Hari, minggu, bulan dan tahun rasanya cepet banget berlalu. Saya sendiri belakangan ini suka mikir, “Haaah, uda umur segini?”. Rasanya baru kemarin jadi anak-anak, sekarang sudah menginjak usia 31. Rasanya bener-bener nggak nyangka kalau saya sudah sematang ini.
Dulu saya pernah berpikir, usia yang ideal untuk berumah tangga adalah di angka 27. Pasti setiap dari kita punya usia ideal untuk menikah. Tapi rupanya apa yang ideal buat kita belum tentu ideal buat Tuhan. Yang pasti sih, saya percaya kalau waktunya Tuhan adalah yang terbaik. Kalau sampai sekarang kamu dan saya masih single, tentu Tuhan punya tujuan. Dalam hal ini, tugas kita adalah menjalani bagian kita supaya tujuan itu bisa tercapai. Apa bagian kita? Receiving and enjoying God’s love every day adalah salah satunya.
Kenapa? Kalau setiap kita yang single tidak punya pengalaman ini, hari-harinya pasti akan terasa hampa. Selain itu, kita juga akan merasa kekurangan cinta, tidak merasa utuh dan puas. Kita akan berkutat dengan menyesali masa single kita. Kita jadi tidak bisa menangkap apa yang jadi maunya Tuhan.
Bisa saja kita berhasil mencapai ini itu, tapi belum tentu kita maksimal di mata Tuhan.
Kalau kita menikmati Tuhan sebagai Kekasih Jiwa kita, maka hidup kita akan maksimal. Hari-hari kita akan indah, karena memang kita sudah punya apa yang paling kita butuhkan, kasih Tuhan. Bayangin aja, setiap hari kita punya pengalaman seru bersama Kekasih Jiwa kita ini; perhatian-Nya dalam hal-hal kecil, pertolongan yang tidak terduga, kejutan-kejutan manis dari-Nya, tangan-Nya yang menuntun kita, dan bentuk-bentuk ekspresi kasih lainnya. Bagaimana mungkin kita masih akan merasa “kurang”? Kita akan dipuaskan oleh kasih-Nya.
Tuhan sendiri ingin mencurahkan kasih-Nya pada kita. Ia rindu setiap kita para single menikmati kasih ini. Untuk memperolehnya, ada hal-hal yang perlu kita lakukan. Yuk, kita lihat apa saja...
Start your day with Him
Hal apa yang kamu lakukan pertama kali di pagi hari? Seperti apa kamu memulai hari akan menentukan bagaimana hari itu akan berjalan. Sebelum bertemu dengan orang lain dan mengalami banyak hal, putuskan untuk bertemu dengan Tuhan lebih dulu.
“Oh, saya tiap hari memang sudah melakukan ini!”, kalau ini respon kamu, coba pastikan lagi bahwa apa yang kita lakukan bukan karena didorong kedisiplinan, tapi karena kerinduan kita kepadaTuhan. Disinilah momen untuk Tuhan mengisi cawan hati kita. Pastikan di waktu spesial ini kita ketemu Tuhan lewat penyembahan, doa, dan firman.
“Oh, saya tiap hari memang sudah melakukan ini!”, kalau ini respon kamu, coba pastikan lagi bahwa apa yang kita lakukan bukan karena didorong kedisiplinan, tapi karena kerinduan kita kepadaTuhan. Disinilah momen untuk Tuhan mengisi cawan hati kita. Pastikan di waktu spesial ini kita ketemu Tuhan lewat penyembahan, doa, dan firman.
"Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami besorak sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami" Mazmur 90:14
Walking with God throughout the day
Ajak Tuhan untuk terlibat dalam setiap hal yang kita lakukan. Bangun komunikasi sama Tuhan. Kita bisa ajak ngobrol Tuhan dalam hati, dengar musik rohani, atau waktu lagi di jalan kita bisa menikmati keindahan Tuhan lewat langit yang cerah, angin sepoi-sepoi, pohon yang hijau – daripada bengong atau ngedumel karena macet. Belajar untuk melihat Tuhan lewat setiap hal kecil di hidup kita. Waktu lagi sibuk, kadang kita perlu berhenti sejenak, tutup mata dan berbisik ke Tuhan. Katakan sesuatu dari hatimu ke Tuhan. Dari sini kita akan bisa merasakan kasih itu, bahwa Ia Tuhan kita, menyertai kita, dan kita dikasihi!
Ajak Tuhan untuk terlibat dalam setiap hal yang kita lakukan. Bangun komunikasi sama Tuhan. Kita bisa ajak ngobrol Tuhan dalam hati, dengar musik rohani, atau waktu lagi di jalan kita bisa menikmati keindahan Tuhan lewat langit yang cerah, angin sepoi-sepoi, pohon yang hijau – daripada bengong atau ngedumel karena macet. Belajar untuk melihat Tuhan lewat setiap hal kecil di hidup kita. Waktu lagi sibuk, kadang kita perlu berhenti sejenak, tutup mata dan berbisik ke Tuhan. Katakan sesuatu dari hatimu ke Tuhan. Dari sini kita akan bisa merasakan kasih itu, bahwa Ia Tuhan kita, menyertai kita, dan kita dikasihi!
"Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu". Mazmur 63:3-5
Get rid of all the lies
Iblis adalah bapa segala pendusta. Ada banyak dusta yang ingin ia tanam supaya kita gak bisa menerima dan menikmati kasih Tuhan. Salah satu dusta Iblis adalah ada banyak hal selain Tuhan yang kita bisa kita andalkan untuk memberi rasa aman, penghiburan, kekuatan. Bentuknya bisa lewat pekerjaan, pasangan, uang, makanan, kekuasaan dan sebagainya. Keinginan-keinginan yang ada di hati kita bisa jadi indikasinya.
Contohnya: obsesi berlebihan dalam hal pekerjaan karena ingin mendongkrak status, keinginan yang berlebihan untuk bersama seseorang.
Pokoknya waktu kita merindukan sesuatu lebih daripada Tuhan, lalu tidak pernah merasa cukup, harus hati-hati loh! Ini adalah hal yang bisa membuat indera rohani kita menjadi tumpul.
Iblis adalah bapa segala pendusta. Ada banyak dusta yang ingin ia tanam supaya kita gak bisa menerima dan menikmati kasih Tuhan. Salah satu dusta Iblis adalah ada banyak hal selain Tuhan yang kita bisa kita andalkan untuk memberi rasa aman, penghiburan, kekuatan. Bentuknya bisa lewat pekerjaan, pasangan, uang, makanan, kekuasaan dan sebagainya. Keinginan-keinginan yang ada di hati kita bisa jadi indikasinya.
Contohnya: obsesi berlebihan dalam hal pekerjaan karena ingin mendongkrak status, keinginan yang berlebihan untuk bersama seseorang.
Pokoknya waktu kita merindukan sesuatu lebih daripada Tuhan, lalu tidak pernah merasa cukup, harus hati-hati loh! Ini adalah hal yang bisa membuat indera rohani kita menjadi tumpul.
"Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi" Mazmur 73:25
Have a heart of satisfaction
Apapun proses kehidupan yang kita hadapi, ada satu hal yang perlu kita kembangkan, “hati yang puas”. Banyak para single yang tidak menikmati masa single-nya.
Padahal waktu kita punya hati yang puas, kita akan lebih peka untuk menerima dan menikmati kasih Tuhan. Nikmati setiap momen yang ada, dan hidup ini akan jadi petualangan yang penuh damai. Waktu lagi berlibur dengan keluarga, nikmati betul momen tersebut, karena ada masanya saat tersebut akan jadi kenangan. Waktu merasa capek dengan segudang aktifitas, syukuri! Karena tidak selamanya kita punya waktu atau kesempatan seleluasa saat ini.
Dalam segala situasi dan kondisi apapun, putuskan untuk merasa puas dengan Yesus dan miliki damai sejahtera-Nya. Sampaikan terima kasih-mu ke Tuhan untuk semua hal yang Ia beri, dan katakan “Aku puas!”.
Apapun proses kehidupan yang kita hadapi, ada satu hal yang perlu kita kembangkan, “hati yang puas”. Banyak para single yang tidak menikmati masa single-nya.
Padahal waktu kita punya hati yang puas, kita akan lebih peka untuk menerima dan menikmati kasih Tuhan. Nikmati setiap momen yang ada, dan hidup ini akan jadi petualangan yang penuh damai. Waktu lagi berlibur dengan keluarga, nikmati betul momen tersebut, karena ada masanya saat tersebut akan jadi kenangan. Waktu merasa capek dengan segudang aktifitas, syukuri! Karena tidak selamanya kita punya waktu atau kesempatan seleluasa saat ini.
Dalam segala situasi dan kondisi apapun, putuskan untuk merasa puas dengan Yesus dan miliki damai sejahtera-Nya. Sampaikan terima kasih-mu ke Tuhan untuk semua hal yang Ia beri, dan katakan “Aku puas!”.
"Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali" Mazmur 103:5
Sekarang, coba kita tanya ke diri kita masing-masing.
Bersediakah aku menerima kasih-Nya? Pikiran kita mungkin mengakui, ya Allah mengasihi aku. Kita tahu Ia mengasihi kita, tapi kita tidak menerimanya; kita tidak sungguh-sungguh mengijinkan Tuhan mengasihi kita. Kita tidak mengusahakannya. Padahal, setiap detik, menit, dan jam adalah kesempatan untuk kita mengalami Tuhan. Ia ingin mencurahkan kasih-Nya karena Ia tahu kebahagian kita bukan terletak pada status, materi, situasi tertentu, tapi pada saat kita mengalami Tuhan, puas menerima dan menikmati kasih-Nya.
Bersediakah aku menerima kasih-Nya? Pikiran kita mungkin mengakui, ya Allah mengasihi aku. Kita tahu Ia mengasihi kita, tapi kita tidak menerimanya; kita tidak sungguh-sungguh mengijinkan Tuhan mengasihi kita. Kita tidak mengusahakannya. Padahal, setiap detik, menit, dan jam adalah kesempatan untuk kita mengalami Tuhan. Ia ingin mencurahkan kasih-Nya karena Ia tahu kebahagian kita bukan terletak pada status, materi, situasi tertentu, tapi pada saat kita mengalami Tuhan, puas menerima dan menikmati kasih-Nya.
Ia menawarkan kepada kita rasa aman, keyakinan,dan identitas sejati.
Ia ingin mengasihi dan melindungi kita. Maukah kita menerima dan menikmatinya?
Tuhan Yesus memberkati!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar