidak diketahui dan digali untuk dikeluarkan dalam kehidupan kita, maka dia hanya tinggal diam dan menjadi sesuatu yang tidak berharga. Akhirnya kita hanya mengandalkan apa yang kita bisa lihat dan apa yang kita bisa lakukan menurut penilaian manusia. Tapi Tuhan menilai lebih dari pada itu.  Sesuatu harus kita gali dan kita temukan untuk menjadi sesuatu yang menguntungkan, memberkati setiap kita dan juga orang lain.

Kita semua memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk dikeluarkan dan untuk memberkati orang lain. Misalnya: seorang seniman menemukan dan menggali sesuatu yang Tuhan sudah taruh dalam hidupnya berupa sebuah karya seni yang mengagumkan. Kemudian orang melihat dan menikmatinya dan kemudian mereka memuji Tuhan karena kebesaran-Nya melalui seniman itu. Seperti barang-barang antik yang mahal karena originalitasnya demikan halnya setiap kita adalah unik dan spesial di mata Tuhan. Setiap kita diciptakan unik, spesial, berharga dan bernilai tinggi. Sebab itu temukan apa yang spesial, yang langka, yang original, yang Tuhan sudah taruh di  dalam kita, supaya hidup kita diberkati dan kita dapat memberkati orang lain. Dengan demikian kita berani berkata Saya memang tiada duanya. Tuhan menciptakan saya seperti ini, di zaman seperti ini, untuk melakukan perkara-perkara yang Tuhan tentukan untuk menjadi berkat bagi diri sendiri dan bagi orang lain.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 10 November 2016

Ujian Padang Gurun

​"Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." Ulangan 8:2-3

Kita mengalami ujian padang gurun supaya kita menjadi rendah hati. Humility is reflection of our heart, hati yang selalu berkata “semua karena Tuhan, bukan kehebatan saya”.

"Setelah firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke mesir.” Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah mesir." Keluaran 13:17-18

Kita tentunya selalu mencari ‘jalan pintas’, tetapi seringkali Tuhan ijinkan hidup kita ‘berputar-putar’ agar kita siap berperang (bukan sekedar siap penampilan). 

Tujuan kita mengalami ujian padang gurun, yaitu:
1. Membangun daya tahan (endurance)
"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." Yakobus 1:4

Belajarlah seperti pohon palem yang ‘lentur’ menghadapi badai, daun-daunnya hampir mencapai tanah tetapi tidak tumbang, disaat badai reda pohon palem akan kembali lagi ke posisinya semua (tegak). Ketika badai datang, kita akan semakin terbang tinggi supaya berbuah dengan buah yang matang.

2. Membangun karakter
Karisma itu karunia Tuhan, tetapi karakter harus dibentuk melalui berbagai proses kehidupan.
"Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana." Ulangan 1:28

Hati yang tawar (terluka) cenderung melukai hati orang lain juga (saling menuntut).
"Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan." Amsal 12:18

"Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa." Yosua 6:1-2

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya Firman Tuhan, keadaan semustahil apapun sanggup dibalikan menjadi berkat oleh Tuhan. Firman-Nya tak pernah gagal. 

3. Melatih kesabaran
Kesabaran adalah wujud dari iman, orang percaya harus sabar menanti waktu Tuhan.
"Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya." Ibrani 6:15

Jangan pernah menyerah sebab Tuhan sudah memberikan kita sebuah tujuan hidup untuk dicapai. Kita harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai dan mengakhiri pertandingan dengan baik (mencapai garis finish). Iman adalah jembatan dari iman untuk suatu kenyataan. Tuhan yang mengatur semua musim dalam hidup kita, we can do nothing to change it. 

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Pengkhotbah 3:11

4. Agar belajar mendengar suara Tuhan
Pada zaman Tuhan Yesus, ada Pilatus di istana raja tetapi Tuhan malah berbicara kepada Yohanes pembaptis di padang gurun. Seringkali ketika kita di padang gurun, kita baru belajar mengandalkan Tuhan.

5. Padang gurun adalah pintu masuk ke Tanah Perjanjian
"Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat." Yesaya 32:5  

Jangan kecewa ketika kita mengalami padang gurun karena itu hanya sementara, suatu saatnya keuka kita siap maka Tanah Perjanjian terbuka bagi kita. Padang gurun akan berubah menjadi kebun buah-buahan.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Rabu, 09 November 2016

Thy Kingdom Come

Kebangkitan rohani yang sebenarnya berawal dari hati kita sendiri, yaitu pemulihan hubungan dengan Tuhan di hati kita masing-masing. Kita harus tetap menjaga dimensi Roh itu terbuka dalam kehidupan kita supaya kita tetap bersemangat dalam Kristus. Kekristenan kita hanya satu, yaitu Yesus Kristus. Dalam artian, kita harus tetap sama seperti Kristus bagi siapapun dimanapun dan kapanpun, baik sedang sendirian ataupun bersama saudara seiman/tidak, fungsi kuasa Roh Kudus di dalam kita tetap sama dahsyatnya. Kita adalah orang munafik jika kita tidak seperti itu (berbuat baik hanya di gereja saja, tetapi tidak berdampak bagi lingkungan sekitar), dan itu menjadi celah bagi si jelek (iblis) untuk mencobai kita.

Kita punya karunia yang berbeda-beda, semua itu dari Tuhan, bukan karena kehebatan kita tapi karena kuasa Roh Kudus yang berkarya di dalam kita. Roh Kudus membuat kita jauh lebih keren dari pada diri kita yang sebenarnya. Bagaimanapun keadaanmu, kita sebagai anak Tuhan yang sudah lahir baru diberi karunia tertentu dengan porsi ganda oleh Tuhan. Allah yang sama dari dulu, sekarang dan sampai selamanya, tidak pernah berubah, Dia selalu bekerja dengan kuasa yang sama maksimalnya. Tuhan dari semula sudah merencanakan dan menghendaki kita untuk memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan memiliki kuasa yang sama juga seperti hubungan musa dengan Tuhan, hingga kini dan selama-lamanya itulah yang menjadi kerinduan Tuhan akan setiap umat-Nya sebab semua manusia setara di mata-Nya, Dia tak membeda-bedakan siapapun. Tidak ada “anak emas”-nya Tuhan, satu-satunya anak emasnya Tuhan hanyalah Yesus Kristus.

Bagaimanapun keadaan kita, Tuhan tetap bermitra dengan kita. Roh Kudus adalah partner kita sepanjang masa. Entah kita merasa atau tidak, Roh Kudus tetap bersama dengan kita. Tuhan memerlukan kita supaya dimensi Surgawi bisa berdampak pada dimensi nyata (dunia), Tuhan tidak mau bergerak tanpa kita.

1 Petrus 2:9 – “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”

Kita bisa melihat perbedaan besar dalam kehidupan kita sebelum dan setelah mengenal Kristus. Dahulu Roh Tuhan bekerja pada orang-orang tertentu, tetapi sekarang Roh Kudus bekerja di dalam diri kita masing-masing. Kita ditentukan Tuhan untuk menjadi imam dan raja. Sebagai imam, kita wajib menjaga api Tuhan (Roh Kudus) tetap menyala dalam Bait Allah (diri kita) supaya kita tetap bersemangat dalam Kristus dengan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Sebagai raja, kita memiliki otoritas sebagai anak Allah di bumi ini. Keduanya harus seimbang. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun atau masalah sekalipun ketika Roh Kudus dalam diri kita redup karena Dia ada di dalam diri kita sendiri. Rutinitas yang menjadi kebiasaan adalah penyebab utama redupnya “api” dalam diri kita. Kita terlalu fokus pada hal-hal yang terlihat oleh mata jasmani kita sehingga kita menjadi letih karena menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal sepele yang merepotkan dan mengabaikan Tuhan.

Rahasia agar kita tidak menjadi jenuh dalam keKristenan, yaitu: HANYA MENCINTAI TUHAN SAJA. Ketika kita bangun di pagi hari, abaikan semua hal-hal yang merepotkan kita bahkan hal-hal yang sepertinya “rohani” bagi kita. Temuilah Tuhan secara pribadi dan sembahlah Dia, masuklah ke “ruang maha kudus di Bait Allah” itu karena Tuhan ada di situ bersama kasih-Nya yang abadi. Muliakanlah Tuhan dan mulai doakan apa yang Tuhan ingin Anda doakan, hanya dengarkan apa kata Dia saja dan lakukan dengan taat (pewahyuan, kuasa, dsb). Kita adalah anak Tuhan, nikmati saja saat-saat sukacita bersama Tuhan. Setelah itu, barulah melangkah bersama Tuhan menyelesaikan hal-hal yang lain (ke pelataran luar). Janganlah kuatir akan hal-hal lain, cari Tuhan dahulu dan lakukan saja apa kata Tuhan, selebihnya adalah urusan Tuhan. Semua yang ada pada kita boleh diambil orang lain, tetapi keintiman hubungan kita dengan Tuhan adalah harta terbesar kita yang paling berharga. Itulah yang membuat Roh kita menjadi segar dan kuat lagi sehingga pekerjaan apapun yang kita lakukan tidak akan menjadi suatu beban lagi. Tuhan akan memuaskan mereka yang haus dan lapar akan Dia, bukan mereka yang “agamawi”.

Sewaktu kita tidak peduli kepada orang lain yang membutuhkan, sebenarnya kita sedang hidup di luar “ruang maha kudus Bait Allah”. Kita harus mendengar dan memperkatakan Firman Tuhan agar si jelek mendengar, sebab tak ada jarak dalam dunia roh. Jangan berdoa untuk masalah kita tetapi berdoalah untuk visi Tuhan dalam hidup kita. Lihatlah semuanya secara keseluruhan dan kita akan mendapati bahwa masalah-masalah itu hanyalah sebagian kecil dari hidup kita. Semakin kita memberi diri dalam doa yang seperti itu, maka Roh Kudus akan memunculkan ciri-ciri tertentu dalam diri kita, yaitu:

Rendah hati, yaitu sikap kita yang sesungguhnya di hadapan Tuhan, bukan hanya sekedar tampil manis dan menyenangkan orang lain.
Menjadi seorang penyembah Tuhan. Penyembahan kita adalah ekspresi cinta dari hati kita kepada Tuhan. Yang membuat perubahan dalam hidup kita adalah kekuatan Roh dalam penyembahan kitayang akan menginspirasikan orang lain.
Kehancuran hati melihat orang lain terluka. Ini bukan tentang masalah pribadi, tapi fleksibilitas kita dalam mengikuti arah Roh Kudus.
Pendoa berdasarkan Firman Tuhan karena Firman Tuhan tak pernah kembali dengan sia-sia, Firman itu berkuasa dan itulah yang ditakuti si jelek, maka kita akan mengalami kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Memiliki otoritas. Otoritas akan bertumbuh sesuai dengan level pengenalan kita akan Firman Tuhan melalui berbagai pengalaman hidup. Waspadalah, karena si jelek selalu berusaha menjebak dan menjauhkan kita dari Firman Tuhan.

Selalu melakukan hal-hal yang lebih dan lebih lagi dari standar, itulah seorang imam dan raja.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 08 November 2016

Nyalakan ApiMu

Intro
F#m E D
D E F#m A/C# D  
Verse 1
      F#m     C#m   D
Jiwa bebas terlepas
              D              C#m      D
Kuasa maut tlah terhempas
             Bm
Nama Yesus pemenang
            D
Nama Yesus jawaban  
Verse 2
                 F#m   C#m    D
Langkah takkan berhenti
        D         C#m D
Berlari sampai akhir
              Bm
S'rukan tinggi NamaNya
              D
S'rukan ajaib NamaNya  
Pre Chorus
F#m            E/G#          A          A/C# D
Roh Kudus membakar setiap  kami
F#m       E/G#        A       A/C# D
Naikan pujian mujizat terja - di  
Chorus
                 A
Mengalir kuasaMu
                 D
Nyalakan apiMu
                 F#m                 D
Kunyanyi oeo oo eo o... oeo oo
                A
Tercurah kuasaMu
                 D
Nyalakan apiMu
                 F#m       
Kunyanyi oeo oo eo o
D                        A
Keajaiban terjadi
Bridge
F#m                 D
Oeo oo eo o...oeo oo eo o
A                       Bm
Oeo oo eo o...oeo oo eo o

Senin, 07 November 2016

Pemberian Terbaik Seorang Pendoa

"Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria  dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan  kepadamuKejadian 22:2

Kita telah menerima yang terbaik dari Tuhan. Tuhan begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan pada kita yang terbaik. Dia memberikan nafas buat kita, Dia memberi kita kehidupan buat kita. terlebih Dia memberikan keselamatan pada kita yang tidak bisa di bayar dengan apapun juga. Dia telah memberikan yang terbaik buat kita dengan anakNya Yesus Kristus yang telah mati dikayu salib dan kita percaya dan memperoleh keselamatan. Sebagai seorang pendoa syafaat pasti, kita telah memiliki keselamatan dalam diri kita dan kita yakini akan hal itu. Tuhan telah memilih kita untuk menjadi pendoa, dan Tuhan ingin untuk kita bisa menjadi pendoa syafaat yang luar biasa, excelent, dan juga menjadi pendoa yang memberikan yang terbaik buat Tuhan.

Pendoa adalah kunci dari kebangunan rohani suatu gereja. Pendoa kunci dari pertumbuhan suatu gereja. Kualitas dan pertumbuhan suatu gereja sangat bertumpu pada kekuatan dari pendoa dari gereja tersebut.

Bagaimana kita sebagai pendoa syafaat, memberi yang terbaik buat Tuhan. Ada 3 hal yang akan kita pelajari, bagaimana kita sebagai pendoa syafaat memberi yang terbaik buat Tuhan sehubungan dengan kisah abraham mempersembahkan korban pada Tuhan.

1. Memberi yang terbaik buat Tuhan adalah memberi apa yang utama, apa yang menjadi kesukaan kita.
Ketika abraham disuruh Tuhan untuk mempersembahkan ishak anaknya maka abraham dengan senang hati melakukan perintah Tuhan. Abraham tidak bantah pada Tuhan. Abraham tidak berkata 'Tuhan kenapa anak saya yang saya kasihi yang harus di persembahkan kepadaMu. Bukankah anak ini adalah pemberianMu dan janjiMu pada saya. Kenapa harus ishak yang harus dipersembahkan. Biar saja anak saya yang lain (ismail). Bukankah Engkau berjanji bahwa ishaklah yang akan menjadi anak perjanjianMU. Selama 25 tahun aku menantikan anak ini dan baru usia ke 100 tahun aku baru dapat anak ini. Kenapa Tuhan harus ishak'. Abraham tidak berkata seperti itu, ishak itu adalah sesuatu yang berharga, harta, sesuatu yang utama buat hidup abraham, tapi ketika Tuhan meminta untuk ishak dipersembahkan pada Tuhan, maka abraham mentaatinya, dan dia memberikan yang utama (dia kasihi) pada Tuhan.
Sebagai seorang pendoa syafaat, untuk kita memberikan yang terbaik pada Tuhan maka kita harus memberi sesuatu yang utama jangan yang sisa. Beri pada Tuhan waktu, tenaga, talenta yang terutama kepada Tuhan. 

2. Taat pada Tuhan walau tidak enak.
Pergi ke tanah moria. pergilah ke tanah moria  dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran. Pergi ketanah moria. Apa itu moria? moria adalah tanah yang harus dilewati. Moria adalah padang gurun yang harus dilewati. Abraham taat pada Tuhan untuk pergi ke tanah moria, walaupun mungkin abraham tidak tahu moria itu, ataupun moria itu tanah gersang, tapi abraham taat dan harus melewati.
Sebagai pendoa syafaat, maka kita kadang masuk di menara doa ataupun masuk di doa pra-ibadah harus bayar harga atau merasa kok cuma ini ini terus, tapi kita tidak boleh bosan. Harus maju terus sebagai pendoa, ataupun kita sering dibawa Tuhan dalam pengalaman tanah padang gurun moria (panas, sulit) tapi kita harus melewatinya untuk bisa menjadi pemenang dan memberi yang terbaik buat Tuhan.

3. Harus selalu ada korban buat Tuhan.
"Pergilah ke tanah moria  dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran  pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu”. Ketika abraham disuruh untuk mempersembakan ishak di gunung dan sebagai korban, abraham taat dan melakukan karena dia tahu dia harus memberi yang terbaik buat Tuhan. Sebagai pendoa jika kita ingin memberikan yang terbaik, maka kita harus selalu untuk selalu naik ke gunung dan ada korban. Gunung mengambarkan untuk kita selalu masuk dalam hadirat Tuhan dalam persekutuan yang dekat dengan Dia. Korban menggambarkan tentang pujian dan menyembah Dia selalu. Pendoa harus hidup dalam Pujian dan menyembah. Allah akan memberikan perjanjiaanNya pada gereja apabila gereja dekat dengan Dia.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Kau Yang Layak

Key : C

                      G
    Kuhidup Kar'na AnugerahMu
Am                  Em
    Kuhidup Karena KasihMu
F                      G                         C        G
    Kaulah Sumber Kehidupanku

C                      G
    Kuhidup Untuk MenyembahMu
Am                       Em
    Kuhidup ‘Tuk MenyenangkanMu
F                    G                              F       G
    Kaulah Pusat Penyembahanku

Reff :
                       C     G
Kau Yang Layak
                      Am     G
Kau Yang Layak
                    F
Kau Layak Disembah
    C                          Dm              G
Didalam Roh Dan Kebenaran
                      C       G
Kau Yang Layak
                     Am     G
Kau Yang Layak
                     F
Kau Layak Disembah
 C                 Dm         G           C
Ditinggikan Untuk Selamanya

        F                   C
Kau yang Layak ditinggikan 3x
     Dm       G     C
Untuk Selamanya

Kamis, 03 November 2016

Unlimited Dimension

Jika kita menjadi Kristen yang bebas resiko, maka kita tidak akan mengalami dimensi yang tertinggi. Tuhan hendak membawa kita supaya kita memiliki karakter yang kuat. Oleh Roh kudus Tuhan mengerjakan di dalam kita kemampuan untuk menerapkan firman-Nya dalam situasi apapun yang kita hadapi. Oleh Roh-Nya kita dimampukan untuk membuat pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan yang menyenangkan Tuhan. Kita harus menjadi orang-orang yang berkualitas untuk mengambil alih semua yang dunia kuasai.
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. (Lukas 11:35)

Roh kudus adalah terang itu. Ayat di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa ada kemungkinan untuk kita hidup di dalam kegelapan.
Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.” (Lukas 11:36)

Ada satu pribadi di dalam ‘terang’. Pribadi itu memiliki kuasa atas langit, bumi dan segala isinya. Jika pribadi itu ada di dalam kita, maka kita akan menjadi luar biasa. Kita tidak sendiri dalam menghadapi godaan dan cobaan. Banyak orang mengalami hal yang sama, tapi tidak semua orang mempunyai Roh Kudus.
Seringkali kita takut, sehingga kita tidak mau ambil resiko. Itu artinya kita masih ragu dengan janji Tuhan yang begitu luar biasa bagi kita.

Si jelek tidak takut jika kita hanya ke gereja, dia tertawa waktu kita hanya aktif membuat rencana, waktu kita hanya sibuk dengan pelayanan, tapi si jelek terkapar dan gemetar jika dia melihat kita tunduk dan bergantung pada Tuhan, waktu kita mulai menyembah dan waktu kita mulai berdoa. Sebab itu berarti kita sedang masuk dalam dimensi yang tidak terbatas (unlimited dimension) itu.

Yosua pasal 5 adalah pesan profetik bagi gereja Tuhan di akhir zaman ini. Siapa Yosua? Yosua adalah seorang abdi Musa (pembantu/kacung), bukan sahabat Musa. Tapi Tuhan mengangkat seorang pembantu menjadi pemimpin Israel. Hidup dalam dimensi yang tidak terbatas, maka Tuhan akan membuat kita menjadi tanda ajaib bagi orang lain. Tuhan tidak meminta pengalaman kita, tapi Tuhan minta hati kita. Kita hanya perlu percaya total kepada Tuhan.
Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. (Yosua 5:11)

Kenapa setelah Paskah? Sebab paskah adalah titik awal untuk setiap kita masuk dalam dimensi yang baru. Paskah adalah korban darah. Ini adalah nubuatan bahwa setelah Kalvari maka kita diselamatkan.
Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. (Yosua 5:12)

Sebelum kita berkonfrontasi dengan roh-roh yang ada di luar sana, sebelum kita ambil alih situasi dunia ini untuk kerajaan Allah, sebelum kita melihat keluarga kita berubah, kehidupan kita berubah, sebelum kita ambil alih janji Tuhan di luar sana, hal yang pertama yaitu makanan kita harus berubah. Artinya buang konsep-konsep kita yang lama. Jika tidak maka kita tidak akan pernah masuk dalam dimensi yang baru.
Yosua 5:13 “…dekat Yerikho” artinya dekat dengan pertempuran yang besar. “…dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya …” Ini bukan malaikat, sebab malaikat tidak boleh menerima penyembahan. ‘Laki-laki’ yang dimaksud di ayat ini adalah Yesus yang muncul dalam perjanjian lama.

Yosua 5:14 Kata “Bukan” dalam ayat di atas artinya Tuhan sedang berkata, “Aku bukan di pihakmu, Aku bukan di pihak gerejamu, Aku bukan di pihak denominasimu. Aku panglima, jika kamu mau menang, ikut Aku”. Jika kita hendak masuk dalam dimensi yang baru, kita harus ikut panglima kita. Sebelum masuk di dalam peperangan yang besar, kita harus berjumpa dengan panglima itu lebih dahulu. “Sekarang aku datang” artinya sebelum Yosua masuk dalam pertempuran yang besar, panglima itu harus menampakan diri. Sebab ini tingkat pertempuran yang baru. Yosua tidak bisa pakai pengalaman Musa. Kita tidak dapat pakai pengalaman masa lalu untuk menghadapi peperangan yang baru. Sebab itu panglima itu harus datang untuk memberikan instruksi-instruksi yang baru untuk peperangan yang besar itu. Panglima itu akan memberi kita urapan dan nama urapan itu adalah “Profetik Apostolik”.

Apa yang dilakukan Yosua?
“Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah…” Akibat dari penyembahan adalah menyatunya kita dengan Tuhan. Terobosan selalu dimulai dari penyembahan.

Renungkan ini: Kenapa orang pergi ke dukun-dukun? Kenapa orang menyembah leluhur? Jawabnya, karena mereka ingin hidupnya lebih baik. Mereka percaya pada janji-janji iblis. Apalagi kita menyembah Allah yang besar dan hidup.

Waktu Daud membuat Tabernakel, para ahli theolog menyelidiki “Kenapa Daud tidak mati, ketika dia melaksanakan idenya sendiri." Dibandingkan dengan Musa, Tuhan tuntun Musa sangat terperinci, tidak boleh ada ide manusia yang masuk. Tiba-tiba di zaman Daud, hanya Tabut Allah yang di ambil dan Daud membuat tenda sederhana untuk menaruh Tabut itu. Daud melanggar semua peraturan keimamatan. Daud menggantikan korban binatang dengan korban pujian. Dua puluh empat jam pujian penyembahan dan Daud menyenangkan hati Tuhan tiga puluh tiga setengah tahun. Akibatnya Israel ada dalam puncak kejayaan dalam berbagai aspek kehidupan. Daud membuat bangsa ini dipimpin oleh penyembahan.

Yosua 5:15 “Tanggalkanlah kasutmu…” bicara tentang buang konsep yang lama, buang cara-cara yang lama. Sesuatu yang kotor harus ditinggalkan, penyembahan harus murni. Karena Yerikho bukan sekedar kota, tapi Yerikho adalah kubu. Israel harus berjalan dari satu pertempuran kepada pertempuran yang lain. Israel sangat terlatih untuk berperang. Gereja Profetik dan Apostolik harus mengikuti metode ini. Tinggalkan semua yang lama, runtuhkan Yerikho.

Mesir itu perbudakan, beban, aniaya, tidak ada mimpi di situ. Mesir buat kita terluka, istri-istri diperkosa, anak-anak dibuang. Sebelum darah domba Paskah dicurahkan iblis memangsa mereka. Tapi ada kuasa dalam darah Anak domba.

Israel keluar melalui laut Teberau. Belum ada baptisan Roh Kudus tapi Tuhan sudah menunjukan kemuliaan-Nya pada zaman itu. Apalagi sekarang kita hidup, Tuhan sudah siapkan Roh Kudus di akhir zaman, supaya kita tidak hidup dengan dongeng-dongeng masa lalu.

Dua juta orang berjalan dan tentara firaun mengejar dari belakang, di depan laut Teberau. Israel marah dan hendak merajam Musa dengan batu. Mereka mendengar deru enam ratus kereta perang firaun, dan mereka ketakutan. Ini yang terjadi dengan kita, dimana kita mendengar deru intimidasi datang, ekonomi susah, politik susah,keadaan serba susah dll. itulah deru kereta perang.

Jika kita memiliki hubungan baik dengan Tuhan, keluarga dan masyarakat, sekalipun tidak semua orang menyukai kita, tapi Alkitab berkata langit terbuka untuk kita. Apa artinya ‘langit terbuka’? Deru kereta perang sedang datang, berita-berita buruk sedang datang, kalau kita dengar itu, maka kepercayaan kita akan hilang. ‘Langit terbuka’ artinya Sorga tahu alamat rumahmu. Sorga dapat mengirim berkat ke rumah kita.

Waktu Tuhan membelah laut, orang Israel berjalan 800 m di bawah permukaan laut. Firaun dan pasukannya ikut masuk ke jalan itu. Tuhan izinkan musuh masuk ke jalan yang Tuhan buat untuk Israel, Tuhan izinkan musuh kita masuk ke jalan yang Tuhan buat untuk kita, supaya musuh melihat dari dekat, bagaimana Tuhan melindungi anak-anak-Nya dan di jalan yang sama musuh itu mati.
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. (Yosua 6:1)

Pesan profetiknya adalah dunia menutup pintu dari kita, karena kita Kristen, karena kita benar, karena kita ikut Tuhan. Panglima itu muncul, Dia masuk ke dalam pertempuran yang tidak kelihatan.
Tuhan siapkan pewahyuan yang besar untuk krisis yang besar. Kata yang dipakai di sini yaitu “Aku datang segera.” Bersiaplah, panglima itu ada dalam hidupmu. Bersiaplah untuk perubahan yang besar. Bersiaplah untuk hal-hal yang baru.
Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, (Yosua 6:3)

Referensi mengatakan bahwa Orang Yerikho mengumpat, mengejek bahkan melempari orang Israel dengan segala benda, bahkan kotoran manusia dilemparkan kepada orang Israel. Tapi mereka harus taat pada perintah Tuhan (diam). Pelajarannya bagi kita adalah setiap kali kita mau taat pada Tuhan, selalu ada serangan berupa fitnah cacian, godaan dsb, tapi kita harus tetap diam. Tuhan izinkan semua itu terjadi sampai kita tidak dapat mengandalkan kemampuan manusia. Tapi kita ikut Tuhan dan mengandalkan-Nya.

Yosua 6:4-5  ‘Sangkakala’ adalah suara nubuatan. Untuk mendengar nubuatan di akhir zaman, untuk generasi ini tampil membawa suara kenabian, panglima itu harus ada di dalam kita, Yesus harus dikorbankan. Kita harus hidup dengan Dia, maka suara kita menjadi suara nubuatan, nyanyian kita menjadi nyanyian nubuatan bagi dunia ini. ‘Seluruh bangsa’ bicara tentang kesatuan (unity). Untuk hidup bersatu dan rukun, itupun peperangan. Waktu kita unity, maka tidak ada yang tidak dapat kita lakukan.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Rabu, 02 November 2016

Glow In The Dark

Filipi 2:12-16 (TB)
Setiap kita yang mengaku Kristen, kita dipanggil untuk bersinar di tengah-tengah kegelapan. Banyak orang Kristen berpikir bahwa datang ke gereja hari Minggu adalah tujuan kekristenan. ‘Kegelapan’ adalah kondisi dimana tidak ada cahaya. Tidak ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk membuat gelap. Gelap hanya bisa terjadi ketika tidak ada terang.

Harus diakui bahwa dunia yang kita hidupi sekarang adalah dunia yang gelap. Percaya atau tidak, saudara harus dengar bahwa dunia kita adalah dunia yang bobrok dan hancur, dunia yang penuh dengan kegelapan. Namun kita diberikan hidup supaya kita dapat bercahaya di tengah-tengah dunia yang gelap ini. Pertanyaannya, apa yang sedang kita bangun di kota ini? Sebab pada saat kita menjadi terang, seharusnya gereja kita dengan cepat akan dipenuhi oleh orang-orang yang hidup dalam kegelapan dan sedang mencari terang.

Seringkali kita menutup diri sebagai gereja karena kita tidak mau tercemar dengan kehidupan dunia yang gelap. Masalahnya, kegelapan adalah kondisi dimana tidak ada cahaya. Jangan salahkan dunia kalau mereka hidup dalam kegelapan. Sebab orang Kristen tidak mau masuk di dalamnya dan melakukan sesuatu untuk menjadi terang.

Bagaimana caranya sebuah bintang itu mati?
Ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar, karena Hidrogen sudah habis menjadi Helium. Maka bintang akan mendingin dan kekuatan grafitasi bintang menjadi dominan. Hal ini menyebabkan lapisan luar bintang runtuh ke arah dalam (inti) dan pusat grafitasi. Artinya pada saat inti (core) dari bintang tersebut habis, maka bintang tersebut akan runtuh dengan sendirinya akibat beratnya sendiri. Ini adalah gambaran kita semua sebagai orang-orang yang dipanggil untuk menjadi terang bagaikan bintang di dunia. Kebanyakan dari kita mau terang dari luarnya saja. Yang kita asah hanya sekedar talenta dan kemampuan, namun kita tidak pernah meneliti apakah yang di dalam itu masih sehat atau tidak. Seringkali kita berpikir yang penting aku sudah pelayanan, bernyanyi bagus, berkhotbah bagus, penginjilan dan setiap hari berdoa dengan waktu yang lama. Banyak orang tidak kuat untuk menahan tekanan dari luar. Hal ini sering terjadi pada ‘Super Star’ di luar, mereka hanya memperhatikan penampilannya, talentanya, punya karisma, tapi dalamnya bobrok dan rapuh.

Akibatnya pada saat tekanan datang, pada saat bahan bakarnya sudah habis, pada saat tidak ada lagi yang dapat menumpu kekuatan tekanan dari dunia dan kehidupan, pada saat itulah mereka mulai hancur dan runtuh, mereka mulai lari ke narkoba, kesenangan-kesenangan yang sia-sia, bahkan bunuh diri. Inilah yang terjadi sehingga gereja takut dan berkata, “Kita harus menjauhi kehidupan seperti itu, nanti kita bisa terseret sama seperti mereka.” Padahal dalam Filipi sudah mengatakan bahwa, kita dipanggil untuk masuk di tengah-tengah generasi yang bengkok hatinya dan sesat ini, supaya kita melakukan tugas kita menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini dan orang melihat Kristus di dalam kita.

Ada 4 hal bagaimana kita hidup menjadi terang bagaikan bintang:

1. Terang selalu bersinar dari dalam
Kata kuncinya adalah ‘Karakter’. Terang selalu dimulai dari karakter. Kita harus tunjang hidup ini dengan karakter Ilahi. Salah satu karakter yang ditunjukan oleh kitab Filipi adalah ‘Ketaatan’.
Ketaatan terhadap otoritas yang benar adalah fondasi sebuah karakter. Apapun yang kita lakukan tanpa fondasi yang benar, kita akan runtuh di atasnya.

Talenta dan karisma dapat membawa kita ke puncak kesuksesan, namun hanya karakter yang dapat membuat kita bertahan. Begitu banyak ‘bintang’ di dunia yang kita lihat melejit dengan cepatnya, tapi juga menghilang sama cepatnya, karena mereka tidak memiliki karakter.

Ada satu pelajaran ketaatan yang dapat kita perlu belajar bersama, yaitu ketika Abraham dicobai:
Kejadian 22:1-3 (TB)
1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” 2 Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Abraham disebut Bapa orang beriman’ (The Father of Faith) karena hal ini. Dalam kisah ini Tuhan tidak pernah mengatakan kapan Abraham harus mempersembahkan anaknya.
3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham,  ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Hal yang luar biasa dari Abraham adalah dia bukan hanya taat, tapi dia taat dengan ‘segera’. Seringkali ujian ketaatan kita bukanlah apakah kita mau taat kepadaNya, namun kapan kita akan taat kepadanya.Masalah kita adalah kita seringkali menunda ketaatan kita. Kebenarannya adalah ketika kita taat dengan segera, Tuhan akan menjaga dan memelihara kita.

2. Yesus Kristus harus menjadi pusat terang kita
Jika kita hendak menjadi terang bagaikan bintang-bintang, jangan jauh-jauh dari pusat terang kita. Jadikan Kristus sebagai pusat terang kita.
“karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:13)

Artinya Tuhanlah yang mengerjakan di dalam kita apapun yang Dia suruh. Jadi apakah yang dapat kita sombongkan?
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. (Yohanes 12:46)

Efesus 5:8,14&15
8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
14 Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

Apakah kita sudah menjadi terang untuk orang-orang di sekeliling kita?
Segenap dunia telah hilang dalam kegelapan dosa, namun terang di dalam dunia adalah Yesus. (Philip Bliss)

3. Jagalah terang iman kita
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, (Filipi 2:14)

Kita sedang hidup di generasi yang suka komplain. Pada saat kita menggerutu dan komplain, sebenarnya kita sedang mempertanyakan kedaulatan Tuhan dan kendali Tuhan dalam kehidupan kita. Bersungut-sungut atau menggerutu adalah bukti dari redupnya iman kita mempercayai kendali Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.

Seringkali kita bernyanyi; “Tuhan sanggup….”, tapi apakah benar kita hidup dengan apa yang kita katakan dan yang kita nyanyikan? Apakah benar Tuhan sanggup? Jika kita berkata “Ya”, kenapa kita masih bersungut-sungut dan menggerutu akan kesusahan dalam kehidupan kita?

Dari pada kita komplain tentang semua hal yang salah dalam kehidupan kita, lebih baik kita bersyukur kepada Tuhan atas segala sesuatu yang benar.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)

4. Jangan takut pada kegelapan
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, (Filipi 2:15)

Hanya di tengah-tengah kegelapan engkau bisa melihat bintang (Martin Luther King)

2 Korintus 4:3-7 (BIMK)
3 Kalau Kabar Baik yang kami beritakan itu masih juga belum dipahami, maka hanya orang-orang yang sedang menuju kehancuran sajalah yang tidak memahaminya. 4 Ilah jahat yang menguasai dunia ini menutup pikiran orang-orang yang tidak percaya itu. Ialah yang menghalang-halangi mereka supaya mereka tidak melihat terang dari Kabar Baik itu mengenai kebesaran Kristus, yang merupakan gambaran Allah.

Jadi tidak perlu kita takut, tidak perlu kita mengutuki orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Seharusnya kita kasihan kepada mereka, sebab mereka dibutakan oleh ilah zaman ini yang menghalangi mata mereka untuk melihat terang Kristus. Untuk itu Yesus meminta kita menjadi terang bagi mereka, sehingga mereka melihat Kristus yang ada di dalam kita.

Di dalam Alkitab, Yesus tidak pernah berkata: “Jadilah pembasmi kegelapan”. Tapi yang Yesus katakan adalah “Kamulah terang dunia.”
14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. …. 16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:14-16)

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati