Sabtu, 12 Desember 2015

Prayer Warrior


"PENDOA SYAFAAT DAN PEPERANGAN ROHANI MERUPAKAN DUA HAL YANG TIDAK TERPISAHKAN. PANGGILAN SEBAGAI PENDOA SYAFAAT MENUNTUT KITA UNTUK BERPERANG MERUBAH IKLIM ROHANI YANG TELAH DIPENGARUHI IBLIS UNTUK MENYESATKAN PANDANGAN ORANG TERHADAP KEBENARAN."

Sejak awal peperangan rohani sudah dimulai di alam roh. Para malaikat diciptakan juga untuk melakukan fungsi berperang, dan peperangan yang pertama terjadi di sorga antara malaikat pimpinan Mikhael dengan Lucifer dan pengikutnya. Mikhael dan bala tentaranya tampil melawan Lucifer bukan dalam situasi yang santai dan lembut seperti banyak pendoa syafaat melakukannya. Tidak! mereka fighting each other, berkelahi dengan dahsyat untuk mencapai target kemenangan, dan Mikhael menang. Prinsip ini menjadi demikian penting bagi manusia Perjanjian Baru, ketika Yeshua Hamasiah sudah merebut kemenangan melalui kebangkitan-Nya dari kematian 2000 tahun yang lalu sehingga kemenangan itu telah tersedia bagi kita, tinggal bagaimana kita mengambilnya menjadi milik kita dan itu berarti berhadapan dengan Iblis yang selalu berusaha mencurinya. Para pendoa syafaat di akhir zaman harus maju ke medan perang dengan tujuan untuk menang. Jika tidak demikian, kita telah kalah bahkan sebelum peperangan dimulai. Perintah Tuhan sudah jelas untuk merebut kemenangan, karena kita sudah didesign sebagai umat pemenang, yang dalam pengertian lain dikatakan sebagai "umat penakluk".

Pihak militer Amerika terjun di medan perang Vietnam tanpa perintah yang jelas untuk menang, sebab itu mereka tidak pernah menyatakan dirinya sebagai pemenang. Sangat berbeda dengan perang Teluk 1991 dimana mereka mulai dengan suatu sikap seorang pemenang. "Kami akan menang, kami akan melakukan apapun juga dan tidak akan mundur sampai kami menang", kata Jenderal Norman Schwarzkopf, panglima tentara multinasional. Itu suatu contoh dari peperangan fisik, tetapi prinsip yang sama sebenarnya terjadi di dalam peperangan rohani. Kita harus masuk ke dalam peperangan dengan suatu tujuan/target yang pasti yaitu bertempur hingga akhir dan menang. Korban darah Kristus dan peristiwa kemenangannya 2000 tahun yang lalu adalah jaminan dari kemenangan umat-Nya. Kalau ada orang Kristen yang hidupnya terus-menerus kalah, itu karena mereka tidak pernah maju ke medan perang untuk merebut kemenangan yang Yesus sudah berikan. Atau mereka maju ke medan perang tetapi tidak sungguh-sungguh berperang sehingga pihak musuh terus-menerus memperoleh kesempatan untuk menang dengan membuat kerusakan-kerusakan dalam hidup mereka. Atau mereka maju berperang tanpa pengetahuan tentang musuh, tanpa pengetahuan tentang kehendak Tuhan dan tanpa pengetahuan tentang fungsi dan panggilan, itu juga sangat berbahaya.

Kita bisa lihat disekitar kita masih begitu banyak orang kalah dan menyerah kepada tekanan-tekanan Iblis. Masalah ekonomi, rumah tangga, keluarga, sakit penyakit, dan seterusnya, menjadi sarana Iblis untuk menyebar kerusakannya tanpa perlawanan. Terkadang mereka bicara banyak, sok rohani tetapi dalam peperangan mereka tidak melakukan apa-apa sehingga musuh terus-menerus memperoleh kesempatan untuk menang dan menginjak-injak mereka. Ini sangat menyedihkan. Sesungguhnya, pada hari-hari terakhir dihadapan kita ini orang Kristen harus masuk ke medan perang bila ingin survive sebagai umat yang dibanggakanNya. Pekerjaan-pekerjaan Iblis harus dihentikan di dalam kehidupan kita, dan kita sudah mendapat perintah yang jelas untuk menang.

Sudah berabad-abad komunitas gereja Tuhan menjadi bulan-bulanan Iblis. Walaupun selalu mengalami hal-hal yang supranatural mereka tidak mengalami banyak kemajuan karena hanya berputar-putar di dalam dunia yang dibatas oleh doktrin, dogma, dan organisasi manusia, ditambah lagi tradisi dan legalisme yang kaku. Dan bukan bertindak sebagai penjaga dan memelihara apa yang telah ada pada mereka, bukan merampas semua hak yang telah diberikan Yesus kepada umatNya dari Iblis si pencuri. Tetapi Puji Nama Tuhan, di akhir zaman ini Ia telah membangkitkan generasi yang bukan hanya berpengetahuan dan beriman tetapi juga bertindak, yang mengerti bagaimana caranya berperang, menyerang, dan menang.

Di saat Tuhan memerlukan gereja-Nya untuk melakukan perubahan-perubahan absolut di dalam kehidupan manusia, Ia selalu mempersiapkan dan memperlengkapi sebuah generasi pahlawan.

Dan kita adalah bagian dari generasi itu, dimana Tuhan sendiri mengajar dan melatih kita untuk masuk dalam peperangan akhir zaman.

"…maksudnya hanyalah supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN" Hakim-hakim 3:2

Di dalam "King James Version" terjemahannya adalah bahwa Tuhan membiarkan mereka untuk "diajar berperang", "to teach them war". Tuhan ingin umatNya terlatih untuk perang dan mengenal strategi dan tipu daya musuh.

Banyak orang berpikir bahwa sekarang ini adalah masa damai. Itu tidak benar. Saat ini gereja sedang berperang bagi bangsa-bangsa di dunia. Dan saat ini sampai tiba kesudahannya tidak ada masa damai, kalau adapun itu damai palsu. Jika Tuhan telah memperingatkan umatNya di dalam perjanjian lama untuk tetap siap berperang, maka alangkah lebih seriusnya lagi keadaan di akhir zaman ini. Generasi ini harus terlatih untuk berperang sehingga Tuhan dapat memenuhi dan menyempurnakan rencana-rencana dan tujuan-tujuanNya atas kita semua generasi terakhir, sebagai generasi yang melengkapi kemenangan Yesus.

PEPERANGAN DI ALAM ROH
Tuhan memilih kita untuk menjadi prajurit-prajuritNya (2 Timotius 2:3-4). Ini bukan pilihan untuk menjadi sukarelawan atau untuk memilih tidak ikut. Setiap orang yang mengaku Kristen sebenarnya adalah prajuri-prajurit Kerajaan Tuhan. Dan setiap prajurit harus bertindak sebagaimana seorang prajurit. Kita belum benar-benar menjadi pengikut Kristus bila kita belum atau menolak kewajiban kita untuk berperang. Tubuh Kristus, gereja Tuhan, harus melakukan serangan-serangan untuk menduduki wilayah di berbagai bangsa untuk kepentingan Kerajaan Tuhan.

Ini bukan berarti kita diutus untuk melanjutkan kolonialisme dan penjajahan atas negeri-negeri secara jasmani, bukan! Karena kita tidak berperang melawan manusia dalam arti fisik. Peperangan kita adalah di dalam alam roh (Efesus 6:12). Kekerasan rohani tidak ada hubungannya dengan kekerasan atau penganiayaan secara fisik walaupun hasil dari peperangan rohani berwujud secara fisik (prinsip dasar hukum roh). Peperangan rohani adalah peperangan melawan kegelapan rohani dunia ini, menghancurkan pekerjaan musuh atas umat Tuhan dan meruntuhkan benteng-benteng dan kubu-kubu yang dibangun Iblis untuk menghalangi orang datang kepada Yesus.

Sangatlah penting untuk mengerti bahwa peperangan rohani mempunyai tujuan-tujuan kepada penggenapan rancangan Tuhan atas manusia. Untuk itu Tuhan memanggil para pejuangNya untuk bertarung sampai kesudahannya di dalam pertempuran yang diperintahkanNya, sebagai rekan sekerja Tuhan. Setiap orang Kristen hari ini, sebenarnya mempunyai pemecahan masalahnya, apapun itu. Kuasa untuk hidup berkemenangan, kuasa untuk menjangkau dunia, untuk membebaskan masyarakat dan bangsa-bangsa dari belenggu Iblis. Kuasa itu ada pada kita. Kita dipanggil untuk menjadi pejuang, dan pejuang yang sukses harus belajar berperang setelah kita diperlengkapi dengan senjata Tuhan dan otoritas kuasa Roh Kudus. Kita diciptakan untuk bergerak aktif menghancurkan hal-hal yang menghambat atau merusak Kerajaan Tuhan di muka bumi ini.

Kita tidak bisa bersikap netral di zaman yang hampir selesai ini. Tetapi masih banyak orang Kristen yang hidup takut akan musuh. Mereka benar-benar ketakutan akan apa yang dilakukan Iblis terhadap mereka. Kitab Suci tidak pernah menganjurkan ketakutan semacam itu. Kita tidak akan menemukan satupun firman Tuhan yang mengatakan bahwa kita harus takut melakukan peperangan rohani melawan semua kuasa kegelapan. Sebaliknya, lebih dari 300 kali firman Tuhan mengatakan: "JANGAN TAKUT". Iblis memang senang mendatangkan ketakutan, dan ketakutan ini akan berkembang kalau kita tidak berada dalam posisi dekat dengan Tuhan sehingga kita dapat berpegang kepada Dia, dan mengatakan: "Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku" (Mazmur 23:4 ; Ibrani 2:14-15).

MANIFESTASI KUASA KEGELAPAN
Mungkin sebaiknya kita melihat bagaimana musuh kita bekerja. Jelas mereka sangat aktif dan sangat agresif, tidak kenal istirahat, dan sangat terfokus. Aktivitas atau gerakan Iblis meningkat menuju klimaks-nya di zaman akhir ini. Para pengikutnya semakin berani dan terang-terangan mendemonstrasikan kuasa kegelapan mereka dimuka umum. Tanggal 14 Maret 1970, sebagai contoh, seorang wanita muda yang bekerja di sebuah kantor humas di New York, mengatur persiapan bagi seorang tukang sihir wanita Gipsy untuk tampil di Wall Street dekat persimpangan Broad Street di pusat kota Manhattan untuk mengucapkan mantera tentang vitalitas sex dan kekerasan diseluruh area Wall Street. Lokasi ini sangat terkenal diseluruh dunia, merupakan pusat bisnis internasional dimana sedikit saja goncangan terjadi akan memberi dampak atau akibat yang dirasakan secara dunia. Pada saatnya, pertunjukan dimulai, banyak orang mengerumuni tukang sihir itu, yang mengajak mereka semua untuk menyanyikan lagu yang kira-kira berbunyi: "Nyalakan api, warna merah adalah pembangkit nafsu". Kemudian mereka menyatukan suara mereka dalam mengucapkan mentera kuno, suatu rangkaian mantera untuk membangkitkan hawa nafsu sex, kekerasan, brutalisme, dan rasisme. Prosesi ritual ini berlangsung cukup lama dan melibatkan cukup banyak orang. Dan ketika jalinan mantera-mantera diucapkan maka kutukan demi kutukan menyebar keseluruh wilayah Wall Street. Pada tanggal 8 mei tukang sihir itu muncul lagi di Wall Street, hanya selama beberapa saat pada jam makan siang ia mempraktekkan sejenis ilmu gaib lagi disana.

"Mereka satukan suara mereka dalam mengucapkan mentera kuno, suatu mantera untuk membangkitkan hawa nafsu kejahatan dan kekerasan. Ketika mantera diucapkan, kutukan menyebar ke seluruh Wall Street"

Tidak beberapa lama kemudian, sejarah Amerika mencatat, Wall Street menjadi tempat kerusuhan massal yang menelan korban jiwa dan kerusakan yang sangat besar dan memberi pengaruh yang sangat luas. Manusia-manusia dipengaruhi oleh nafsu merusak, merampok, menjarah, memperkosa, bahkan membunuh. Pertikaian rasial menyulut reaksi internasional, pusat keuangan dunia ini lumpuh total dan akibatnya meluas sampai ke bagian dunia manapun. Krisis keuangan melanda seluruh dunia, terjadi kegoncangan ekonomi dunia dan membutuhkan waktu, kerja keras, dan dana yang sangat besar untuk memulihkannya seperti sediakala. Dari seorang dukun sihir yang bekerja, kekuatan roh territorial bergerak memberi dampak sosial ekonomi bahkan politik yang sangat mengejutkan siapapun.

Apa yang kita lihat dalam peristiwa Wall Street itu hanya satu bagian dari pekerjaan Iblis melalui tukang-tukang sihir Gipsy-nya. Dan dalam berbagai peristiwa-peristiwa dunia lainnya kita akan dapat mengidentifikasikan kehadiran kerajaan setan yang berperan di dalamnya. Setan-setan sangat agresif memerangi Kerajaan Tuhan. Mereka tahu bahwa mereka sudah kalah oleh Yeshua Hamasiah, tetapi mereka tidak mau masuk neraka sendirian, mereka ingin menyeret sebanyak mungkin manusia bersamanya. Mereka sangat giat menyebar kutuk, kerusuhan, perpecahan, sadisme, obat bius, dan terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu, baik itu terjadi di dalam lingkup kehidupan yang kecil sampai dengan tingkat territorial dan wilayah bangsa-bangsa sebagaimana yang terjadi di Wall Street. Mereka bergerak di dalam semua area kehidupan manusia diseluruh dunia, Iblis telah mengirimkan utusannya kepada bangsa-bangsa. Kalau gereja Tuhan dan para pendoa syafaatnya masih bersikap pasif seperti kebanyakan gereja saat ini, ini sungguh mengherankan dan sangat tidak masuk akal.

MENYATAKAN KEMENANGAN
Mungkin kurang lengkap bila kita tidak melihat bagaimana kuasa doa bekerja. "Doa orang benar, yang apabila dengan yakin di doakan, besar kuasanya" (Yakobus 5:16). Ini dibuktikan juga oleh sejarah. Tahun demi tahun ratusan bahkan ribuan orang Kristen berdoa disepanjang "Tembok Berlin" di Jerman. Tembok yang memisahkan kota Berlin menjadi dua ini bukan hanya sekedar tembok, tetapi inilah lambang dari kekuatan super power dunia, yaitu Uni Soviet. Setiap saat ada yang berdoa dengan menumpang tangan ke tembok beton tersebut (bagian barat) melakukan prophetic action, melepaskan roh nubuatan mengenai robohnya cengkeraman kuasa kerajaan setan melalui ideologi komunisme, dan menyatakan kemenangan kerajaan Tuhan dengan iman.

Waktu demi waktu berlalu, cawan doa di sorga semakin penuh dan semakin penuh. Malaikatpun bersiap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap mustahil oleh manusia. Para pendoa syafaat sudah berdiri, landasan iman sudah dinyatakan, cawan doa sudah penuh dan siap ditumpahkan, dan Tuhan segera melakukan bagianNya. Runtuhlah negara Super Power dunia, Uni Soviet, sorga bergerak dan tidak ada satu kekuatanpun sanggup menghalangi. Dan "tembok Yerikho" di Berlin runtuh, benteng pemisah dirobohkan, dan sorak-sorai kemenangan naik sampai ke sorga dari seluruh bagian dunia. Satu system anti Tuhan, komunisme, Marxisme, Leninisme, telah dikalahkan. Doa orang benar apabila dengan yakin didoakan (dengan iman yang mengalahkan dunia), sungguh besar kuasanya. Satu bagian dari kekuatan anti Tuhan, Babel Besar, sudah dirobohkan. Dan nilai dari kuasa dahsyat Tuhan ini jauh lebih besar dari apa yang kerajaan setan lakukan di Wall Street, jauh lebih besar!

Itu contoh yang membuktikan bagaimana kuasa doa bekerja, dan banyak hal yang sudah dikerjakan Tuhan melalui para pendoaNya di muka bumi ini dari zaman ke zaman. Sebut saja tersebarnya berita Injil keseluruh penjuru dunia, juga penyempurnaan "panggilan" yang dilakukan Tuhan atas gerejaNya, mujizat kesembuhan dan pernyataan kuasa lainnya. Semua itu adalah pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa dahsyat, yang mungkin tidak pernah diperhitungkan manusia. Kuncinya adalah para pendoa syafaat yang berfungsi.

Tuhan tidak bekerja sendiri, Ia membutuhkan partner yang bergerak dalam iman dan menyatakan kemenangan, yang menjadi landasan Tuhan bekerja. Tanpa iman Tuhan tidak mungkin bekerja, karena "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Roma 14:23). Tuhan tidak bergerak di dalam sesuatu yang dosa. Para pendoa syafaat perlu sadari ini dan melakukan perannya sebagai partner kerja Tuhan diatas muka bumi ini. "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20). Tuhan menyertai, berarti Tuhan tidak bekerja sendiri, dia menyertai kita bekerja, dan bersama penyertaan Tuhan kita bekerja melakukan hal-hal besar. "Ällah turut bekerja dalam segala sesuatu…" (Roma 8:28). Tuhan bekerja bersama-sama kita, itu janjinya. Dia tidak bekerja sendiri karena beberapa hal yang mengikat diri-Nya demi kesempurnaan manusia, antara lain Ia terikat oleh hukum-hukum firmanNya sendiri. Dia setia, karena Dia tidak dapat menyangkali diriNya" (2 Timotius 2:13). Diri-Nya adalah Firman (Yohanes 1:1). Dengan pengertian ini, umat Tuhan, khususnya para pendoa syafaat, akan semakin mengerti peran yang sesungguhnya untuk menghadirkan kehendak Tuhan di muka bumi ini melalui doa-doa syafaat dan tindakan-tindakan profetik, sampai waktunya selesai. Itu tugas para pendoa syafaat.

PEPERANGAN KITA
Roh-roh setan mengikat bangsa-bangsa dan mengontrol setiap individu yang tidak mengenal Tuhan, bahkan berusaha menghancurkan iman orang-orang percaya dan gereja Tuhan. Mereka masuk seperti maling untuk mencuri jiwa-jiwa milik Kerajaan Tuhan. Kita berada di dalam medan peperangan! dan Yesus MENGHARAPKAN dan MEMERINTAHKAN setiap orang untuk mengambil bagian dalam peperangan ini di dalam namaNya, di dalam otoritas kerajaan dan kuasa kebangkitanNya.

"Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh" Markus 16:17-18

Tanda-tanda itu "AKAN MENYERTAI ORANG-ORANG PERCAYA". Artinya Yesus memberikan kuasa kepada kita semua, bukan si A si B si C saja, tapi SEMUA orang percaya, yaitu jika kita meresponi firmanNya dan menjalani prosedurNya. Ketika kita menjadi orang Kristen lahir baru, secara otomatis kita masuk ke dalam medan peperangan. Tidak ada pilihan! Peperangan rohani dimulai dengan menyadari bahwa kita sudah ada ditengah-tengahnya ketika kita lahir baru. Tetapi peperangan rohani bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan suatu sarana untuk mencapai tujuan akhir, kemenangan yang mutlak, yang sudah diberikan Yesus kepada kita. Kitab Suci memberikan pengertian bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam jasmani merupakan manifestasi atau dampak dari apa yang terjadi di alam roh. Kemenangan peperangan kita menghasilkan breaktrough di alam roh, yang pada akhirnya termanifestasi secara fisik. Doa-doa kita akan merubah keadaan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi kita karena tidak pernah ada yang mustahil bagi Tuhan, dan kita ada bersama-sama Dia.

Kita dapat melihat di hari-hari terakhir ini dalam kehidupan sekuler kita. Keadaan ekonomi yang hancur, pemerintahan-pemerintahan yang cheos, hukum yang tidak adil, kita juga menyaksikan ledakan bom disekitar kita, bahkan mungkin di gereja kita. Keadaan ini menuntut kita untuk selalu waspada dan berjaga-jaga, dan bertekun di dalam doa peperangan. Yesus sudah menubuatkan apa yang seharusnya terjadi di akhir zaman. Dia sedang menantikan para pendoa syafaatNya bekerja optimal untuk menahan kekuatan-kekuatan Iblis atas gerejaNya.

Di alam roh, sumber dimana segala kuasa kegelapan berpusat, peperangan sedang terjadi antara setan-setan melawan kuasa doa peperangan umat Tuhan, dan "tanda-tanda" ajaib akan kita saksikan, bagaimana dahsyatnya ketika kuasa supranatural yang Elohim itu bekerja merubah keadaan dari kalah menjadi menang! Kita memang tidak mungkin meniadakan apa yang seharusnya terjadi menurut nubuatan Kitab Suci, tetapi kita dapat meniadakan apa yang seharusnya tidak terjadi di dalam kehidupan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam segala bidang kegiatan dan pelayanan kita. Tidak seharusnya anggota keluarga kita mati karena penyakit berbahaya atau karena kecelakaan, tidak seharusnya perusahaan atau usaha kita gulung tikar, tidak seharusnya gereja anda dihancurkan bom oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi kita, Tuhan kita bukan Tuhan sadis yang suka melihat umatNya menderita. Dia Tuhan yang penuh kasih, yang telah memberikan jaminan atas kemenangan umatNya melalui korban darah di kayu salib 2000 tahun yang lalu. Jadi bagaimana kita meraih setiap janji kemenangan itu?

Jawabannya ada pada pendoa syafaat yang berperang! Doa peperangan merupakan satu-satunya jalan menuju kemenangan. Doa peperangan merupakan kebutuhan mutlak di akhir zaman ini. Dengan doa peperangan kita menghancurkan dan menahan setiap kekuatan musuh oleh otoritas tertinggi di dalam nama Yesus Kristus, oleh kuasa kebangkitanNya, oleh kuasa perjanjianNya, oleh darahNya, oleh FirmanNya, dan oleh perkataan kesaksian, dan seterusnya. KerajaanNya melawan kerajaan Iblis dalam tingkat intensitas yang meninggi, itulah yang sebenarnya terjadi di hari-hari ini.

Dengan melakukan fungsi panggilan sebagai pendoa syafaat sebenarnya kita juga membentuk suatu perlindungan atas kehidupan pribadi. Prajurit Tuhan selalu menempati urutan pertama di dalam prioritas perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Saat kita melakukan pekerjaanNya di muka bumi ini, saat kita bertekun dalam doa peperangan dan tindakan profetik, adalah juga saatnya kita menerima perlindungan sempurna oleh otoritas dan kuasa Tuhan. Bagian kita hanyalah melakukan tugas meraih kemenangan bagi KerajaanNya, dan tetap hidup di dalam Dia. 

PANGGILAN DOA SYAFAAT
Tidak bisa tidak, pendoa syafaat mengambil bagian paling penting dalam gerakan peperangan rohani. The future belongs to the intercessor merupakan ungkapan yang sangat tepat. Pendoa syafaat adalah pejuang-pejuang di garis terdepan untuk masa depan. Di akhir zaman ini Tuhan memberikan perhatian yang lebih kepada pentingnya meresponi panggilanNya sebagai pendoa syafaat.

Dalam alkitab memberi banyak bukti tentang doa syafaat yang penuh kuasa. Abraham menjadi pendoa syafaat bagi Sodom dan Gomorah; Musa dibantu Harun dan Hur menjadi team pendoa syafaat yang menentukan kemenangan dalam peperangan bangsa Israel; Daniel menjadi pendoa syafaat bagi orang-orang Yahudi yang ada di dalam pembuangan di Babel; Nehemia menjadi pendoa syafaat bagi kota Yerusalem yang hancur; Ester menjadi pendoa syafaat bagi seluruh bangsa Yahudi di pembuangan, dan seterusnya. Doa syafaat selalu terjadi atas kehendak Tuhan yang berarti berdoa dengan tekun mengenai orang-orang, tempat-tempat, atau keadaan-keadaan tertentu. Itu berarti berdiri diatas tembok, itu berarti standing in the gap, berdiri dalam kesenjangan bagi orang lain, bukan hanya berdoa agar kebutuhan-kebutuhan terpenuhi melainkan berperang atas nama mereka untuk merebut apa yang dicuri Iblis. Tetapi masih sangat banyak orang salah mempersepsikan panggilan doa syafaat karena berbagai kekeliruan penafsiran sehingga pada akhirnya doa syafaat kehilangan kuasanya karena tidak sejalan dengan Roh Kudus & firman Tuhan.

Beberapa orang yang baru pulang dari seminar tentang doa syafaat sering merasa lebih hebat dari orang-orang kristen lainnya. Beberapa orang malah merasa lebih hebat dari pendeta-pendeta mereka karena sekarang mereka telah menjadi pendoa syafaat. Mereka beranggapan bahwa mereka berada di tingkat rohani yang lebih tinggi karena mereka memperoleh pengertian-pengertian yang lebih banyak dibanding orang lain. Mereka kembali ke gereja masing-masing dan mencoba merongrong otoritas gembala mereka. Secara umum mereka bukannya membantu pendeta di dalam doa tetapi mereka justru membuat rintangan dan batasan, bahkan mendikte gembalanya dengan kata Tuhan kata Tuhan. Kemudian diatas semua itu mereka berpikir bahwa merekalah yang seharusnya menjadi gembala. Merekalah yang pantas duduk di suatu jabatan kelembagaan, padahal mereka tidak dipanggil untuk duduk disitu. Bagaimana kekacauan seperti itu bisa terjadi di gereja Tuhan? Darimana kebodohan pendoa syafaat ini dimulai?

Banyak orang berpikir bahwa pemahaman mereka yang baru tentang suatu prinsip kekekalan Tuhan, termasuk tentang kuasa doa syafaat dalam peperangan rohani, adalah setara dengan perkembangan rohani pribadi. Sebenarnya hubungan antara pengetahuan dan kedewasaan rohani bukanlah seperti itu. Anda bisa saja memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Kitab Suci, tetapi belum tentu anda menjadi dewasa rohani. Jika anda tidak menunjukkan adanya buah roh, buah pertobatan, buah kebenaran, buah kerajaan, dan juga kesetiaan dan ketaatan dalam melakukan perintah Tuhan, anda tidak lebih dewasa daripada mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Pengetahuan tidak berarti kedewasaan rohani. Yang menentukan sejauh mana sesungguhnya kedewasaan anda ialah apa yang anda telah lakukan dengan pengetahuan yang anda ketahui itu.

Pengetahuan dan pengertian datang dari roh hikmat dan roh wahyu yang akan membawa kita kepada kedewasaan rohani yang akan terlihat dari perubahan sikap, perilaku, dan tindakan karena pengetahuan dan pengertian tersebut. Pengetahuan tentang peperangan rohani dan strateginya memang teramat penting dan mutlak diketahui oleh para pendoa syafaat. Dalam peperangan roh setiap ketidaktahuan akan membatasi bahkan membelenggu. Iblis bekerja dalam "kegelapan dan ketidak terlihatan". Kalau kita tidak mengetahui dan mengenalinya, maka kita berada dalam kebutaan dan ia akan leluasa bekerja atas kita karena. Pengetahuan tentang mereka memerdekakan kita dari tekanan dan pekerjaannya. Kitab Suci banyak membeberkan dan mengungkapkan tipu muslihat Iblis. Sebaiknya kita meluangkan waktu dan perhatian untuk memahami bagian kebenaran-kebenaran itu. Kebenaran tentang musuhpun dapat memerdekakan kita.

Bagi sebagian orang lain, belajar mengenai doa syafaat adalah belajar menemui atau mendekati Kebenaran. Tidak! - Karunia pemberian Tuhan atau panggilan Tuhan untuk suatu tugas tertentu sama sekali tidak membawa anda lebih dekat kepada Tuhan, yang adalah kebenaran itu sendiri. Karunia tidak menjadikan anda lebih dekat kepada Tuhan! Anda boleh punya 9 karunia utama lengkap, anda boleh punya sepuluh bahkan seratus telenta, tetapi kalau anda tidak memiliki hubungan secara pribadi dengan Tuhan, anda tidak mungkin dekat dengan Tuhan dan kebenaran-Nya. Doa syafaat adalah anugerah bagi mereka yang meresponi panggilanNya. Anda tidak perlu menjadi bangga dan merasa anda sudah lebih rohani daripada yang lain dengan menjadi pendoa syafaat. Semakin mulia panggilanNya semakin merendahkan hati orang yang meresponiNya. Semakin dekat dengan Tuhan dan kemuliaanNya semakin kita membuang semua kemuliaan diri sendiri.

Ada sebagian lain belajar mengenai doa syafaat karena melihat sesuatu hal yang menarik, kemudian mereka membuat berbagai anggapan dan penafsiran sendiri berdasarkan keinginan, kemauan, dan pengalaman mereka sendiri. Mereka sudah menempatkan diri mereka dalam suatu panggilan rohani yang tidak diperuntukkan bagi mereka. Hasilnya adalah masalah demi masalah terjadi di dalam gereja Tuhan. Timbul perpecahan karena sebagian orang mulai mengajar dan berkhotbah tentang jenis dan cara berdoa syafaat peperangan yang sama sekali tidak bersumber dari kebenaran. Pada akhir zaman ini, jika orang-orang Kristen tidak berhati-hati, mereka akan berjalan dalam panggilan dan pemilihan yang tidak berasal dari Tuhan. Roh kesesatan, persaingan, perpecahan akan mencengkram kehidupan mereka dan menarik mereka keluar dari jalur panggilan Tuhan. Pendoa syafaat merupakan jabatan pelayanan yang sungguh teramat mulia dihadapan Tuhan, walaupun sering tidak mendapat kehormatan yang layak dimata manusia. Tetapi posisi mulia ini telah sering dirusak oleh kepentingan dan ambisi manusia. Sehingga banyak komunitas gereja tidak memiliki team doa syafaat yang penuh kuasa. Akibatnya banyak jiwa yang belum terbebas dari pelenggu dosa dan keterikatan meskipun disekeliling mereka penuh dengan gereja yang beranggotakan ribuan jemaat yang menyatakan dirinya telah lahir baru. 

MELEPASKAN KUASA
Pendoa syafaat adalah partner Tuhan untuk pekerjaan-pekerjaanNya dimuka bumi ini. Dimasa perjanjian lama, kitab suci sudah memberi contoh melalui kehidupan doa Abraham, Musa, Daniel, Nehemia, Ester, dan seterusnya. Tetapi di ujung akhir zaman ini peran kita sebagai "partner" Tuhan lebih besar dan lebih penting lagi oleh sebab penutupan waktu manusia akan terjadi di zaman kita ini. Faktanya yang kita hadapi saat ini adalah kekuatan penuh barisan neraka menjelang mereka di eksekusi. Kuasa kegelapan sedang memakai mesin politik global babel untuk berusaha menggeser Firman Tuhan dari kehidupan kita bahkan dari gereja kita. Iblis sangat mengerti apa arti kuasa Firman Tuhan, satu-satunya yang membuat dia gemetar. Tanpa pengertian Firman orang kristen tidak mengenal kuasa Roh Kudus, yang adalah sumber bekerjanya segala otoritas spiritual gereja di alam roh. Firman dan kuasa, tanpa keduanya, kekristenan kita mati, dan ini banyak terjadi disekitar kita. Ini bukan suatu dilema sosial, ini adalah bagian dari strategi peperangan Iblis. Akibatnya banyak gereja yang bahkan berani menyatakan tidak ada kuasa supranatural Roh Kudus di zaman ini, tidak ada mujizat di zaman ini, tidak ada kesembuhan Ilahi di zaman ini, tidak ada pengurapan Ilahi di zaman ini, itu menyangkali kuasa Roh Kudus. "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" (2 Timotius 3:5).

Sudah saatnya sekarang kita semua memahami dengan jelas bahwa kita tidak dapat hidup berdasarkan doktrin, kita tidak dapat hidup berdasarkan kepercayaan denominasi kita, kita hanya dapat hidup berdasarkan HIDUP itu sendiri. "I am the way, the truth, and the LIFE" (Yohanes 14:6). Yesus Kristus adalah hidup kita.

Di dalam doa peperangan, melepaskan kuasa itu berarti mengkombinasikan paduan yang dahsyat antara KUASA FIRMAN TUHAN DAN KUASA ROH KUDUS di dalam OTORITAS KERAJAAN-NYA.
Perpaduan yang sama terjadi ketika Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya. Itu juga harus menjadi modal utama kita dalam peperangan: Firman Tuhan yang diucapkan dengan kuasa Roh Kudus di dalam otoritas kerajaan. Doa-doa peperangan yang tidak keluar dari kedua unsur itu tidak akan pernah menghasilkan breaktrough di alam roh. Dan harap diingat bahwa peperangan kita kali ini merupakan perang habis-habisan di dalam periode akhir dari akhir zaman, mempertaruhkan berjuta-juta jiwa yang terhilang, mempertaruhkan semua aspek hidup orang kristen untuk sampai kepada penggenapan pengharapan Tuhan atas gerejaNya. Jalan harus dibuka, rintangan dan penghalang harus disingkirkan, dan segala aktivitas "dunia" harus dirobohkan. Perubahan-perubahan harus dinyatakan. Dan tidak ada perubahan sampai sesuatu berubah, dan tidak ada yang berubah tanpa pendoa syafaat yang berfungsi melepaskan kuasa perubahan di alam roh. (rp) 


"Panggilan kita sebagai pendoa syafaat adalah untuk berperang merubah iklim rohani yang telah dipengaruhi Iblis yang menyesatkan pandangan orang terhadap kebenaran. Kita merubah situasi-situasi dan kondisi-kondisi yang telah dikontrol Iblis untuk kepentingannya."

3 komentar:

  1. Wooow....amennnnn,amennnnn
    Tuhan akan bangkitkan generasi pendoa2 syafaat yg berdiri buat dunia yg terhilang ini

    BalasHapus
  2. Amin halelluyah... segala kepujian hormat sembah syukur hanya bagi YHWH

    BalasHapus
  3. Tidak ada kata lain selain AMINNNN HALELUYA PUJI TUHAN !!!!

    BalasHapus