Kamis, 16 Maret 2017

Orang biasa yang hidup secara luar biasa

"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah." ​1 Korintus 1:26-29

Bersyukurlah jika kita hanya “orang biasa” karena kita menjadi lebih mudah rendah hati dan dipakai Tuhan. Tuhan tidak berkenan kepada orang yang sombong.

Bersama Tuhan, kita adalah orang yang luar biasa. Untuk menjadi luar biasa, kita harus belajar berkata “TIDAK” di waktu yang tepat, yaitu:

1. Katakan tidak pada rasa takut (jangan takut)
Rasa takut membuat hidup kita terbatas. Manusia memang wajar memiliki rasa takut, namun kita akan menjadi “di atas rata-rata” ketika kita berani untuk melakukan kehendak Allah. Contoh: Maria yang merelakan diri untuk melakukan perintah Tuhan (mengandung bayi Yesus sebelum menikah) dan menanggung segala konsekuensinya. Bagaimana caranya untuk tidak takut? Firman Allah adalah sumber keberanian kita. Melayani Tuhan memang kadang beresiko, tetapi Tuhan lebih dari sanggup menolong kita. When you are not afraid, you will live to the fullest.

"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." 2 Timotius 1:7

2. Katakan tidak pada kompromi (jangan kompromi)
Dunia banyak membenarkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Alkitabiah. Meniru gaya hidup dunia membuat anak-anak Allah hidup “biasa-biasa saja” (standar), tetapi ketika kita menolak meniru gaya hidup dunia pasti kita akan menjadi anak-anak Allah yang di atas rata-rata.

3. Katakan tidak pada menyerah (jangan menyerah)
Kita tidak boleh menyerah pada visi Tuhan (melepaskan tujuan Ilahi). Banyak orang menganggap remeh visi Tuhan sehingga mudah melepaskan iman di tengah tekanan hidup.
Contoh: Rut tetap bertahan bersama mertuanya meskipun sepertinya hal tersebut tak berarti. Kadang kesuksesan kita hanya tinggal selangkah lagi dari jarak kita menyerah. Belajar untuk bertahan lebih lama. Just try one more time, please. Keep believing.

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." 2 Korintus 4:7-9

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar