Senin, 30 Januari 2017

Ambillah keputusan dan komitmen bagi Kristus

Keputusan dan Komitmen

Tahun ini adalah tahun untuk mengambil keputusan dan komitmen! Keputusan membawa kita kepada komitmen agar kita dapat menyerahkan seluruh hidup kita di tahun ini. Lalu kita akan melayani Allah dan mematuhi firman Allah yang tertulis dan Roh Kudus saat Ia mengarahkan hidup kita. Saat kita mengambil komitmen ini bagi Allah, kita akan melihat kesetiaan dalam Yes. 1:5.

Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Yes. 11:5

Melalui ketaatan terhadap Firman yang tertulis, kita belajar kebenaran. Dengan mengembangkan hubungan bersama Allah, kita akan mengambil sifat ilahi Allah dan menguduskan imajinasi (pikiran) kita. Saat kita menyerahkan jiwa kita kepada roh kita, kita mengijinkan roh kita untuk berkuasa atas jiwa kita.

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (penyesuaian terhadap kehendak ilahi di dalam pikiran, tujuan dan tindakan). Rom. 6:18

Kristus taat sampai mati di kayu salib. Kristus menyerahkan seluruh tubuhNya bagi BapaNya agar kita menjadi kebenaran Allah melalui AnakNya. Yesus menghidupi tubuh duniaNya dengan sepenuhnya taat kepada kehendak Bapa. Karenanya, kehendak Bapa dilaksanakan di bumi seperti di Surga. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia menyerahkan AnakNya yang tunggal. Hal ini adalah tindakan kasih Bapa terbesar, menyerahkan AnakNya untuk manusia (Yoh. 3:16). Adalah DNA setiap orang Kristiani untuk mendengar suara Allah dan dituntun oleh Roh KudusNya. Yoh. 10:4 berkata domba-dombaNya mendengar suaraNya dan mengikutiNya. Kita harus mengikuti suaraNya dan sepenuhnya taat akan apa yang diperintahkannya kepada kita. Ketaatan menuntun kepada kebenaran dan kebenaran menuntun kepada pemurnian. Pemurnian adalah awal kekudusan dan kekudusan adalah awal dari pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi. Pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dimulai dengan kasih tanpa syarat antara satu dengan yang lain.

Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Luk. 10:27

Allah memanggil kita untuk mematuhi jalanNya dengan segenap keberadaan kita; hati, kekuatan, jiwa dan pikiran. Kita dipanggil untuk berjalan di jalan yang lurus dan sempit, jalan yang sedikit dilalui orang atau bisa disebut dengan jalan kekudusan. Kita harus berserah kepadaNya dengan menyerahkan hati kita kepadaNya untuk menuruti kehendakNya.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Yes. 55:8

Mengambil Keputusan Bagi Kristus

Saat kita mengambil keputusan untuk berjalan dalam jalan kebenaran dan berkomitmen, kita mulai berjalan di dalam pemurnian. Karena pemurnian adalah ikat pinggang pada pinggang kita.

Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan. Ef. 6:14

Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Rom. 13:10

Karena itu, perkataan bagi tahun 2017: ambillah keputusan bagi Kristus bahwa anda akan berjalan di dalam kebenaran. Dan buatlah komitmen bagi diri anda untuk menaati pekerjaan-pekerjaan kebenaran dalam pikiran, tujuan dan tindakan kita.

Kita hidup dengan konsekuensi-konsekuensi dari keputusan-keputusan yang kita ambil, baik atau buruk. Pilihlah untuk menjadikan Allah sebagai Tuan atas hidup kita dan yang mengendalikan pikiran kita. Mari kita sepenuhnya menyerahkan diri kita kepadaNya di tahun ini! Begitu kita mengambil keputusan untuk menyerahkan hidup kita bagiNya dan kebenaranNya, janganlah kita menyimpang darinya.

Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. 2 Tim. 1:12

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Minggu, 29 Januari 2017

Indah bersama YESUS

“Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.” Mazmur 65:5

Sungguh menjadi suatu kebanggaan bagi kita umat yang telah dipilih oleh Tuhan. Karena begitu besar kasihNya akan umat manusia, sehingga Allah Bapa di surga merelakan AnakNya yang tunggal yaitu Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Dengan begitu kita beroleh keselamatan, berkat berkelimpahan dan hidup yang kekal.

Pemazmur mengerti sekali akan indahnya hidup bersama Tuhan. Daud telah mengalami berbagai hal dalam kehidupannya baik kesusahan, penderitaan, ancaman musuh, dan masih banyak lagi. Tetapi dia tetap mengandalkan hidupnya kepada Tuhan dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan.

Dalam segala kekurangan yang dia hadapi, Tuhan tetap menunjukkan kasih setiaNya dengan selalu mencukupkan apa yang dia butuhkan. Tuhan juga senantiasa menunjukkan kuasaNya melalui setiap peperangan yang dia hadapi dengan memberikan kemenangan demi kemenangan.

Dalam keadaan berdosapun juga Daud menyadari kesalahannya dan meminta ampun kepada Tuhan serta berbalik ke jalan yang benar. Tuhan tetap membuka tanganNya bagi Daud. Tuhan bahkan melimpahkan kasih karuniaNya bagi Daud, sehingga dia bisa mendekatkan dirinya lebih lagi kepada Tuhan.
Sampai kepada masa tuanya Daud hidup dengan penuh berkat dan kelimpahan.

Dalam keadaan apapun dan masalah apapun yang kita hadapi, biarlah kita tetap datang kepada Tuhan, hidup dekat denganNya bahkan hidup intim dengan Dia. Tidak ada satupun di dunia ini yang dapat memberikan kepuasaan dan kelegaan bagi kita selain kasih karunia dan damai sejahtera Allah.

Dunia ini hanya dapat memberikan kepuasaan sesaat saja, kenikmatan dan kebahagiaan yang ditawarkan hanyalah sekejap. Tetapi ketika kita hidup dalam Tuhan, maka kita akan memperoleh sukacita yang tidak akan pernah pudar bahkan dalam keadaan seberat apapun, kita akan tetap memuji-muji Tuhan.

Jangan menjauh dari Tuhan, tetap cari Dia, maka Dia akan memberikan jalan keluar bagi setiap masalah kita, Dia akan memberikan jawaban bagi setiap doa kita dan Dia akan memberikan kemenangan atas setiap pergumulan yang kita hadapi.

Ingatlah bahwa seberat apapun masalah kita, tetaplah mengandalkan Tuhan, jangan pernah lari daripadaNya. Rasakan dan nikmati damai sejahteraNya yang akan memelihara hati dan pikiran kita sehingga kita dapat terus berjalan maju menghadapi berbagai rintangan yang ada. Dan yakinlah bahwa kita akan meraih kemenangan bersama dengan Yesus. 

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Senin, 16 Januari 2017

STRONG GENERATION

Arti sesungguhnya dari kata 'Generasi’ adalah ‘angkatan’. Jadi di sini bukan bicara tentang usia, tapi angkatan yang berhubungan dengan kesatuan. Jadi kita semua yang hidup saat ini adalah generasi yang Tuhan sedang percayakan hidup di zaman ini. Sebab itu Tuhan ingin kita menjadi generasi yang kuat.

Sebagai generasi yang kuat, kita harus dapat menjawab pertanyaan ini dengan benar: “Who are you?” Sebagai orang Kristen kita perlu menemukan jawabannya atas hidup kita. Jika seseorang bertanya, “Siapa itu Michael Jordan, Siapa itu Sylvester Stallone, Siapa itu Diana Ross?”  Kemudian kita menjawab bahwa Michael Jordan adalah pembasket, Sylvester Stallone adalah aktor dan Diana Ross adalah penyanyi terkenal maka saya sebenarnya salah. Sebab apa yang saya katakan adalah menjawab apa yang mereka lakukan, bukan siapa mereka sesungguhnya. Jadi pertanyaan“Who are you?” itu sering dijawab salah tapi kita menerimannya.

Kesalahan terbesar di dunia ini adalah meggunakan performa untuk memberikan identitas kita. Jadi dunia ini dibangun dengan kultur ‘Mengukur seseorang dari apa yang dia lakukan’. Jika kita mendefinisikan diri kita berdasarkan dengan apa yang kita lakukan sekarang, maka kita cenderung akan salah  menghidupi kehidupan kita. Karena ada banyak dari kita yang melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan.

Iblis akan menggunakan berbagai macam cara supaya kita tidak menemukan identitas kita yang sesungguhnya di dalam Tuhan. Iblis berusaha supaya kita tidak dapat menerima warisan kita sebagai anak Tuhan. Dia juga akan menghalangi kita agar tidak mengalami kemenangan yang seharusnya kita alami. Sebab setiap kita tidak dapat dimenangkan, jika kita sendiri tidak tahu apa yang harus dimenangkan.

Hagai 1:1-8

Latar belakang :

Pada tahun ke 4 pemerintahan Salomo, dia mulai menepati apa yang Tuhan katakan, yaitu membangun bait Allah. Tadi-tadinya Daud hendak membangun bait Allah, tapi Tuhan katakan, bukan kamu tapi anakmu dan Daud mempersiapkan semuanya sehingga waktu Salomo naik tahta Salomo siap membangun bait Allah. Kita tahu bahwa orang Israel bukanlah orang-orang yang setia. Mereka memasukan paham-paham asing, ilah-ilah asing ke dalam bait yang tadinya mulia dan kudus ini.

Tahun 587 SM, datanglah seorang raja yaitu Nebukadnezar, yang berhasill mengalahkan dan menghancurkan Yehuda. Nebukadnezar juga berhasil menghancurkan bait Allah dan ini seakan menambah penghinaan bagi kekalahan bangsa Yahudi.

Kita tahu bahwa orang Yahudi ditawan 70 tahun diasingkan ke dalam Babilon. Di tahun 538 SM mujizat terjadi, raja yang baru mengizinkan 50.000 dari mereka untuk kembali membangun reruntuhan Yerusalem. Mereka kembali dan mereka mulai membangun fondasi dan altar.

Pada saat mereka mulai membangun oposisi mulai naik, orang Samaria datang menentang dan meneror mereka sehingga mereka berhenti membangun.  Selama 14 tahun pembangunan itu terhenti, orang Israel tidak menganggur karena mereka mulai membangun rumah-rumah keluarga mereka. Herannya waktu mereka membangun rumah mereka sendiri, tidak ada gangguan.

Ada beberapa hal dalam perikop ini yang penting:

1. Tuhan sedang membangkitkan generasi Hagai untuk memanggil umatNya kembali kepada tugas awal

Selama 14 tahun mereka menjadi masyarakat hedonis karena mereka menyenangkan diri sendiri, membangun diri sendiri, memperkaya diri sendiri, dan menumpuk kekayaan. Tuhan berbicara kepada Zerubabel dan imam Yozadak (Hagai 1:1). Jadi selalu kepada ‘raja’ dan ‘imam'(Bd. 1 Petrus 2:9). Dalam perjanjian baru ‘raja’ dan ‘imam’ itu seperti koin (satu mata uang dengan dua sisi). Jadi kita ini adalah raja dan imam. Tuhan mau berbicara kepada generasi Hagai yang berani berbicara kepada raja dan imam dan yang berani menghadapi budaya yang tidak sesuai kehendak Tuhan.

“Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!” Hagai 1:2

Tuhan memposisikan diri seperti Bapa kepada kita. Salah satu misi gereja kita adalah “Membangun masyarakat mesianik.” Sebab itu kita tidak dapat memisahkan antara mesianik dan profetik. Generasi profetik adalah generasi yang memiliki:

Sense of origin (dari mana dia berasal/siapa dia)Sense of significance (tahu apa peranya)Sense of destiny (tahu tujuannya)

Jadi secara sederhana generasi profetik adalah generasi yang tahu dari mana dia berasal, di mana dia sekarang dan kemana dia akan pergi. Jika kita tahu tiga hal ini, maka kita tidak akan buang-buang waktu. Kita akan melakukansuatu hal tepat waktu, tepat sasaran dan tepat guna.

Generasi profetik tidak terlepas dari “Kenapa saya diutus?” Kita harus selalu menyadari “Kenapa saya melakukan apa yang saya lakukan sekarang?” dan “Kenapa kita percaya apa yang sekarang kita percayai?” Sebab jika semua ini kita lupakan, akan membuat kita melenceng jauh dari sasaran. Ingat, ‘dosa’ artinya luput dari sasaran. Iblis tidak akan membelokan kita 90 derajat, tapi dia cukup membuat kita menyimpang 1 derajat . Tapi dalam perjalanan hidup kita 1° itu makin hari akan menjadi jurang yang semakin jauh dan jika kita tidak menyadarinya maka hal itu akan menghancurkan hidup kita.

Tuhan ingin membangkitkan umat yang lebih memilih untuk melakukan kebenaran-kebenaran yang sukar, dari pada melakukan kemudahan-kemudahan yang salah.

2. Sebab pada dasarnya yang salah itu lebih mudah dilakukan dan yang benar itu lebih sulit dilakukan

Lebih mudah untuk menyembunyikan dosa menjadi rahasia, tapi sulit untuk mengakui dosa kita dan membawanya kepada Salib Kristus. (1 Yohanes  1:9). Lebih mudah untuk tidak mengampuni, lebih mudah untuk menyimpan kesalahan orang lain, tapi lebih sulit untuk datang berdamai dan mengampuni. Pada saat kita tidak mau mengampuni dan timbul akar pahit, hal itu sama artinya dengan “kita minum racun dan berharap orang itu yang mati.” Kita merasa kita sedang menghukum dia dengan tidak mengampuni, padahal yang sedang terhukum itu sebenarnya kita sendiri. Lebih mudah untuk mengikuti keramaian dunia ini, tapi sulit untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini. (Roma 12:2). Kebenarannya adalah semakin dekat kita melakukan kehendak Tuhan, semakin banyak musuh di depan kita. Jadi jangan menyerah mengikut Tuhan. Sebab kitalah generasi profetik, kita adalah generasi yang kuat, kitalah generasi yang Tuhan utus untuk berhadapan dengan imam dan raja dan menyampaikan pesan profetik.

3. Tuhan ingin membangkitkan umat yang peka akan keadaan, umat yang peduli terhadap sesama dan umat yang pantas ditiru

"Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!" Hagai 1:5

Now this is what the Lord Almighty says: “Give careful thought to your ways. Haggai 1:5 – NIV

Hagai 1:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!

Jadi pikir baik-baik bagaimana hidup yang kamu jalani saat ini. ‘careful thought’ tidak mengacu pada orang yang sambil lalu. Kata ini sedang mengacu pada penekanan, “Stop, apa yang sedang kamu lakukan, pikir atau analisa baik-baik apa yang kamu sedang lakukan.”Perhatikan dengan seksama bagaimana kamu hidup. Waktu itu orang Israel tidak peduli dengan mezbah Tuhan. Mereka hanya perduli membangun rumah mereka sendiri, mereka hanya perduli dengan diri mereka sendiri, sehingga Tuhan menegur mereka.

“Perhatikan dengan seksama bagaimana kamu hidup.” Dalam konteks ini tidak salah kalau kita sering berkaca, yang penting mata yang kita pakai haruslah ‘mata rohani’ dan kaca yang kita pakai haruslah ‘firman Allah’.

4. Tuhan ingin membangkitkan umat yang percaya akan nilai kerja keras dan berani berkorban

Orang Kristen bukanlah umat yang gampangan, yang mau terima jadi. Sebab itu firman Tuhan juga katakan bahwa orang yang tidak bekerja jangan makan.

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.Hagai 1:7-8

Perjalanan membangun rumah Tuhan bukanlah perjalanan di tanah datar, bukan juga perjalanan yang menurun. Tapi perjalanan naik gunung, artinya tidak mudah. Tuhan ingin agar kita menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah. Perjalanan membangun rumah Tuhan bukanlah perjalanan yang mudah. Tapi jika kita mau menjadi umat yang mesianik, yang profetik, kita harus menjadi pribadi yang tidak takut untuk naik ke gunung, tidak takut untuk bekerja keras, memotong kayu  dan tidak takut untuk membangun rumah Tuhan.

Salam Revival!!!
Tuhan Yesus memberkati

Jumat, 06 Januari 2017

Menghadapi Rintangan

"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar."
Mazmur 146: 5-8

Saya pernah menyaksikan kuda-kuda berlatih sebelum menghadapi sebuah pertandingan. Kuda-kuda itu harus berlari dan melewati berbagai macam rintangan. Ketika ada kuda yang tidak mampu melewati rintangan, maka akan ada pelatih yang siap menolong serta mengarahkan agar kudanya berhasil. Para pelatih selalu mendampingi kuda-kudanya dan berhasil membawa kuda yang dilatihnya sebagai juara.

Jika manusia saja begitu setia mendampingi kudanya, bagaimana dengan Bapa kita di sorga? Kita adalah anak-anak-Nya yang dibentuk serupa dengan Dia. Tuhan begitu mengasihi kita melebihi ciptaan-Nya yang lain. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia akan selalu mendampingi kita dalam segala situasi.

Dalam hidup ini selalu ada rintangan yang harus kita lalui. Tidak semua rintangan itu mudah disingkirkan, namun terkadang kita harus jatuh bangun untuk bisa menghadapinya. Tangan Tuhan selalu membantu kita untuk bisa mengalahkan semua rintangan. Mungkin Tuhan tidak langsung meloloskan kita, namun Tuhan mengajari dan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih kuat.

Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa Tuhan tidak akan mengizinkan cobaan yang hadir melampaui kekuatan kita. Dan Tuhan juga tidak akan pernah pergi meninggalkan kita, justru dalam kelemahan dan penyerahan kitalah kuasa Tuhan sempurna atas hidup kita.

Keep on Fire!!!
Tuhan Yesus memberkati