Kalau mau mengenal seseorang lebih dekat itu ya nggak ada jalan lain, kamu harus menghabiskan waktu dengan orang itu. Begitupun saat kita ingin mengenal Tuhan lebih jauh, mencari kehendak-Nya, ya nggak bisa kalau kita nggak spend time sama Tuhan.
Saya merasa banyak sekali perbedaan yang signifikan dalam satu tahun ini. Saya jadi lebih mengerti cara berpikir Dia. Ini bener, lho. Bukan saya jadi tahu semuanya, tapi saya mengerti. Dan ketika saya tidak mengerti pun, saya percaya.
Banyak orang bilang, “Kamu harus percaya Tuhan itu baik, Tuhan punya rencana buat kamu…” Listen, kamu nggak akan bisa memercayai omongan ini, dan memercayai Tuhan, kalau kamu nggak mengenal Dia. Iya dong, masa iya kalau kamu ketemu orang asing di jalan dan orang itu bilang, “Ikut gue yuk, gue punya rencana yang bisa bikin masa depan lo hebat!”, kamu bakal percaya gitu aja? Nehi nehi, kan? Tapi coba yang bilang kayak gitu adalah orang yang kamu kenal baik, atau orangtua kamu, yakin deh kamu bakal ngikut diajak ke mana.
Hal yang sama, berlaku pada hubungan kita dengan Tuhan. Ini bukan lagi “tak kenal maka tak sayang”, tapi juga “tak kenal maka tak percaya, begitu kenal pasti percaya”!
Nah, satu hal yang Tuhan reveal ke saya, adalah a new season in life. Kalau tahun kemarin saya merasa hidup saya lempeng abis, sekarang nggak. Saya percaya hidup saya nggak akan muter di situ-situ aja, karena Tuhan sudah berjanji, dan Dia bahkan sudah mulai membuka satu-persatu jalan.
Kadang saya juga bingung kenapa saya bisa sampai pulang ke Lampung lagi. Tapi ya karena saya sudah kenal Dia itu tadi, maka saya percaya.
Tuhan ingatkan saya, entering a new season comes with consequences:
1. You have to embrace the risks
Tuhan mau bawa kamu ke level yang baru dalam hidup kamu. Bisa dalam hal sekolah, kerjaan, relationship, atau keluarga. Tapi lalu kamu bilang, “Gimana kalau di sekolah itu nanti aku nggak punya teman, Tuhan? Gimana kalau nanti aku nggak sanggup ngerjain tugas di kantor baru, Tuhan? Gimana kalau cowok atau cewek itu nggak menerima aku apa adanya?” dan banyak alasan lainnya.
Oh well, one thing you need to bear in mind:
Yes, stay di kerjaan atau kota atau lingkup pergaulan yang sekarang mungkin terasa aman dan nyaman, tapi ya pencapaian kamu akan begitu-begitu saja. It’s crazy if you keep doing the same things, but you’re expecting a different result. Get real, and get out of your comfort zone. Really.
Bicara dari sudut pandang orang yang paling takut sama sesuatu yang tidak familiar bagi dirinya, saya berani bilang bahwa ketika Tuhan menawarkan beberapa hal baru pada saya, saya sampai bergidik karena membayangkan resikonya. Ngeri!
Semua yang Dia ditawarkan seems too good to be true, dan kalaupun saya berani mengambilnya, saya takut dibilang nggak bersyukur sama keadaan saya sekarang. My life is perfectly fine, why should I want more?
Tapi Dia terus mengingatkan saya, sampai akhirnya saya memberanikan diri, and finally i took my first step of faith. Dan saya memercayai Dia untuk apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Yep, saya tahu lebih gampang ngomong daripada bicara. But hey, we are not alone. Kita bukan headless chicken yang nggak punya induk dan nggak tahu mau ke mana. Kalau Tuhan nyuruh kita keluar dari zona nyaman kita, Dia sudah menyediakan trampolin, safety net, juga tangan-Nya yang nggak akan telat menangkap jika kita terpeleset. He got you. Always.
Satu jaminan lagi:
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32)
Helloooooo, Anak-Nya aja Dia kasih, masa kampus, internship, kerjaan, atau pasangan hidup yang baik nggak Dia kasih? Belajarlah percaya bahwa Dia tahu apa yang kamu butuhkan.
2. Accepting new things means letting go of the old ones
When you enter a new season, you will receive new blessings from God. Tapi, tentu ada beberapa hal yang harus kamu lepaskan. Contoh: Tuhan memberi kamu pekerjaan baru, nggak mungkin kamu masih tetap mempertahankan pekerjaan yang lama, kan? It works the other way round too: kalau kamu ingin Tuhan memberikan yang baru, jangan mempertahankan yang lama.
Telapak tangan yang masih menggenggam erat hal-hal yang lama, nggak akan bisa terbuka untuk menerima berkat yang baru dari Tuhan.
Dalam hal move on juga gitu. Kalau kata mentor saya nih ya:
Hehehehe. Yang kesindir boleh tetap scroll down.
Kadang, Tuhan sudah siapkan berkat itu buat kita, tapi kitanya sendiri nggak siap. Tuhan bisa kok melakukan semua hal tanpa bantuan kita, lha wong Dia Tuhan! Tapi, betapa indahnya ketika ternyata Dia mau melibatkan kita dalam mengambil keputusan apakah kita mau bekerja sama dengan Dia atau tidak di dalam rencana-Nya.
You don’t always get what you want, but you’ll always get what you are ready for.
Bener banget! Mau Tuhan bikin gebrakan dalam hidup kamu yang monoton? Ayo persiapkan diri!
Yang masih holding on sama hal-hal yang kamu tahu Tuhan ingin kamu lepasin, lepasin deh sekarang. Hal-hal itu bisa jadi kemalasan, kebiasaan buruk, masa lalu, kepahitan, kekecewaan, orang yang kita cintai, dan banyak hal lainnya.
It takes time, I know. Take all the time you need, but remember that the longer time you take, the longer it will be for you to receive the new blessings.
Selamat bersiap-siap untuk memasuki musim yang baru! 🙂